Abdurrahman Siddiq: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, removed stub tag
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 57:
Di tanah suci, Abdurrahman Siddiq banyak menghadiri majelis ilmu para ulama ternama Hijaz. Tak hanya di Makkah, ia pun giat bergabung di halaqah-halaqah ilmu di Masjid Nabawi di Madinah. Kegiatan tersebut ia lakukan hingga tujuh tahun lamanya. Bahkan Syekh juga sempat menjadi pengajar di Masjidil Haram selama dua tahun sebelum kemudian kembali ke tanah air.
 
Ia diangkat oleh Sultan Mahmud Shah (Raja Muda) sebagai Mufti Kerajaan Indragiri 1919-1939 berkedudukan di [[Rengat]] dan mengabdikan diri di [[Kerajaan Indragiri]].{{fact}}
 
== Peninggalan ==
Baris 76:
 
=== Masjid ===
Peninggalan Syekh Abdurrahman yang terkenal adalah Masjid yang dibangunnya sendiri pada tahun [[1927]]. Masjid ini berarsitektur khas pada atap dan berada 200 meter dari makamnya.{{fact}}
 
== Referensi ==