Harry Murti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29:
Harry Murti (lahir dengan nama Raden Mas Harimurti Koentjoro di {{lahirmati|[[Jakarta]], [[DKI Jakarta]]|22|10|1969}}) adalah [[Enterpreneur]]. Ia merupakan sosok langka di Indonesia, yang awalnya berprofesi sebagai [[drummer]], kemudian mengubah diri jadi pembuat [[drum]] handal secara otodidak. Pada 1995, ia mendirikan [[Harry Drum Craft]], yang memproduksi [[drum]] berkualitas premium, berdasarkan pesanan dengan harga terjangkau. Ia juga mendirikan dan memimpin [[Jakarta Drum School]].
== Masa Remaja ==
Baris 35:
Di jaman SMP pada era 1980-an Harry berinisiatif membentuk band bersama [[Franky Sihombing]] (ayahnya [[Petra Sihombing]]), [[Kadek Rihardika]], dan [[Didi Nur Arsihadi]]. Band yang diberi nama [[Rush Rockers]] (karena gemar dengan musik dari kelompok band Rush) selalu menjadi juara di berbagai festival. Antara tahun 1982-1985, saingan Rush Rockers dalam berbagai festival band adalah Band SMP 12 ([[Indro Hardjodikoro]]), Band Titra Marta ([[Iwan Hasan]] ) dan Band Pangudi Luhur ([[Krisna Prameswara]]).
Sejak awal mengenal drum, Harrry terbiasa memainkan peralatan berkualitas bagus buatan luar negeri. Ini terjadi lantaran, salah satu Om nya bernama [[Faisal Indra Putra]] ex drummer [[Band WOW]], memiliki drum Yamaha YD 9000. Sebuah drum dengan spesifikasi terbaik dan mahal di jaman itu. Ical bisa memiliki [[drum]] tersebut karena berhasil memenangkan festival band di Jepang. Drum YD 9000 hanya dibuat oleh Yamaha sebanyak dua buah. Satu untuk pemenang festival, satu lainnya untuk kelompok band jazz fushion : Casiopea.
Sejak diijinkan menggunakan [[drum]] hadiah dari Jepang, selera Harry dalam menggunakan drum jadi semakin tinggi. Ia pun jadi bawel jika menemukan drum berkualitas buruk saat latihan di studio ataupun manggung. Namun untuk bisa memiliki drum sendiri dengan kualifkasi bagus dan mahal, jelas tidak mudah. Terlebih, untuk minta pada orang tua belum tentu dibelikan. Harry berfikir, ia harus bekerja dan memiliki banyak uang. Tapi untuk memasuki dunia kerja butuh waktu lama. Ia harus menyelesaikan SMP, SMA dan kuliah.
Harry terpikir melalui jalan pintas. Ia harus lebih giat mencari uang lewat drum dengan jalan memberi service pada teman yang membutuhkan. Kebetulan,di saat senggang Harry banyak membaca majalah luar negeri seperti Modern Drummer, Bass Player dan lain-lain. Dalam majalah itu banyak review yang mengupas tentang drum. Dari situ, Harry memahami bahasa yang digunakan dalam musical industry. Ada terminologi - terminologi khusus yang digunakan untuk drum. Berbekal pengetahuan dari membaca, Harry pelan pelan menguasai informasi tentang [[drum]]. Ilmu ini pula yang membawanya berani menerima service drum.
Kegemaran utak atik drum, membuat Harry keasyikan. Kuliahnya di Institute Teknologi Dirgantara jurusan Aeronotika yang dimasukinya sejak 1988 – dan sudah masuk pada semester ke tujuh, tidak memancing minatnya lagi untuk diselesaikan. Harry makin terobsesi bisa membuat drum sendiri. Dan dengan berani ia memutuskan tidak lagi menjadi pemain dan beralih profesi menjadi pengrajin drum. Ia bahkan mendirikan [[Harry Drum Craft]]
|