Institut Teknologi Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 112.215.175.134) dan mengembalikan revisi 13092026 oleh 36.80.221.13
Osfrin Fahmi (bicara | kontrib)
Baris 82:
* Institut Teknologi Bandung (1959-sekarang)
 
Sejarah Institut Teknologi Bandung (ITB) bermula sejak awal abad ke-20, atas prakarsa masyarakat penguasa kala itu. Tujuan awal pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. ''[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]'' (sering disingkat menjadi [[TH te Bandoeng]], [[TH Bandung]], atau [[THS]]) berdiri tanggal [[3 Juli]] [[1920]] sebagai sekolah tinggi pertama di Hindia Belanda.{{refn|group=note|name=eja|Mulai tanggal 1 Agustus 1935 Pemerintah [[Hindia Belanda]] mengeluarkan aturan tentang penggunaan ejaan baru... di antaranya ejaan 'hoogeschool' menjadi 'hogeschool'. Namun tulisan "Technische Hoogeschool te Bandoeng" tidak berubah karena merupakan 'nama'/nomenklatur.<ref name=gun>Goenarso (1995). ''Riwayat perguruan tinggi teknik di Indonesia, periode 1920-1942''. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{rp|51}}}} [[TH Bandung]] dibuka pertama kali dengan satu fakultas yaitu ''de Faculteit van Technische Wetenschap'' yang hanya mempunyai satu bagian yaitu ''de afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde''. Kampus ITB merupakan tempat di mana [[Daftar Presiden Indonesia|presiden]] [[Indonesia]] pertama, [[Soekarno]], meraih gelar insinyurnya dalam bidang [[Teknik Sipil]]. Lama studi untuk menjadi insinyur adalah empat tahun. Sampai dengan ditutupnya pada tahun 1942, [[THS]] memiliki tiga bagian (''afdeeling'') yaitu Sipil (1920), Kimia (1940), Mesin dan Listrik (1941){{refn|group=note|name=mesin|Mahasiswa tingkat pertama Bagian Mesin dan Listrik disatukan karena perkuliahan yang ditempuh sama.}}; namun dua bagian terakhir belum sempat meluluskan seorang insinyur.
 
Pada masa penjajahan Jepang, upaya untuk membuka kembali perkuliahan [[TH Bandung]] ditolak secara tegas, namun kegiatan penelitian di laboratorium-laboratorium yang ada di kampus [[TH Bandung]] diizinkan. Komunitas laboratorium tersebut dinamakan ''[[Bandung Kogyo Daigaku#Institute of Tropical Scientific Research|Institute of Tropical Scientific Research]]'' (Lembaga Penelitian Ilmiah Tropis) yang diawaki oleh banyak staf akademik [[TH Bandung]].