Pierre Tendean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.4.79.224 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 40:
Setelah lulus dari akademi militer pada tahun 1962 dengan pangkat letnan dua, Tendean menjadi Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan di [[Medan]]. Setahun kemudian, ia mengikuti pendidikan di sekolah intelijen di [[Bogor]]. Setamat dari sana, ia ditugaskan di Dinas Pusat Intelijen Angkatan Darat (DIPIAD) untuk menjadi mata-mata ke [[Malaysia]] sehubungan dengan [[Konfrontasi Indonesia-Malaysia|konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia]]; ia bertugas memimpin sekelompok relawan di beberapa daerah untuk menyusup ke Malaysia. Pada tanggal 15 April 1965, Tendean dipromosikan menjadi [[Letnan|letnan satu]], dan ditugaskan sebagai ajudan [[Abdul Haris Nasution|Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution]].{{sfn|Tokoh Indonesia, Pierre Tendean}}{{sfn|Pusindo|2008|p=142}}
 
== G30SG30SPKI ==
Pada pagi tanggal 1 Oktober 1965, pasukan [[Gerakan 30 September - Partai Komunis Indonesia ]] (G30S/PKI) mendatangi rumah Nasution dengan tujuan untuk menculiknya. Tendean yang sedang tidur di ruang belakang rumah Jenderal Nasution terbangun karena suara tembakan dan ribut-ribut dan segera berlari ke bagian depan rumah. Ia ditangkap oleh gerombolan G30SG30SPKI yang mengira dirinya sebagai Nasution karena kondisi rumah yang gelap. Nasution sendiri berhasil melarikan diri dengan melompati pagar. Tendean lalu di bawa ke sebuah rumah di daerah [[Lubang Buaya]] bersama enam perwira tinggi lainnya. Ia ditembak mati dan mayatnya dibuang ke sebuah sumur tua bersama enam jasad perwira lainnya.{{sfn|Luhulima|2006|p=73}}
 
[[Berkas:Kawasan Gunung Pasir, Balikpapan.jpg|thumb|Jalan Pierre Tendean di [[Balikpapan]].]]
 
== Penghargaan ==
Tendean bersama keenam perwira lainnya dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], Jakarta. Untuk menghargai jasa-jasanya, Tendean dianugerahi gelar [[Pahlawan Revolusi Indonesia]] pada tanggal 5 Oktober 1965 berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 111/KOTI/Tahun 1965. Pasca kematiannya, ia secara [[anumerta]] dipromosikan menjadi kapten.{{sfn|Tokoh Indonesia, Pierre Tendean}}{{sfn|Sekretariat Negara Republik Indonesia, Bintang Republik Indonesia}} Sejumlah jalan juga dinamai sesuai namanya, termasuk di [[Manado]],{{sfn|Google Maps, Manado}} [[Balikpapan]], dan di Jakarta.{{sfn|Google Maps, Jakarta}}