Silat Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Baris 116:
| * [[Silat Kumango|Silek Kumango]] (Silat Kumango) || * [[Silek Ulu Ambek]] (Silat Ulu Ambek) ||
|}
 
 
 
Silek Ulu Ambek menurut dia tidak tergolong ke dalam aliran Silek karena lebih menekankan kekuatan batin daripada kontak fisik. Silek Sitaralak, Lintau, Kumango, Luncua terkenal sampai ke Malaysia. Silek sitaralak (disebut juga siterlak, terlak<ref>Hamzah bin Ahmad. Silat terlak nata : pesaka hulubalang Melayu. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, 1967. Diperoleh dari situs http://antalhaq.blogspot.com/2008/11/silat-terlak-nata_25.html.</ref>, sterlak, starlak) merupakan silat yang beraliran keras dan kuat. Ada beberapa nama aliran silat lain yang punya nama, yakni Silek Tiang Ampek, Silek Balubuih, Silek [[Pangian]] (berkembang di [[Kabupaten Kuantan Singingi]]) dan Buah Tarok dari Bayang, Pesisir Selatan. Asal usul dari aliran silat ini juga rumit dan penuh kontroversi, contoh Silek Tuo dan Sitaralak. Silek Tuo ada yang menganggap itu adalah versi silek paling tua, namun pendapat lain mengatakan bahwa silat itu berasal dari Tuanku Nan Tuo dari Kabupaten Agam. Tuanku Nan Tuo adalah anggota dari [[Harimau Nan Salapan]], sebutan lain dari [[Kaum Paderi]] yang berjuang melawan Belanda di Sumatera Barat. Hubungan sitaralak dan Silek Tuo (silat paling tua) adalah kajian yang menarik untuk dikupas lebih dalam.