De Bouwploeg: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
Ketika berkunjung ke Batavia pada tahun [[1923]], HP Berlage, arsitek ternama Belanda lain, menyebut Menteng sebagai ''Europese Buurt'', lingkungan [[Eropa]]. Ia juga mengatakan bahwa kawasan permukiman ini mirip dengan ''Minervalaan'' di [[Amsterdam]]. Hanya saja, jika daerah permukiman elite di Amsterdam itu luasnya cuma 30 hektar, Menteng 20 kali lebih luas, yakni sekitar 600 hektar.{{sfn|Shahab|2006|p=6}}
 
=== Gedung Bouwploeg pasca -pailit ===
[[Berkas:Cut-Mutiah1.jpg|thumb|Bekas Gedung Bouwploeg saat ini dijadikan sebagai [[Masjid Cut Meutia]] dan termasuk bangunan cagar budaya]]
N.V. de Bouwploeg mengalami [[pailit]] semenjak sang direktur Moojen meninggal dunia pada tahun [[1918]]. Kemudian gedung bekas kantor N.V. de Bouwploeg tersebut dipakai oleh Proviciale Waterstaat dan sebagai [[kantor pos]] pembantu. Pada saat [[Perang Dunia II]], gedung ini digunakan oleh [[Angkatan Laut Jepang]], kemudian dimanfaatkan oleh ''Staatssporweg'' ([[PT Kereta Api Indonesia|jawatan kereta api]]). Pada sekitar tahun 1957-1964 gedung ini digunakan oleh berbagai dinas perumahan, tahun 1964-1970 digunakan sebagai kantor sekretariat [[DPR|DPR-GR]] dan [[MPRS]] dan oleh Kantor Departemen Urusan Agama. Terakhir pada tahun [[1985]], Gedung Bouwploeg difungsikan sebagai [[masjid]], yang benama [[Masjid Cut Meutia]] hingga sekarang. Gedung ini sejak tahun [[1971]] termasuk gedung [[cagar budaya]] dan dilindung undang-undang.{{sfn|Shahab|2006|p=7}}