Harry Murti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kelayakan diragukan
Ihsanmuhamad (bicara | kontrib)
k awal karier
Baris 43:
Kegemaran utak atik drum, membuat Harry keasyikan. Kuliahnya di Institute Teknologi Dirgantara jurusan Aeronotika yang dimasukinya sejak 1988 – dan sudah masuk pada semester ke tujuh, tidak memancing minatnya lagi untuk diselesaikan. Harry makin terobsesi bisa membuat drum sendiri. Dan dengan berani ia memutuskan tidak lagi menjadi pemain dan beralih profesi menjadi pengrajin drum. Ia bahkan mendirikan [[Harry Drum Craft]]
 
==HarryAwal Drum CraftKarier==
 
Bicara soal bisnis, ada dua nama perempuan penting yang sangat berpengaruh dalam perjalanan bisnis Harry. Pertama Isterinya : Norini Setiarini, kedua Ibunya : Almarhumah Nilawati Indra.
Harry menikah dengan teman SMP-nya Norini Setiarini pada tahun 1993. Untuk menghidupi keluarga, ia bekerja dalam banyak bidang, mulai dari menyelenggarakan seminar, main foreign exchange, terjun ke property dan lain sebagainya. Namun, dua tahun berbisnis, Harry tidak kerasan. Ia merasa mudah mendapat uang, tapi mudah pula langsung tertipu rekan-rekan bisnis. Ia memutuskan berhenti bekerja kantoran dan mengijinkan isterinya lah yang menghidupi keluarga.
 
Harry menikah dengan teman SMP-nya Norini Setiarini pada tahun 1993. Untuk menghidupi keluarga, iaHarry bekerja dalam banyak bidang, mulai dari menyelenggarakan seminar, main foreign exchange, terjun ke property dan lain sebagainya. Namun, dua tahun berbisnis, Harry tidak kerasan. Ia merasa mudah mendapat uang, tapi mudah pula langsung tertipu rekan-rekan bisnisbisnisnya. Ia memutuskan berhenti bekerja kantoran dan mengijinkan isterinya lah yang bekerja dan menghidupi keluarga.
Harry pun memulai petualangan baru; hanya tinggal di rumah dengan pekerjaan meriset drum. Setiap sang isteri gajian, Harry langsung minta uang untuk bisa membeli barang yang terhubung dengan drum. Selesai dibeli, barang-barang itu langsung dibedah dan dipotong-potong. Orang yang melihat aksi ini menyangka ia gila. Padahal, Harry tengah melakukan eksplorasi.
 
Harry pun memulai petualangan baru; hanya tinggal di rumah dengan pekerjaan meriset drum. Setiap sang isteri gajian, Harry langsung minta uang untuk bisa membeli barang yang terhubung dengan drum. Selesai dibeli, barang-barang itu langsung dibedah dan dipotong-potong. Orang yang melihat aksi ini, menyangka ia gila. Padahal, Harry tengah melakukan eksplorasi.
Bantuan untuk menghidupkan Harry Drum Craft sesungguhnya justru datang dari Ibunya Almarhumah Nilawati Indra. Pertama, Harry diijinkan pindah dari rumah mertua ke rumah milik keluarga di Bumi Serpong Damai di kawasan Vila Melati, dekat dengan rumah sang Ibu. Di sini Harry bebas melakukan riset. Kedua, sesaat sebelum sang Ibu wafat, Harry diberi modal untuk berbisnis sesuai kata hatinya : drum!
 
Bantuan untuk menghidupkan Harry Drum Craft sesungguhnya justru datang pula dari Ibunya doa dan keikhlasan Ibunya Almarhumah Nilawati Indra. Pertama, Harry diijinkan pindah dari rumah mertua ke rumah milik keluarga di Bumi Serpong Damai di kawasan Vila Melati, dekat dengan rumah sang Ibu. Di sini Harry bebas melakukan riset. Kedua, sesaat sebelum sang Ibu wafat, Harry diberi modal untuk berbisnis sesuai kata hatinya : drum!
Dengan bekal modal tersebut, Harry menjadikan rumah keluarga sebagai bengkel drum sekaligus sekolah musik yang diberi nama Jakarta Drum School. Di dalam rumah itu, ia juga membangun coffiee shop, studio rental dan show room alat musik. Barang-barang untuk show room didapat Harry dari titipan distributor.
 
Di sini Harry semakin bebas melakukan riset. Kedua, sesaat sebelum sang Ibu wafat, Harry diberi modal untuk berbisnis sesuai kata hatinya : drum!
 
Dengan bekal modal tersebut, Harry menjadikan rumah keluarga sebagai bengkel drum sekaligus sekolah musik yang diberi nama Jakarta Drum School. Di dalam rumah itu, ia juga membangun coffiee coffee shop, studio rental dan show room alat musik. Barang-barang untuk show room didapat Harry dari titipan distributor.
 
== Referensi ==