Nasionalisme Serbia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Nasionalisme Serbia merupakan faktor yang penting dalam [[Perang Balkan]] yang menjadi salah satu penyebab kemunduran [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Nasionalisme Serbia juga sempat menarik perhatian dunia selama peristiwa [[Perang Dunia I]], [[Pecahnya Yugoslavia]] dan [[Perang Yugoslavia]] pada tahun 1990an.{{sfn|Motyl|2001|pp=470–472}}
 
Setelah tahun 1878, kelompok nasionalis Serbia menggabungkan aspirasi mereka dengan kelompok pendukung [[Yugoslavisme]] dan mencoba meniru peran [[Kerajaan Sardinia|Piemonte]] dalam pergerakan ''[[Risorgimento]]'' di Italia. Selain menyatukan semua orang Serbia di dalam suatu negara, mereka juga ingin agar Serbia menjadi Piemonte [[Slavia Selatan]] yang akan menyatukan semua orang Slavia Selatan di dalam suatu negara yang bernama [[Yugoslavia]].{{sfn|Motyl|2001|pp=470}} Kelompok nasionalis Serbia mendukungmenginginkan negara Yugoslavia yang tersentralisasi dan menjamin kesatuan semua orang Serbia.{{sfn|Motyl|2001|pp=470}} Konstitusi Hari Santo Vitus yang diberlakukan di Yugoslavia pada tahun 1920 memperkuat sentralisasi negara tersebut di bawah kepemimpinan monarki [[Dinasti Karađorđević|Karađorđević]].{{sfn|Motyl|2001|pp=471}} Namun, kelompok-kelompok lain di Yugoslavia menentang sentralisasi dan menginginkan desentralisasi, seperti [[nasionalisme Kroasia|kelompok nasionalis Kroasia]] yang meminta otonomi untuk Kroasia; permohonan ini diterima oleh pemerintah Yugoslavia dan [[Persetujuan Cvetković–Maček]] disepakati pada tahun 1939.{{sfn|Motyl|2001|pp=105}} Kelompok nasionalis Serbia menentang perjanjian ini karena dirasa melemahkan kesatuan "keserbiaan" dan menegaskan semboyan "Keserbiaan Kuat, Yugoslavia Kuat".{{sfn|Motyl|2001|pp=471}} Pendudukan dan pembagian Yugoslavia oleh [[Blok Poros]] selama [[Perang Dunia II]] kemudian memicu konflik etnis antara kelompok nasionalis Serbia, [[bangsa Kroasia|Kroasia]], dan [[bangsa Bosnia|Bosnia]], serta menghasilkan ragam nasionalisme Serbia yang [[sektarianisme|sektarian]] dan penuh kekerasan yang disebut pergerakan [[Chetnik]].{{sfn|Motyl|2001|pp=471}}
 
Desentralisasi [[Republik Federal Sosialis Yugoslavia]] pada tahun 1960-an dan penghapusan segala bentuk sentimen nasionalisme etnis memicu reaksi keras dari kelompok nasionalis Serbia pada tahun 1980 yang akan memicu [[disintegrasi Yugoslavia]].{{sfn|Motyl|2001|pp=471}}{{sfn|Motyl|2001|pp=471}} Setelah Yugoslavia terpecah belah pada tahun 1990-an, kelompok nasionalis Serbia meminta agar semua orang Serbia di bekas wilayah Yugoslavia disatukan di dalam suatu negara, sehingga memicu konflik etnis dengan kelompok-kelompok etnis lainnya yang ingin merdeka.{{sfn|Motyl|2001|pp=472}}