Patih Udara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Naval Scene (bicara | kontrib)
k +wkf
Baris 4:
Menurut keterangan [[Babad Tanah Jawi]], Patih Udara merupakan anak dari Patih Wahan, dan semula menjabat sebagai seorang [[adipati]] di [[Kediri]].<ref name=Olthof>W.L. Olthof, ''Babad Tanah Djawi'', 1941, teks bahasa Jawa, hlm. 17-18.</ref> Mpu Wahan adalah patih yang mendampingi raja [[Majapahit]] [[Dyah Ranawijaya]] di awal masa pemerintahannya,<ref>OJO,XCI, baris ke-2.</ref> Udara kemudian juga mendampingi Ranawijaya sebagai patih pada masa akhir pemerintahannya. Pengelana Portugis [[Tomé Pires]] berkunjung ke Jawa antara tahun [[1512]]-[[1515]] menyebutkan dalam catatannya ''[[Suma Oriental]]'' bahwa ''Pate Udra'' (atau ''Pate Andura'') memiliki kekuasaan yang cukup besar. Meskipun hanya sebagai patih (''viso rey'') dan panglima perang (''capitam moor''), ia sangat disegani sehingga dianggap hampir seperti raja.<ref>Armando Cortesao, ''The Suma Oriental of Tomé Pires'', I, 1944, hlm. 175-176.</ref>
 
Masa pemerintahan Patih Udara sebagai penerus kekuasaan Dyah Ranawijaya belum dapat dipastikan secara tepat. Ranawijaya masih mengeluarkan Prasasti Jiwu I bertarikh 1486, yang menceritakan pengukuhan anugerah raja kepada pendukungnya dalam perang saudara melawan [[Bhre Kertabhumi]]. Berita dari [[Dinasti Ming]] tahun 1499 juga menyebutkan masih adanya hubungan diplomatik antara Cina dan Jawa (Majapahit).<ref>Groeneveldt, ''Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled from Chinese Sources'', 1960, hlm. 36.</ref> Namun, walikota [[Malaka Portugis]] [[Rui de Brito]] pada tahun 1514 dan penulis Portugal [[Duarte Barbosa]] pada tahun 1518 hanya menyebutkan adanya seorang "raja kafir" yang masih berkuasa di pedalaman Jawa tanpa menyebutkan nama. Sedangkan laporan [[Antonio Pigafetta]] tahun 1522 mengesankan tidak ada lagi Majapahit, serta [[Pati Unus]] lah sebagai penguasa atas bekas wilayah kerajaan tersebut antara tahun 1518-1521.<ref name=Rouffaer>[[G.P. Rouffaer]], "Wanneer is Madjapahit gevallen?", ''BKI'', 50, 1899, hlm. 144; H.J. de Graaf en Th. G. Th. Pigeaud, ''De Eerste Moslimse Vorstendommen op Java'', 1974, hlm. 47.</ref> Maka diperkirakan Udara berkuasa atas sisa-sisa pemerintahan Majapahit pada masa antara 1499-1518.
 
== Legenda dan fiksi ==