Kuota Hare: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 10:
:<math>\frac{\mbox{jumlah} \; \mbox{suara}}{\mbox{jumlah} \; \mbox{kursi}}</math>
 
* '''Jumlah suara''' = jumlah suara sah
* '''Jumlah kursi''' = jumlah kursi yang diperebutkan dalam suatu pemilu
 
Sebagai contoh, bayangkan terdapat sepuluh partai politik yang memperebutkan lima kursi di daerah pemilihan [[Kota Bebek]]. Jumlah suara sah di kota tersebut tercatat sebesar 500.000, sehingga kuota Harenya adalah 100.000. Kemudian, hanya terdapat dua partai yang berhasil melebihi kuota tersebut, yaitu Partai A dengan 200.000 suara dan Partai B dengan 125.000 suara. Delapan partai lainnya gagal melebihi kuota ini. Kedua partai yang telah melebihi kuota minimal secara otomatis mendapat satu kursi, sehingga masih terdapat tiga kursi yang tersisa. Masing-masing dari ketiga kursi tersebut akan diberikan kepada partai-partai yang mendapat suara tertinggi berikutnya.
Baris 36:
Pilihan pertama diurutkan sebagai berikut:
 
* Darsem: 60
* Oneng: 14
* Sartiyem: 26
 
Darsem memperoleh lebih dari 50 suara, sehingga ia telah melebihi kuota dan otomatis terpilih sebagai anggota perwakilan. Sepuluh suara yang tersisa dapat dipindahtangankan kepada Oneng sebagai pilihan kedua para pemilih di dalam surat suara. Maka dari itu, perolehannya berubah menjadi:
 
* Oneng: 24
* Sartiyem: 26
 
Walaupun Sartiyem tidak memenuhi kuota tersebut, ia tetap dinyatakan sebagai pemenang karena hanya ada dua calon dan satu kursi yang tersisa, dan ia memperoleh lebih banyak suara daripada Oneng. Maka dari itu, pemenangnya adalah Darsem dan Sartiyem.