Kerajaan Gaza: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
<!--
Akibat kekeringan yang panjang, kebangkitan Gaza, [[perdagangan budak]], dan perluasan wilayah Portugis di Lembah [[Zambezi]], suku-suku Afrika di wilayah Zambezi mengalami kemunduran. Sebagai gantinya, pemimpin-pemimpin perang mendirikan benteng-benteng di pertemuan sungai-sungai besar dan dari situ mereka mengirim pasukannya ke wilayah pedalaman untuk mencari budak. Salah satu pemimpin perang yang paling kuat adalah [[Manuel António de Sousa]], seorang pendatang dari [[India Portugis]] yang telah mengendalikan sebagian besar wilayah Lembah Zambezi selatan pada pertengahan abad ke-19. Di sebelah utara, pedagang-pedagang budak [[Muslim]] mulai bangkit dari pusat kekuatan mereka di [[Kesultanan Angoche]], dan kepala-kepala suku [[suku Yao (Afrika)|Yao]] di sebelah utara bermigrasi ke pegunungan di sepanjang [[Sungai Shire]] di selatan dan di situ mereka mendirikan kerajaan mereka.<ref name="Newitt" />-->
Pada tahun 1884 dan 1885, negara-negara Eropa yang tergabung dalam [[Konferensi Berlin]] membagi-bagi wilayah [[Afrika]]. Wilayah Gaza diberikan kepada Portugal.<ref name="Newitt" /> Raja [[Gungunyana]] mencoba melawan upaya penjajahan Portugis, tetapi ia dikalahkan dan dibuang ke [[Azores]]. Pada akhirnya kerajaan ini jatuh ke tangan Portugal pada tahun 1895.<ref>Oxford University Press, ''The Oxford Companion to World Exploration''.''The Oxford Companion to World Exploration''. Volume 1, Volume A - L . David Buisseres. U.S.A.: Oxford University, 2007.</ref>
|