Gereja Maronit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 116.206.30.41 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Moderen +Modern, -moderen +modern)
Baris 29:
[[Umat Maronit|Para pengikut Maron]] berpegang teguh pada ajaran [[Konsili Khalsedon|Konsili Kalsedon]] pada 451 Masehi. Ketika kaum [[Monofisitisme|monofisit]] Antiokhia membantai 350 rahib, kaum Maronit mengungsi ke pegunungan Lebanon. Surat-menyurat sehubungan dengan peristiwa tersebut menghasilkan pengakuan kepausan dan ortodoksi atas kaum Maronit, yang dikukuhkan oleh [[Paus Hormisdas]] (514-523 Masehi) pada 10 Februari 518 Masehi. Sebuah biara dibangun di sekitar makam St. Maron sesudah [[Konsili Khalsedon|Konsili Kalsedon]].<ref>Attwater, Donald; The Christian Churches of the East</ref>
 
Keshayidan Patriark Antiokhia pada dasawarsa pertama abad ke-7, baik oleh tangan-tangan serdadu Persia atau pun kaum Yahudi setempat,<ref>[http://www.jstor.org/stable/1454219 J. D. Frendo, "Who killed Anastasius II?" ''Jewish Quarterly Review'' Jilid 72 (1982), 202-4])</ref> membuat kaum Maronit kehilangan pemimpin. Keadaan ini berkepanjangan akibat [[Perang Bizantin–Sassanid pada 602–628]] yang terakhir dan terparah. Seusai perang, Kaisar [[Heraclius]] mengedepankan sebuah doktrin kristologi baru sebagai upaya menyatukan berbagai Gereja Kristen di Timur. Ajaran ini, yakni [[monotelitisme]], dimaksudkan sebagai semacam kompromi antara para pendukung Kalsedon, seperti kaum Maronit, dengan lawan-lawannya, seperti kaum [[Gereja Ortodoks Suryani|Yakobit]]. Ajaran baru ini justru menimbulkan pertentangan yang lebih besar lagi, dan dinyatakan sebagai bidaah oleh [[Konsili Konstantinopel Ketiga|konsili ekumenis ke-6]] pada 680-681. Meskipun demikian, sumber-sumber Yunani dan Arab sezaman mengklaim bahwa kaum Maronit menerima monotelitisme, menolak konsili ke-6 dan terus berpegang pada ajaran sesat itu dan baru melepaskannya pada era perang salib agar tidak dicap sesat oleh para tentara salib. Gereja Maronit moderenmodern menolak anggapan bahwa kaum Maronit pernah menjadi penganut monotelitisme, dan persoalan tersebut masih dipertentangkan sampai hari ini.<ref>[http://books.google.com/books?id=8Ogp94y8CJgC&dq=The+Maronites+in+History&source=gbs_navlinks_s Matti Moosa, The Maronites in History (Syracuse, N.Y.: Syracuse University Press, 1986), 195-216].</ref>
 
Pada 687 Masehi, Kaisar [[Justinian II|Justinianus II]] menyetujui rencana evakuasi ribuan kaum Maronit dari Lebanon untuk ditempatkan di kawasan lain. Timbullah kekacauan dan ketakutan yang mendorong kaum Maronit pada tahun itu juga memilih [[Patriark]] pertama mereka, [[Yohanes Maron]]. Oleh karena itu, ketika Islam mulai tampak di perbatasan [[kerajaan Bizantium|Kekaisaran Bizantium]] dan baris depan yang padu dibutuhkan untk menahan infiltrasi Islam, kaum Maronit justru sibuk mempertahankan kebebasan mereka dari kekuasaan kekaisaran. Keadaan ini dialami pula oleh komunitas-komunitas Kristen lainnya dalam Kekaisaran Bizantium, sehingga mempermudah penaklukan kaum Muslim atas belahan Timur dunia Kristen di penghujung abad itu.