Tegalmlati, Petarukan, Pemalang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekanovi (bicara | kontrib)
k melengkapi sejarah desa Tegalmlati
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Tegalmlati''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Petarukan, Pemalang|Petarukan]], [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
 
Tegalmlati berasal dari 2 kata yaitu “Tegal” dan “Melati” yang memiliki arti “Kebun Bunga Melati”. Pada zaman dahulu terdapat kakak beradik yang tinggal di Putat bernama Ki Rasman dan Candramowo. Mereka merupakan penyebar agama Islam di daerah Tegalmlati. Ki Rasman memiliki seorang istri yang bernama Nyi Simpi dan memiliki 3 orang anak yang bernama Suminah, Abdul Manan, dan Maryam. Ki Rasman pada waktu itu membangun sebuah Musholla di Segorok yang kemudian Musholla tersebut di pasrahkan kepada seorang santri di sekitar Musholla itu berada. Kemudian Ki Rasman pindah ke Tegalmlati untuk menyebarkan agama Islam lagi.
 
Sekitar pukul 11.00 dan 12.00 Ki Rasman dan Candramowo pergi ke Tegalan yang disana terdapat gua untuk melakukan istirahat atau usaran. Sehingga di namakan Tegal Usar. Kemudian pada waktu dulu terdapat sebuah danau besar yang airnya tidak pernah habis dan sangat bersih, danau tersebut terdapat dua kolam yang satunya berwarna merah berisi melati putih, dan kolam satunya lagi berwarna merah berisikan melati merah. Sehingga dinamakan curah melati. Desa ini dinamakan Tegal Mlati semenjak terdapat Lurah yang mengatur pemerintahan. Pada masa penjajahan Belanda, ada 2 Kepala Desa yang memimpin Desa Tegalmlati, satu Kepala Desa yang pro Belanda dan yang satu adalah yang pro rakyat. Ki Suro Merto adalah Kepala Desa Pertama Desa Tegalmlati di pihak rakyat. Ketika kunjungan Bung Karno di Alun-alun Pemalang pada tahun 1938, Beliau ikut mendampingi Bung Karno. Ki Suro Merto meninggal dunia pada tahun 1939 ketika masih menjabat sebagai Kepala Desa Tegalmlati.
Baris 12:
* Raden Was'an ( 1956 s/d 1961 )
* Dulhadi ( 1961 s/d 1965 )
* Sutoro Suro Pranoto ( 1965 s/d 1973 )
* H. M Kartubi ( 1973 s/d 1991 )
* Tawab Susanto ( 1991 s/d 1999 )