Ular-lumpur kapuas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Mengubah: nl:Kapuas Modderslang |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 18:
Dinamai demikian ([[bahasa Inggris|Inggris]]: ''Kapuas mud-snake'') karena ular air tersebut sejauh ini hanya ditemukan terbatas di sistem aliran [[Sungai Kapuas]], [[Kalimantan Barat]]. Sementara nama ilmiahnya, ''Enhydris gyii'' Murphy, Voris and Auliya, 2005, diberikan untuk menghormati mendiang Profesor Ko Ko Gyi; [[herpetolog]] yang telah merevisi anak suku Homalopsinae pada tahun 1970.
== Pemerian ==
Ular air berukuran sedang. Dari tiga spesimen yang dideskripsi, semuanya berkelamin betina, panjang totalnya bervariasi antara 64 cm hingga 76 cm. (Murphy, Voris and Auliya, 2005).
Baris 27:
Tidak seperti umumnya ular, sisik-sisik bibir atas (''supralabial'') bagian belakang terbagi menjadi 2-3 susun. Ciri ini juga dimiliki oleh kerabat dekatnya, ''E. doriae'' dan ''E. punctata''.
== Kebiasaan dan Penyebaran ==
Tidak banyak yang diketahui mengenai peri kehidupan ular ini, selain bahwa ia hidup pada [[habitat]] [[riparian]] (dataran banjir di sekitar aliran sungai). Sampai dengan saat ini belum banyak spesimen yang tertangkap atau teramati, hingga ia dipublikasikan secara luas pada 27 Juni 2006 kemarin.
Baris 34:
Hingga saat ini ''E. gyii'' masih dianggap jenis endemik Kalimantan, khususnya aliran Sungai Kapuas, Kalbar. Namun ada pula peneliti yang memperkirakan kemungkinan ditemukannya ular lumpur ini di [[Sumatra]], mengingat pada kala [[Pleistosen]] terdapat hubungan yang cukup lama antara sistem sungai di Kalimantan bagian barat dengan sistem sungai di Sumatra tengah. Pada kala ini, permukaan air laut menurun begitu rendah sehingga tercipta hubungan darat antara Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.
== Keistimewaan ==
Satu keistimewaan yang unik dan langka dari ular ini adalah kemampuannya untuk bertukar warna. Mark Auliya, si kolektor, menceritakan: "Saat saya meletakkan ular tersebut dalam wadah berwarna gelap dia masih berwarna coklat kemerahan... Ketika saya mengambil ular tersebut beberapa menit kemudian, ular itu telah berubah warna hampir menjadi putih sepenuhnya".
Baris 41:
Akan tetapi kemampuan ini langka dijumpai pada ular. Dan ular-lumpur Kapuas ini memperlihatkan kemampuan yang umumnya telah tidak dimiliki lagi oleh bangsa ular.
== Bahan bacaan ==
* Murphy, John C.; Harold K. Voris; Mark Auliya (31 Dec 2005). ''A new species of Enhydris (Serpentes: Colubridae: Homalopsinae) from the Kapuas river system, West Kalimantan, Indonesia''. [[The Raffles Bulletin of Zoology]] 53 (2): 271-275. URL http://rmbr.nus.edu.sg/rbz/biblio/53/53rbz271-275.pdf Diakses pada 05/7/2006.
== Pranala luar ==
*{{id}} [http://www.wwf.or.id/index.php?fuseaction=press.detail&id=PRS1151306062&language=i Press Release WWF Indonesia - Ditemukan ular Bunglon di Heart of Borneo] Diakses pada 05/7/2006.
*{{id}} [http://www.antara.co.id/seenws/?id=36811 ANTARA News - WWF Temukan Ular Bunglon di Sungai Kapuas Kalimantan] Diakses pada 05/7/2006.
|