Migrasi ke Xinjiang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 8:
[[Berkas:Altai, Tienschan-Orte.png|thumb|250px|left|Peta fisik yang menampilkan pemisahan Dzungaria dan Cekungan Tarim (Taklamakan) oleh Pegunungan Tien Shan]]
 
[[Xinjiang]] terdiri dari dua wilayah utama yang berbeda secara geografi, sejarah, dan etnis, [[Dzungaria]] di utara Pegunungan Tianshan dan [[Cekungan Tarim]] di selatan Pegunungan Tianshan, sebelum [[dinasti Qing|Qing Tiongkok]] menyatukannya dalam satu entitas politik yang bernama provinsi [[Xinjiang]] pada 1884. Pada masa penaklukan Qing pada 1759, Dzungaria ditinggali oleh para pemukim stepa, [[suku Dzungar]] [[Mongol Oriat]] [[Buddha Tibetan]] nomadik, sementara Cekungan Tarim Basin ditinggali oleh pemukim oasis, para petani Muslim pemakai bahasa Turkic, yang sekarang dikenal sebagai [[suku Uighur]].
 
Dinasti Qing makin sadar akan perbedaan antara bekas wilayah Buddhis Mongol di utara Tiansan dan Muslim Turkic di selatan Tianshan, dan mula-mula mereka diperintah dalam unit administratif terpisah.<ref>[https://books.google.com/books?id=FW8SBAAAQBAJ&pg=PA69#v=onepage&q&f=false Liu & Faure 1996], p. 69.</ref> Namun, bangsa Qing mulai berpikir untuk menjadikan kedua kawasan tersebut sebagai satu wilayah khas yang disebut Xinjiang .<ref>[https://books.google.com/books?id=FW8SBAAAQBAJ&pg=PA70#v=onepage&q&f=false Liu & Faure 1996], p. 70.</ref> Konsep Xinjiang sebagai satu identitas geografi khas dibuat oleh Qing dan aslinya bukan penduduk asli yang memandangnya demikian, namun lebih sebagai sudut pandang yang dipegang orang-orang Tiongkok.<ref>[https://books.google.com/books?id=FW8SBAAAQBAJ&pg=PA67#v=onepage&q&f=false Liu & Faure 1996], p. 67.</ref> Pada masa pemerintahan Qing, tidak ada "identitas regional" yang dipegang oleh orang Xinjiang biasa, selain, identitas khas Xinjiang yang diberikan kepada wilayah tersebut oleh Qing, meskipun keduanya memiliki geografi, sejarah dan budaya yang terpisah, namun pada waktu yang sama dibuat oleh Tiongkok, menjadi multietnis, ditinggal oleh Han dan Hui, dan terpisah dari Asia Tengah selama lebih dari satu setengah abad.<ref>[https://books.google.com/books?id=FW8SBAAAQBAJ&pg=PA77#v=onepage&q&f=false Liu & Faure 1996], p. 77.</ref>