F. Budi Hardiman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Setelah menerbitkan serankaian artikel dan berceramah tentang tema kekerasan dan teror, akhirnya pada tahun [[2005]] terbitlah karyanya "Memahami Negativitas. Diskursus tentang Massa, Teror dan Trauma", sebuah pergumulan [[filosofis]] di tengah-tengah peristiwa-peristiwa kerusuhan dan tragedi-tragedi kemanusiaan yang terjadi di Indonesia. Di dalam karya ini dia berupaya menunjukkan bahwa manusia sangat terbuka terhadap ''perversi'' nilai-nilai dan memiliki hati yang pengecut sehingga mudah dimobilisasi sebagai massa yang melakukan kekerasan.
 
Karyanya "Filsafat Fragmentaris" (Kanisius, 2007) berbicara tentang tiga tradisi besar filsafat [[kontemporer]], yaitu fenomenologi, teori kritis dan dekonstruktivisme yang sampai pada penemuan ciri fragmentaris pengetahuan manusia. Karya itu membahas tiga misteri besar, yaitu tubuh, kesadaran dan kekuasaan. Pada tahun 2009 Penerbit Kanisius menerbitkan trilogi Habermas yang salah satu di antaranya adalah karyanya yang berjudul Demokrasi Deliberatif. KaryaBeberapa terbarunyakarya berjudulyang ditulisnya kemudian adalah "Humanisme dan Sesudahnya" diterbitkan(Kepustakaan oleh PenrrbitPopuler Gramedia pada, 2012), alam Moncong Oligarki (Kanisius, 2013), Seni Memahami (Kanisius, 2015), dan beberapa karya suntingan antara lain: Filsafat untuk Para Profesional (Kompas, 2016), Franz Magnis Suseno. Sosok dan Pemikirannya (Kompas, 2016).
 
{{indo-bio-stub}}