Musik Korea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-asal-usul, +asal usul
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Moderen +Modern, -moderen +modern)
Baris 316:
Awal mula pelestarian musik tradisional sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1920-an, saat nasionalis kultural seperti [[Choe Nam-seon]] (1890-1957), [[Yi Neung-hwa]] (1865-1945), dan [[Song Seok-ha]] (1904-1948) mempromosikan [[kebudayaan nasional]] di tengah gencarnya pengaruh [[kebudayaan Jepang]].<ref name="howard"/>
 
Sebelum masa [[penjajahan]], sistem [[pendidikan]] moderenmodern telah diperkenalkan di Korea, namun pada saat penjajahan dimulai, kurikulum musik belum dimasukkan.<ref name="lee bo hyung"/> Pemerintah kolonial melarang pengajaran musik Korea di sekolah-sekolah sebagai bagian dari kebijakan untuk memusnahkan kebudayaan Korea.<ref name="lee bo hyung"/> Satu-satunya jenis musik yang diajarkan pada masa penjajahan adalah genre musik barat.<ref name="lee bo hyung"/>
 
Korea bebas dari [[penjajahan Jepang atas Korea|penjajahan Jepang]] di akhir [[Perang Dunia II]], namun musik tradisional telah terlupakan.<ref name="lee bo hyung"/> Sekolah-sekolah pada saat itu hanya berfokus pada [[musik klasik]] barat dan musisi Korea hanya menghasilkan gaya musik barat.<ref name="lee bo hyung"/> Setelah [[merdeka]], [[pemerintah]] [[Korea Selatan]] melakukan upaya pelestarian terhadap musik tradisional dengan mengakui lagu-[[lagu]] [[rakyat]] dari berbagai [[propinsi]] sebagai [[Warisan Budaya Nonbendawi Korea Selatan|aset budaya nasional]] pada tahun 1960-an.<ref name="lee bo hyung"/> Lalu, kemajuan pesat di bidang ekonomi pada tahun 1980-an ikut mengukuhkan keberadaan musik tradisional.<ref name="lee bo hyung"/> Berbagai [[universitas]] di Korea mulai menampilkan musik rakyat dan kelompok musik tradisional.<ref name="lee bo hyung"/> Pada tahun 1990-an, media mulai tertarik untuk merilis seri musik tradisional khas daerah, seperti [[MBC]] yang mengeluarkan karya musik rakyat [[Jeju]] dan [[Jeolla Selatan]] dalam bentuk [[CD]].<ref name="lee bo hyung"/> Pada tahun 1993, [[film]] musikal klasik berjudul ''[[Seopyeonje]]'' menjadi [[box-office]] yang ditonton lebih dari 10 juta orang, membuat [[masyarakat]] [[Korea]] terkesan sehingga tren musik tradisional kembali mendapat tempat.<ref name="lee bo hyung"/>