Harry Murti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
masa remaja |
|||
Baris 1:
{{Refimprove}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|birth_name = Raden Mas Harimurti Koentjoro
|name = {{PAGENAME}}
|image = [[File:Harrymurti.jpg|thumb|Harry Murti]]
|caption = Harry Murti
|order =
|office1 =
|president1 =
|term_start1 =
|term_end1 =
|predecessor1 =
|successor1 =
|birth_date = {{birth date and age|1969|10|22}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[DKI Jakarta]]
|death_date =
|parents = [[RM Koentjoro Widagdo]] </br> [[Nilawati Indra]]▼
|death_place =
|party =
|spouse = [[Norini Setiariani]]
|children = [[
|residence =
|alma_mater = [[Institute Teknologi Dirgantara]] </br> [[SMA Purnama Tirtayasa]] </br> [[SMP Negeri 19 Jakarta]] </br> [[SD Gunung Kebayoran Baru]]
Baris 17 ⟶ 28:
Harry Murti (lahir dengan nama Raden Mas Harimurti Koentjoro di {{lahirmati|[[Jakarta]], [[DKI Jakarta]]|22|10|1969}}) adalah [[Enterpreneur]]. Ia merupakan sosok langka di Indonesia, yang awalnya berprofesi sebagai [[drummer]], kemudian mengubah diri jadi pembuat drum handal secara otodidak. Pada 1995, ia mendirikan [[Harry Drum Craft]], yang memproduksi drum berkualitas premium, berdasarkan pesanan dengan harga terjangkau. Ia juga mendirikan dan memimpin [[Jakarta Drum School]].
==Masa Remaja==
Di jaman SMP pada era 1980-an Harry berinisiatif membentuk band bersama [[Franky Sihombing]] (ayahnya [[Petra Sihombing]]), [[Kadek Rihardika]], dan [[
Sejak awal mengenal drum, Harrry terbiasa memainkan peralatan berkualitas bagus buatan luar negeri. Ini terjadi lantaran, salah satu Om nya bernama
Sejak diijinkan menggunakan drum hadiah dari Jepang, selera Harry dalam menggunakan drum jadi semakin tinggi. Ia pun jadi bawel jika menemukan drum berkualitas buruk saat latihan di studio ataupun manggung. Namun untuk bisa memiliki drum sendiri dengan kualifkasi bagus dan mahal, jelas tidak mudah. Terlebih, untuk minta pada orang tua belum tentu dibelikan. Harry berfikir, ia harus bekerja dan memiliki banyak uang. Tapi bekerja iu bukan saat lulus kuliah, melainkan detik itu juga.
Di saat senggang, Harry banyak membaca majalah luar negeri seperti
ia juga mulai berani mengutak
Kegemaran utak atik drum, membuat Harry keasyikan. Kuliahnya di Institute Teknologi Dirgantara di jurusan Aeronotika yang dimasukinya sejak 1988 – dan sudah masuk pada semester ke tujuh, tidak memancing minatnya lagi. Harry makin terobsesi bisa membuat drum sendiri. Dan dengan berani ia memutuskan tidak lagi menjadi pemain dan beralih profesi
== Referensi ==
|