Marilyn Monroe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 222:
[[Berkas:Marilyn Monroe at Ciro's.jpg|jmpl|kiri|lurus|Monroe datang ke sebuah pesta yang merayakan [[Louella Parsons]] di klub malam [[Ciro's]] pada Mei 1953]]
 
Dyer menyatakan bahwa citra bintang Monroe utamanya terbentuk dari [[sorotan laki-laki]] dan bahwa ia biasanya memerankan "seornagseorang gadis", yang terdefinisi lewat gendernya, dalam film-filmnya.{{sfn|Dyer|1986|pp=19, 20}} Peran-perannya hampir selalu menjadi gadis paduan suara, sekretaris atau peragawati; pekerjaan-pekerjaan dimana "wanita tampil untuk kesenangan pria."{{sfn|Dyer|1986|pp=19, 20}} Sarjana film Thomas Harris, yang juga menganalisis citra publik Monroe pada 1957, menyatakan bahwa akar kelas pekerjannya dan kurangnya keterlibatan keluarga membuatnya tampil lebih seksual, "gagasan teman sepermainan", berseberangan dengan tokoh sezamannya, [[Grace Kelly]], yang juga dikenal sebagai orang berambut pirang atraktif, namun karena ia berasal dari kalangan kelas atas, ia lebih tampak sebagai aktris tersofistikasi, yang tak dapat diterima bagi sebagian besar penonton laki-laki.{{sfn|Harris|1991|pp=40–44}}
 
Menurut Dyer, Monroe menjadi "sebuah nama rumah tangga untuk seks secara virtual" pada 1950-an dan "citranya telah menempatkan gagasan-gagasan tentang moralitas dan seksualitas yang terkarakteristik pada tahun lima puluhan di Amerika", seperti gagasan-gagasan [[Sigmund Freud|Freud]] tentang seks, [[laporan Kinsey]] (1953), dan ''[[The Feminine Mystique]]'' (1963) karya [[Betty Friedan]].{{sfnm|1a1=Dyer|1y=1986|1p=21|2a1=Dyer|2y=1991|2p=58}} Dengan menampilkan kevulgaran dan ketidaksadaran akan daya tarik seksnya, Monroe merupakan simbol seks pertama yang menghadirkan seks sebagai hal alami dan tak berbahaya, yang berseberangan dengan ''femme fatales'' 1940-an.{{sfn|Dyer|1986|pp=29–39}} Spoto menyebutnya sebagai perwujudan dari "gagasan pasca-perang dari gadis Amerika, lebih, butuh pembelaian, menyembah pria, naif, menawarkan seks tanpa tuntutan", yang didukung oleh [[Molly Haskell]] yang menyatakan bahwa "ia merupakan fiksi tahun lima puluhan, sebuah kebohongan bahwa seorang wanita tak butuh seksual, yang ia tujukan, atau curahkan, terhadap kebutuhan pria."{{sfnm|1a1=Haskell|1y=1991|1p=256|2a1=Spoto|2y=2001|2p=249}} Orang sezaman Monroe, Norman Mailer menyatakan bahwa "Marilyn mensugestikan seks merupakan hal sulit dan berbahaya bagi orang lain, namun es krim baginya", sementara [[Groucho Marx]] mengkarakteristikkannya sebagai "Mae West, [[Theda Bara]], dan [[Little Bo Peep|Bo Peep]] yang dicampur jadi satu".{{sfnm|1a1=Dyer|1y=1986|1p=39|2a1=Churchwell|2y=2004|2p=82}} Menurut Haskell, karena statusnya sebagai simbol seks, Monroe kurang populer di kalangan perempuan ketimbang pria, karena mereka "tak ingin diidentifikasi dengannya dan tak berniat mendukungnya", meskipun hal tersebut berubah setelah kematiannya.{{sfn|Dyer|1986|p=57, quoting Haskell}}