Thomas Aquinas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 185:
Tujuan persatuan dengan Allah memiliki implikasi-implikasi bagi kehidupan individu di dunia ini. Thomas menyatakan bahwa [[kehendak bebas]] dari individu perlu diarahkan menuju hal-hal yang benar, seperti [[kasih (kebajikan)|kasih]], perdamaian, dan kekudusan. Orientasi tersebut juga dilihatnya sebagai jalan menuju kebahagiaan, dan tampak pada susunan karyanya tentang kehidupan moral yang berkisar pada gagasan akan kebahagiaan. Pertalian antara kehendak dan tujuan pada dasarnya bersifat anteseden, "karena ketulusan kehendak meliputi keterarahan yang sebagaimana mestinya pada tujuan akhir [yaitu visiun beatifis]." Mereka yang benar-benar berupaya untuk memahami dan mencari kehendak Allah niscaya akan mengasihi apa yang Allah kasihi. Kasih atau cinta semacam itu mensyaratkan moralitas, dan menghasilkan "buah" dalam pilihan-pilihan yang diambil manusia di dalam hidupnya sehari-hari.<ref>Kreeft, p. 383.</ref>
==Pengaruh modern==
[[File:Saint Joseph's Catholic Church (Central City, Kentucky) - stained glass, St. Thomas Aquinas, detail.jpg|thumb|upright|Jendela kaca patri bergambar Santo Thomas Aquinas di St. Joseph's Catholic Church ([[Central City, Kentucky]]).]]
Banyak etikawan dari dalam ataupun dari luar Gereja Katolik (khususnya [[Philippa Foot]] dan [[Alasdair MacIntyre]]) yang mengemukakan pendapat seputar kemungkinan penggunaan [[etika kebajikan]] yang diajukan St. Thomas sebagai suatu cara untuk menghindari [[utilitarianisme]] atau [[etika deontologis]] yang diajukan Kant. Melalui karya tulis para filsuf abad ke-20 seperti [[G. E. M. Anscombe|Elizabeth Anscombe]] (terutama dalam buku ''[[Intention (buku)|Intention]]'' karyanya), pandangan St. Thomas seputar teori aktivitas intensional, dan teristimewa [[prinsip akibat ganda]], memperlihatkan pengaruhnya.
Neurolog kognitif [[Walter Jackson Freeman III|Walter Freeman]] mengemukakan bahwa [[Thomisme]] merupakan sistem filosofis penjelas kognisi yang paling sesuai dengan [[osilasi saraf|neurodinamika]] di dalam sebuah artikel tahun 2008 dalam jurnal ''Mind and Matter'' berjudul "Nonlinear Brain Dynamics and Intention According to Aquinas".<ref>{{en}} {{cite journal
| last = Freeman | first = Walter | authorlink = Walter J. Freeman (neuroscientist)
| title = Nonlinear Brain Dynamics and Intention According to Aquinas
| journal = Mind & Matter | volume = 62 | issue = 2 | pages = 207–234
| publisher = Imprint Academic | location = Exeter, UK | date = 2008
| url = http://www.mindmatter.de/resources/pdf/freemanwww.pdf
| jstor = | issn = 2051-3003 | doi = | accessdate = April 13, 2013}}</ref>
''[[Mont Saint Michel and Chartres]]'' karya [[Henry Brooks Adams|Henry Adams]] diakhiri dengan bab yang berpuncak pada St. Thomas, yang di dalamnya Adams menyebutnya seorang "seniman" dan membangun suatu analogi ekstensif antara rancangan "Intelektual Gereja" yang diajukan St. Thomas dengan katedral-katedral [[arsitektur gotik|gotik]] pada zaman itu. [[Erwin Panofsky]] kemudian menggemakan pandangan-pandangan tersebut dalam ''Gothic Architecture and Scholasticism'' (1951).
Teori-teori estetika St. Thomas, khususnya konsep ''claritas'', sangat mempengaruhi praktik literer dari penulis modernis bernama [[James Joyce]], yang pernah memuji St. Thomas sebagai yang kedua setelah Aristoteles di antara jajaran filsuf Barat. Joyce mengacu pada ajaran-ajaran St. Thomas dalam ''Elementa philosophiae ad mentem D. Thomae Aquinatis doctoris angelici'' (1898) karya Girolamo Maria Mancini, seorang profesor teologi di [[Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas|Collegium Divi Thomae de Urbe]].<ref>{{en}} [https://books.google.com/books?id=fpYvAAAAYAAJ&pg=PA570#v=onepage&q&f=false The Irish Ecclesiastical Record, Vol V, Year 32, No. 378, June, 1899, p. 570] Accessed 3-7-2013</ref> Sebagai contoh, ''Elementa'' karya Mancini dirujuk dalam ''[[A Portrait of the Artist as a Young Man]]'' karya Joyce.<ref>{{en}} ''A Portrait of the Artist as a Young Man'', James Joyce, Wordsworth 1992 edition, Introduction and Notes by Jacqueline Belanger, 2001, p. 136, note 309: "''Synopsis Philosophiae ad mentem D. Thomae'' This appears to be a reference to ''Elementa Philosophiae ad mentem D. Thomae Aquinatis'', a selection of Thomas Thomas's writings edited and published by G. M. Mancini in 1898. (G)" https://books.google.com/books?id=C_rPXanc_HAC&pg=PA221#v=onepage&q&f=false Accessed 3-6-2013</ref>
Pengaruh dari estetika-estetika St. Thomas juga dapat ditemukan dalam karya-karya [[Umberto Eco]], seorang [[semiotika|semiotikawan]] Italia, yang menulis esai seputar gagasan-gagasan estetika yang diajukan St. Thomas (diterbitkan pada tahun 1956 dan edisi revisinya diterbitkan pada tahun 1988).
==Karya-karya==
|