Butriyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
Ajaran Butriyah berpendapat bahwa [[Nabi Muhammad]] hanya menunjuk [[Ali bin Abi Thalib]] secara implisit sebagai penggantinya, sehingga mungkin saja terjadi kekeliruan memilih oleh para [[Sahabat Nabi]] meskipun mereka berniat baik.<ref name=":1" /> Meskipun tetap menganggap Ali sebagai yang terbaik (''al-afdal''), Butriyah tidak menganggap kesalahan tersebut menyebabkan umat pemilih [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar ash-Shiddiq]] dan [[Umar bin Khattab]] menjadi ''[[kafir]]'', mereka tetap dianggap Muslim yang taat.<ref name=":1" /><ref name=":0" /> Tidak adanya penolakan resmi dari Ali atas pemerintahan Abu Bakar dan Umar, menandakan ia menyetujuinya dan tidak ada landasan bagi umat Islam untuk menolak keduanya pula.<ref name=":1" /> Butriyah berpendapat pemerintahan keduanya tetap sah, sedangkan mengenai pemerintahan [[Utsman bin Affan]], sebagian tidak berkomentar dan sebagian lagi menyalahkan 6 tahun terakhir kekhalifahannya karena [[nepotisme]], meskipun ia tidak sampai dihukumi ''kafir''.<ref name=":1" /><ref name=":0" /> Demikian pula para [[Sahabat Nabi]] yang berperang melawan Ali bin Abi Thalib, meskipun dianggap salah, namun juga tetap dianggap sebagai Muslim.<ref name=":1" /> Ajaran tersebut berbeda sekali dengan banyak kelompok Syi'ah awal lainnya, yang menghukumi [[Murtad|''murtad'']] (keluar dari Islam) bagi mereka yang menentang kepemimpinan Ali tersebut.<ref name=":1" />
 
Dalam hal ''[[syariah]]'' (hukum dasar agama) dan [[Fiqih|''fiqih'']] (hukum kehidupan sehari-hari), Batriyah berpendapat bahwa otoritas keagamaan dapat dipegang oleh siapa saja dari kalangan umat Islam.<ref name=":1" /> Para keturunan Ali diperbolehkan belajar ilmu agama dari para ulama non keturunan Ali, demikian pula sebaliknya.<ref name=":1" /> Para Sahabat Nabi dianggap pada dasarnya memiliki moral yang baik.<ref name=":1" /> Dalam hal ''[[Akidah Islam|aqidah]]'' (theologi), Batriyah menolak secara keras konsep-konsep [[Raja'ah|''raja'ah'']], ''[[Taqiyyah|taqiyah]]'', dan ''[[bada'a]]'' yang banyak dianut kelompok-kelompok Syi'ah di [[Kufah]] lainnya pada masa itu.<ref name=":1" />
 
Ajaran Butriyah memiliki kedekatan secara ''syariah'' dan ''fiqih'' dengan ajaran para ahli hadits proto-Sunni di Kufah, dan seiring dengan semakin terkonsolidasinya [[Sunni|mazhab Sunni]] pada abad ke-9, ajaran Butriyah Zaidiyah surut menghilang.<ref name=":0" />
 
== Lihat pula ==