Sungai Ayung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Perbaikan |
JohnThorne (bicara | kontrib) |
||
Baris 135:
== Hidrologi ==
[[Daerah aliran sungai]] (DAS) Ayung mencakup luas 109,30 km².<ref name=dispu>{{cite web | title = Nama, Panjang dan Luas DAS Sungai-sungai di Provinsi Bali | date = 2013 | url = http://www.dispu.baliprov.go.id/sites/default/files/I-1.1%20%20DATA%20SUNGAI.pdf | format = pdf | doi = | accessdate = 05 Juli 2013 }}{{deadlink}}</ref> dengan anak-anak sungainya mencapai 300,84 km² (sekitar 30.000 ha).<ref name=bappeda/> Sungai Ayung yang panjangnya sekitar 68,5 km ini mengalir di sebelah selatan pegunungan yang membatasi Bali utara dan Bali selatan serta berhilir di Pantai Padanggalak. Di bagian hulu, sungai Ayung terdiri dari tiga anak sungai yang cukup besar, yaitu Tukad Bangkung yang berhulu di Pelaga, Tukad Menggani yang berhulu di daerah Catur, dan Tukad Siap yang berhulu di daerah Kintamani. Ketiga anak sungai ini bersatu di daeah Payangan.<ref name=bappeda/>
Secara umum DAS Ayung dapat dibagi menjadi tiga daerah:
# Daerah hulu : mulai dari daerah Penikit di Kecamatan Petang ke utara sampai dengan daerah Kintamani yang dibatasi oleh jalan Kintamani-Singaraja, dan Plaga Kecamatan Petang yang dibatasi oleh punggung perbukitan hutan Puncak Mangu. Daerah bagian hulu DAS Ayung terletak pada topografi miring sampai sangat curam.
# Daerah bagian tengah : mulai dari daerah Penikit di Kecamatan Petang ke selatan sampai di Abiansemal. Daerah bagian tengah ini terletak pada topografi datar sampai bergelombang.
# Daerah bagian hilir : mulai dari Abiansemal ke selatan Peguyangan, Tonja, Kesiman sampai muara sungai Ayung di pantai Padanggalak, Kecamatan Denpasar Timur hampir seluruhnya memiliki topografi datar.<ref name=bappeda/>
Tingkat erosi di wilayah DAS Ayung berkisar dari sangat ringan sampai sangat berat, erosi sangat ringan terdapat pada penggunaan lahan sawah yang tersebar di bagian tengah dan hilir DAS, yaitu mulai dari Kecamatan Petang bagian selatan, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Denpasar Utara dan Kecamatan Denpasar Timur. Tingkat erosi ringan pada lahan sawah disebabkan oleh lerengnya yang datar, vegetasinya rapat dan telah diterapkan teknik konservasi tanah dan air seperti teras bangku dengan konstruksi baik.<ref name=bappeda/>
== Geografi ==
Wilayah DAS Ayung mempunyai suhu tahunan rata-rata antara 18,4°C-26,6°C yang dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Curah hujan tahunan di hulu DAS Ayung cukup besar, berkisar antara 1963-3242 mm. Semakin kehilir, curah hujan dan hari hujannya semakin berkurang. Di wilayah tengah curah hujannya berkisar antara 1998-3176 mm dengan hari hujan berkisar antara 105 hari-128 hari. Di wilayah hilir yaitu disekitar kota Denpasar, curah hujannya tergolong agak rendah, yaitu sekitar 1486 mm dan hari hujannya 69 hari.<ref name=bappeda>{{id}} Tim Penyusun. Rencana Pengelolaan Secara Terpadu Daerah Aliran Sungai Ayung. Bappeda Provinsi Bali. 2002.</ref><ref>[http://desa-peguyangankangin.blogspot.com/2015/05/kali-bersih-sungai-ayung.html Kali Bersih (Sungai Ayung)] - Desa Peguyangan Kangin - May 2015.</ref>
Berdasarkan perhitungan diperoleh kemiringan rata-rata DAS Ayung sebesar 13,13%, nilai ini berarti wilayah ini cukup miring. Melihat topografi wilayah DAS, daerah ini terdiri dari dua topografi yaitu topografi bergunung dan datar. Nilai dari pegunungan dan datar menunjukkan daerah pegunungan cukup terjal dengan penurunan nilai yang cukup drastis.<ref name=bappeda/>
Berdasarkan catatan debit yang diukur di Stasiun Pencatat Debit Buangga antara tahun 1973-1986 dapat diketahui bahwa tinggi permukaan air sungai berkisar antara 0,55-0,88m, dengan debit air berkisar antara 6,6-14,2 m³/detik dengan debit rataan 8,69 m³/detik.<ref name=bappeda/>
Kadar sedimentasi (lumpur) dari hasil pengukuran di Buangga, kadar endapan tertinggi 544,4 ton/hari dan yang terendah sebesar 2,8 ton/hari. Hasil perhitungan dengan metode SCS-USDA sebesar 91.393,127 ton/tahun.<ref name=bappeda/>
== Tata guna lahan dan tata ruang ==
Penggunaan lahan yang dominan di DAS Ayung adalah Tegalan, sawah, semak belukar, perkebunan, dan hutan.<ref name=bappeda/>
Secara visual kondisi panorama kiri kanan sungai Ayung dibagian hulu masih alami, terutama dari daerah Petang sampai Carangsari. Hal ini karena kondisi sungainya yang curam dan dalam sehingga susah dijamah manusia. Oleh kaerna itu, menelusuri sungai Ayung dengan baik hanya dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas rafting.<ref name=bappeda/>
== Referensi ==
|