Orang Indo dalam sejarah kolonial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
+
Pierrewee (bicara | kontrib)
rev
Baris 4:
Pada permulaan abad ke-19, kolonissasi resmi Hindia Timur mulai dan klaim teritorial [[Vereenigde Oost-Indische Compagnie|VOC]] berkembang menjadi sebuah koloni yang sama sekali baru bernama [[Hindia Belanda]]. Komunitas Indo-Eropa pra kolonial yang ada sangat dilengkapi dengan orang Indo yang merupakan keturunan dari para pria Eropa yang menetap di Hindia Belanda. Para pemukim Eropa ini, yang merupakan pejabat pemerintah, pebisnis, pekebun, dan terutama personel militer tanpa istri, terlibat dalam hubungan dengan wanita pribumi. Keturunan mereka dianggap orang Indo-Eropa dan ''jika'' diakui oleh sang ayah termasuk kelas hukum orang Eropa di koloni tersebut.
 
Pada tahun 1860, terdapat kurang dari 1.000 perempuan Eropa dibandingkan lebih dari 22.000 pria Eropa..<ref>Van Nimwegen, Nico [http://www.nidi.nl/shared/content/output/reports/nidi-report-64.pdf ''De demografische geschiedenis van Indische Nederlanders''], Report no.64 (Publisher: NIDI, The Hague, 2002) P.18 {{ISSN|0922-7210}} {{ISBN|978-90-70990-92-3}} {{OCLC|55220176}} [http://www.nidi.knaw.nl/en/output/reports/nidi-report-64.pdf/nidi-report-64.pdf]</ref> Baru pada akhir abad ke-19, jumlah perempuan Belanda yang cukup besar mulai tiba di koloni tersebut.<ref>NoteCatatan: TheJumlah numbersperempuan ofBelanda Dutchtelah femalesmeningkat had already increased fromdari 4,.000 inpada tahun 1905 tomenjadi aboutsekitar 26,.000 inpada tahun 1930. SeeLihat: Wiseman, Roger. 'Assimilation Out.', (Conference paper, ASAA 2000, Melbourne University.)</ref> Hal ini semakin mempercepat tekanan untuk mengasimilasi kebudayaan Indo ke dalam kebudayaan Belanda yang dominan.<ref>DutchPerempuan singlelajang womendan andibu familykeluarga matronsBelanda nowsekarang traveledbepergian tomenuju theHindia Indiesdalam injumlah greateryang numberslebih asbesar betweenkarena theantara firstPerang andDunia secondI worlddan warsII, travelwaktu timeperjalanan to the Indies was shortened dueke toHindia finalisationdipersingkat ofkarena thefinalisasi [[SuezTerusan canalSuez]], theHindia Indiestelah had"dipasifikasi" beenyakni ‘pacified’tidak i.e.ada nolagi moreperang largeberskala scalebesar warsyang weredilancarkan wageddan andperkembangan theindustrialisasi developmentdan ofadministrasi industrialisationHindia andBelanda administrationmenarik oflebih thebanyak Indiesekspatriat attractedBelanda moreyang Dutchmemengaruhi expatriatessemua whichbidang affected all areas ofkebudayaan Indo culture. SeeLihat: Gouda, Frances ‘Dutch Culture Overseas: Colonial Practice in the Netherlands Indies 1900-1942.’ (Publisher: Equinox, 2008) {{ISBN|978-979-3780-62-7}} Chapter 5 P.157-193 [https://books.google.com/books?id=nN6G-lMk_DEC&source=gbs_navlinks_s]</ref>
 
Pada akhir era kolonial, sebuah komunitas yang terdiri dari sekitar 300.000 orang Indo-Eropa tercatat sebagai warga negara Belanda dan orang Indo terus membentuk mayoritas kelas hukum orang Eropa. Ketika, pada paruh kedua abad ke-20, [[Republik Indonesia]] yang merdeka terbentuk, praktis hampir semua orang Eropa, termasuk orang Indo-Eropa yang kini telah memakai identifikasi satu pihak melalui silsilah ayah mereka,<ref>Gouda, Frances ‘Dutch Culture Overseas: Colonial Practice in the Netherlands Indies 1900-1942.’ (Publisher: Equinox, 2008) {{ISBN|978-979-3780-62-7}} Chapter 5, P.173 [https://books.google.com/books?id=nN6G-lMk_DEC&source=gbs_navlinks_s]</ref> beremigrasi dari negara tersebut.
 
 
== Referensi ==