Cindaga, Kebasen, Banyumas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
|luas =-
|penduduk =-
|kepadatan =
}}
'''Cindaga''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kebasen, Banyumas|Kebasen]], [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
=== Batas wilayah ===
{{Kebasen, Banyumas}}▼
{{batas_USBT
|utara=[[Kebasen, Kebasen, Banyumas|Desa Kebasen]] dan [[Sungai Serayu]]
|selatan=[[Kabupaten Cilacap]]
|barat=[[Sungai Serayu]]
|timur=[[Kalisalak, Kebasen, Banyumas|Desa Kalisalak]] dan [[Sawangan, Kebasen, Banyumas|Desa Sawangan]]
}}
== Pembagian wilayah ==
{{col-css3-begin|2}}
# Grumbul Berusan
# Grumbul Buntungan
# Grumbul Kemitan
# Grumbul Krunculan
# Grumbul Lemah Abang
# Grumbul Pasemutan
# Grumbul Poncot
# Grumbul Tambangan
# Grumbul Welahar
# Grumbul Werdeg
# Grumbul Wungu Banjeng
{{col-css3-end}}
== Jembatan Lengkung ==
Di desa ini terdapat bangunan peninggalan masa [[Perang Dunia II]] berupa [[jembatan]] lengkung yang sudah berusia sekitar setengah abad lebih. Yaitu Jembatan sepanjang 250 meter yang membelah Sungai Serayu yang mulai dibangun Belanda pada 1938. Namun, pada 1942, ketika Jepang datang, jembatan tersebut dihancurkan. Pada 1946, Soekarno merancang desainnya sekaligus dan membangun kembali jembatan tersebut. Jika musim kemarau bekas jembatan yg runtuh tersebut akan terlihat di bawah jembatan. Ada nilai filosofis yang terkandung dalam jembatan tersebut yaitu di jembatantersebut ada lima lengkung yang berarti adalah lima sila Pancasila. Beberapa bagian jembatan yang kini sudah tidak dipakai tersebut juga pernah runtuh pada 26 Juni 2011<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/06/27/21134999/Jembatan.Rancangan.Soekarno.Runtuh Jembatan Rancangan Soekarno Runtuh]</ref>.
== Referensi ==
{{reflist}}
▲{{Kebasen, Banyumas}}
{{kelurahan-stub}}
|