Dropadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Alasan pandawa menyamar, dan sumpah drupadi
Baris 20:
[[Berkas:Draupadi humiliated RRV.jpg|right|thumb|360px|Dropadi dihina di muka umum. Lukisan [[India]] karya [[Raja Ravi Varma]].]]
 
Dalam kitab ''[[Mahabharata]]'' versi [[India]] dan dalam tradisi pewayangan di [[Bali]], Dewi Dropadi bersuamikan lima orang, yaitu [[Pandawa|Panca Pandawa]]. Pernikahan tersebut terjadi setelah para Pandawa mengunjungi [[Kerajaan Panchala]] dan mengikuti sayembara di sana. Sayembara tersebut diikuti oleh para kesatria terkemuka di seluruh penjuru daratan [[Bharatawarsha]] (India Kuno), seperti misalnya [[Karna]] dan [[Salya]]. Para Pandawa berkumpul bersama para kesatria lain di arena, namun mereka tidak berpakaian selayaknya seorang [[kesatria]], melainkan menyamar sebagai [[brahmana]]. Para Pandawa menyamar sebagai Brahmana setelah berhasil melarikan diri dari rencana prmbunuhan yang dilakukan kurawa. Di tengah-tengah arena ditempatkan sebuah sasaran yang harus dipanah dengan tepat oleh para peserta dan yang berhasil melakukannya akan menjadi suami Dewi Dropadi.
 
Para peserta pun mencoba untuk memanah sasaran di arena, namun satu per satu gagal. [[Karna]] berhasil melakukannya, namun Dropadi menolaknya dengan alasan bahwa ia tidak mau menikah dengan putera seorang kusir. Karna pun kecewa dan perasaannya sangat kesal. Setelah Karna ditolak, [[Arjuna]] tampil ke muka dan mencoba memanah sasaran dengan tepat. Panah yang dilepaskannya mampu mengenai sasaran dengan tepat, dan sesuai dengan persyaratan, maka Dewi Dropadi berhak menjadi miliknya. Namun para peserta lainnya menggerutu karena seorang [[brahmana]] mengikuti sayembara sedangkan para peserta ingin agar sayembara tersebut hanya diikuti oleh golongan [[kesatria]]. Karena adanya keluhan tersebut maka keributan tak dapat dihindari lagi. [[Arjuna]] dan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] bertarung dengan kesatria yang melawannya sedangkan [[Yudistira]], [[Nakula]], dan [[Sadewa]] pulang menjaga Dewi [[Kunti]], ibu mereka. [[Kresna]] yang turut hadir dalam sayembara tersebut tahu siapa sebenarnya para brahmana yang telah mendapatkan Dropadi dan ia berkata kepada para peserta bahwa sudah selayaknya para brahmana tersebut mendapatkan Dropadi sebab mereka telah berhasil memenangkan sayembara dengan baik.
Baris 38:
[[Berkas:Disrobing of Draupadi.jpg|right|240px|thumb|Adegan Dropadi ditelanjangi oleh Dursasana dalam sebuah lukisan tradisional dari daerah [[Punjab]], dibuat sekitar [[abad ke-18]].]]
 
[[Yudistira]] mempertaruhkan harta, istana, dan kerajaannya setelah dihasut oleh [[Duryodana]] dan [[Sangkuni]]. Karena tidak memiliki apa-apa lagi untuk dipertaruhkan, maka ia mempertaruhkan saudara-saudaranya, termasuk istrinya, Dropadi. Akhirnya Yudistira kalah dan Dropadi diminta untuk hadir di arena judi karena sudah menjadi milik Duryodana. Duryodana mengutus para pengawalnya untuk menjemput Dropadi, namun Dropadi menolak. Setelah gagal, [[Duryodana]] menyuruh [[Dursasana]], adiknya, untuk menjemput Dropadi. Dropadi yang menolak untuk datang, diseret oleh Dursasana yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Rambutnya ditarik sampai ke arena judi, tempat suami dan para iparnya berkumpul. Karena sudah kalah, Yudistira dan seluruh adiknya diminta untuk menanggalkan bajunya, namun Dropadi menolak. Dursasana yang berwatak kasar, menarik kain yang dipakai Dropadi, namun kain tersebut terulur-ulur terus dan tak habis-habis karena mendapat kekuatan gaib dari Sri [[Kresna]] yang melihat Dropadi dalam bahaya. Pertolongan Sri Kresna disebabkan karena perbuatan Dropadi yang membalut luka Sri Kresna pada saat upacara [[Rajasuya]] di [[Indraprastha]]. Perlakuan kasar Duhsasana inilah yang kemudian memunculkan sumpah Drupadi, bahwa kelak dia tidak akan menggelung rambutnya sebelum dibasuh dengan darah Duhsasana.
 
== Kematian ==