Gereja Katolik Rusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-kuna +kuno)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Moderen +Modern, -moderen +modern)
Baris 5:
Di Rusia, ada dugaan bahwa sesudah [[Skisma Timur-Barat]] perlahan-lahan berkembang, sekelompok kecil keluarga Rusia menyatakan diri sebagai “umat Katolik lama,” ({{lang-ru|старокатолики}}, starokatoliki). Nama ini tidak ada sangkut-pautnya dengan [[Gereja Katolik Lama]] di Eropa dan Amerika Serikat, para pengikut [[Johann Joseph Ignaz von Döllinger]] yang resmi melepaskan diri dari Gereja Katolik Roma karena tidak menerima perubahan-perubahan hasil [[Konsili Vatikan Pertama]]. Status kelompok "umat Katolik lama" Rusia ini, yakni keluarga-keluarga dan kelompok-kelompok yang masih mengasihi dan mementingkan kesatuan dengan [[Tahta Suci|Roma]], maupun hubungannya dengan Gereja Katolik (Ritus) Rusia yang ada saat ini tidaklah jelas.
 
Gereja Katolik Rusia moderenmodern berutang banyak pada inspirasi dari penyair dan filsuf Rusia yang visioner, [[Vladimir Sergeyevich Solovyov]] (1853-1900), yang mengimbau, mengikuti [[Dante]], bahwa sebagaimana dunia memerlukan Tsar sebagai pemimpin universal duniawi, demikian pula Gereja membutuhkan Paus Roma sebagai pemimpin universal gerejawi. Mengikuti ajaran-ajaran Solovyov, seorang imam Ortodoks Rusia, Nikolas Tolstoy, masuk dalam persekutuan penuh dengan Tahta Keuskupan Roma di bawah yurisdiksi [[Patriark]] [[Gereja Katolik-Yunani Melkit|Gereja Katolik-Yunani Melkit, Ritus Bizantium]]. Solovyov menerima sakramen komuni suci terakhir dari Pastur Tolstoy dengan meyakini bahwa dengan berbuat demikian dia juga tetap menjadi anggota setia dari Gereja Ortodoks Rusia. Pihak Ortodoks yang berwenang menyebut Tolstoy seorang yang murtad dan "mantan imam," namun cenderung menyiratkan bahwa Solovyov tetap meninggal dunia sebagai seorang Kristen Ortodoks. Meskipun demikian, Solovyov tidak pernah membatalkan persatuannya dengan Gereja Katolik dan Tahta Keuskupan Roma, dan sampai sekarang, banyak umat Katolik Rusia menyebut diri mereka sebagai anggota-anggota dari 'Gereja ''Ortodoks'' Rusia dalam persekutuan dengan Roma'.
 
Gereja Katolik Rusia resmi bersatu dengan [[Tahta Suci|Roma]] pada 1905. [[Kaum Percaya Lama]] berperan penting pada tahun-tahun awal pergerakan ini. Sebelum keruntuhan monarki, umat Katolik Rusia terpaksa menderita penindasan dan aniaya kejam oleh polisi dan [[Okhrana]], meskipun [[Nikolas II]] dan khususnya [[Revolusi 1905]] dan [[Revolusi Februari]] agak sedikit melegakan mereka. Pada [[1917]], Metropolitan [[Andrei Sheptytsky]] mendirikan [[Eksarkat Apostolik]] pertama bagi umat Katolik Rusia dengan [[Leonid Feodorov]], sebelumnya adalah seorang siswa [[seminari]] Ortodoks Rusia, sebagai [[Eksark]]. Akan tetapi tak lama kemudian pecahlah [[Revolusi Oktober]], yang menyerakkan umat Katolik Rusia ke [[gulag]]-gulag [[Siberia]] dan pusat-pusat diaspora Rusia di seluruh dunia. Pada musim semi [[1923]], [[Eksark]] [[Leonid Feodorov]] dikenai tuduhan [[kontrarevolusi]] oleh [[Nikolai Krylenko]] dan dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun di [[kamp konsentrasi]] Soviet di [[Solovki]]. Setelah dibebaskan pada 1932, dia meninggal dunia tiga tahun kemudian. Dia di[[beatifikasi]] pada 2001 oleh [[Paus Yohanes Paulus II]]. Pada 1928, Eksarkat Apostolik kedua didirikan bagi umat Katolik Rusia di [[Tiongkok]], berpusat di [[Harbin]].