Kali Krukut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tambahan
Baris 112:
[[Berkas:Map_of_rivers_and_canals_in_Jakarta_2012.jpg|right|thumb|250px|Kali Krukut ("''K. Krukut''") sebelah kiri bawah pada Peta Tata Air Jakarta (2012)]]
'''Kali Krukut''' adalah [[sungai]] sepanjang kurang dari 40 km yang mengalir dari Situ Citayam, [[Bogor]], [[Depok]], [[Jagakarsa, Jakarta Selatan|Jagakarsa]], [[Cilandak, Jakarta Selatan|Cilandak]], [[Pasar Minggu]], [[Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan|Kemang]], [[Mampang Prapatan]], [[Jalan Jenderal Gatot Subroto (Jakarta)|Gatot Subroto]], [[Setiabudi, Jakarta Selatan|Setiabudi]], [[Tanah Abang]], Pecinan [[Glodok]], bercabang di bawah Jembatan Toko Tiga Pancoran, melewati Pertokoan Gloria sampai di Bawah Jembatan Harco, hingga berakhir di [[Banjir Kanal Barat]] (dahulunya [[Kali Ciliwung]]).<ref>[http://www.geonames.org/1639327/kali-krukut-satu.html Kali Krukut Satu] - Geonames.org.</ref> Awalnya Kali Krukut merupakan sungai yang bersih dan menjadi tujuan wisata di bawah pemerintahan Belanda, namun kemudian karena padatnya pemukiman penduduk dan kurangnya pengelolaan sungai, airnya berubah menjadi kehitaman dan penuh sampah, serta meluap saat banjir.
 
== Etimologi ==
"Krukut" adalah nama perkampungan yang merupakan kelurahan di Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, yaitu terletak di atara dua sungai, yaitu Kali Ciliwung dan Kali Cideng (yang kemudian lebih dikenal sebagai "Kali Krukut"). Batas wilayah Kampung Krukut ini di sebelah timur Jalan Gajah Mada dan Kali Ciliwung, Kelurahan Petojo di sebelah selatan, Kali Krukut alias Kali Cideng di barat, dan Jalan Kerajinan dan Kelurahan Keagungan di sebelah utara.<ref name=jakartabisnis>[http://jakarta.bisnis.com/read/20160509/387/545155/jakarta-tempo-doeloe-asal-usul-nama-krukut-jakarta-barat Jakarta Tempo Doeloe: Asal Usul Nama Krukut Jakarta Barat] - Nurudin Abdullah - Jakarta.Bisnis.com - 9 Mei 2016</ref> Berdasarkan cerita sejarah masa lalu, asal usul nama "Krukut" mempunyai beberapa versi, misalnya sindiran kepada orang yang hidupnya sangat hemat alias pelit, yang dijuluki “krokot”. Pada masa itu masyarakat Betawi menyebut orang-orang Arab yang banyak tinggal di kampung tesebut dengan istilah "Krukut", dengan mengubah dari kata "krokot". Panggilan Krukut untuk tempat itu menjadi popular hingga sekarang, sehingga sering kali ada julukan orang Arab Krukut bagi orang Arab yang tinggal atau berasal dari Krukut.<ref name=zaenuddin>Zaenuddin HM,''212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe''. Ufuk Press. Oktober 2012.</ref><ref name=jakartabisnis/> Versi lain menyebutkan bahwa nama "Krukut" berasal dari kata [[bahasa Belanda]] "''kerkhof''", yang artinya "kuburan", di mana dalam lafal Betawi terucap sebagai "Krukut". Daerah tersebut pada masa itu memang merupakan tempat pemakaman atau kuburan bagi pribumi khususnya orang-orang Betawi.<ref name=jakartabisnis/>
 
==Hidrologi==