Ade Komarudin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori Ketua DPR dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Menolak 14 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 11501142 oleh Reza Tri Satria
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small> [[Doktor|DrDR.]] </small>
|honorific-suffix = <small> [[Magister|M.H]]MH </small>
|name = Ade Komarudin
|image = Official Portrait of Ade Komaruddin.jpg
|imagesize =
|caption = Foto resmiResmi sebagai Ketua DPR RI
|office1 = [[Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]]
|order1 = 17
|term_start1 = 11 Januari 2016
|term_end1 = 30 November 2016
|president1 = [[Joko Widodo]]
|predecessor1 = [[Setya Novanto]] <br/>[[Fadli Zon]] <small>(Pelaksana Tugas)</small>
|successor1 = [[Setya Novanto]]
|lieutenant1 = [[Fadli Zon]]<br/><small>(''B. Politik & Keamanan'')</small><br/>[[Agus Hermanto]]<br/><small>(''B. Industri & Pembangunan'')</small><br/>[[Taufik Kurniawan]]<br/><small>(''B. Ekonomi & Keuangan'')</small><br/>[[Fahri Hamzah]]<br/><small>(''B. Kesejahteraan Rakyat'')</small><br/>
|birth_date = {{Birth date and age|1965|5|20|mf=y}}
Baris 20:
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|party = [[Partai Golongan Karya|Partai Golkar]]
|spouse = Netty Onid Marliza
|relations =
|children = 3
|alma_mater = UIN Syarif Hidayatullah
|occupation =
|profession = [[Politikus]]
Baris 31:
|footnotes =
}}
[[Doktor|DrDR.]] H. '''Ade "Akom" Komarudin''', [[Magister|M.H]]MH ({{lahirmati|[[Purwakarta]], [[Jawa Barat]]|20|5|1965}}<ref>{{cite web|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/a/ade-komarudin/|title=Ade Komarudin|work=merdeka.com}}</ref>) adalah seorang politikus senior [[Partai Golongan Karya]] yang menjabat sebagai anggota DPR 2014 - 2019 dan pernah ditunjuk sebagai Ketua DPR RI untuk menggantikan [[Setya Novanto]] yang [[Kasus PT Freeport 2015|mengundurkan diri]] 16 Desember 2015.<ref>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/2393696/ditunjuk-jadi-ketua-dpr-ini-agenda-ade-komarudin|title=Ditunjuk Jadi Ketua DPR, Ini Agenda Ade Komarudin|author=|date=|work=liputan6.com}}</ref> dan akhirnya diganti lagi oleh [[Setya Novanto]] pada [[30 November]] [[2016]]. Ia telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama lima periode berturut-turut, dan menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar DPR RI sejak 2014.<ref>{{cite web|url=http://www.antaranews.com/berita/459183/golkar-tunjuk-ade-komaruddin-sebagai-ketua-fraksi|title=Golkar tunjuk Ade Komaruddin sebagai ketua fraksi|author=Zul Sikumbang|date=17 Oktober 2014|publisher=}}</ref> Pria yang merupakan alumni [[UIN Syarif Hidayatullah]] ini sejak tahun [[1997]] telah berhasil duduk di kursi DPR RI hingga tahun 2019. Mengawali karier politik dengan bergabung menjadi anggota partai Golongan Karya, karier politik Ade Komarudin terus menanjak. Ia pernah menjabat menjadi wakil sekretaris jenderal di dua organisasi kepemudaan yang berbeda, yakni [[Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia]] (AMPI) dan [[Komite Nasional Pemuda Indonesia]] (KNPI) sejak tahun 1993 hingga tahun 1998.
Pada tahun 2010, AkomAde Komarudin melakukan langkah besarnya dalam kariernya dengan maju turut serta dalam bursa pemilihan ketua umum [[Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia]] atau [[SOKSI]]. Kendati saat itu AkomAde Komarudin mencalonkan dirinya dalam pemilihan tanpa didampingi adanya tim sukses, namun dirinya telah mendapat banyak dukungan kuat dari sejumlah pengurus SOKSI di daerah. Selain mendapat dukungan dari beberapa tokoh didaerah, Ade Komarudin juga memperoleh dukungan dari sejumlah tokoh Partai Golkar, seperti [[Akbar Tanjung]]. Setelah melalui proses pemilihan yang panjang, Ade Komarudin berhasil keluar sebagai pemenang.
AkomAde Komarudin selanjutnya memimpin SOSKI dibantu seorang wakil ketua umum, yakni [[Ria Ru-mata Aritonang]], serta 22 orang ketua. Sekjen dijabat [[Lawrence Siburian]] dengan 23 wakil sekjen, serta bendahara umum dijabat [[Melchias M Mekkeng]] yang dibantu 23 wakil bendahara umum. Kepengurusan itu juga dilengkapi 22 departemen. Dengan demikian, total pengurus sebanyak 150 orang. Pelantikan Ade beserta jajarannya sendiri dilakukan pada tanggal 25 Juni 2010 dan dilakukan pendiri SOKSI Prof. [[Suhardiman]] yang didampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar pada saat itu, [[Aburizal Bakrie]].
 
AkomAde Komarudin kembali terpilih sebagai Ketua Umum Depinas SOKSI secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (munas) SOKSI di Cilegon, Banten pada tanggal 22 Mei 2015. Pada periode kedua ini, Ade Komarudin dibantu oleh 8 wakil ketua umum. Sekjen dijabat oleh Firman Subagyo dan bendahara umum dijabat oleh Markus Nari. Kepengurusan ini juga dilengkapi 18 bidang. Pada tanggal 8 Agustus 2015, kepengurusan Depinas SOKSI periode 2015-2020 resmi dilantik. Pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
 
== Latarbelakang dan Keluarga ==
AkomAde Komarudin lahir di Purwakarta, Jawa Barat 20 Mei 1965 dari pasangan Thoha Mukhtar dan Nurhayati. Kedua orang tuanya merupakan petani di sebuah desa kecil di Purwakarta. Ia menikah dengan Netty Marliza, SH. Dari pernikahan tersebut mereka dikarunai dua anak perempuan yaitu Puteri Anetta Komarudin (lahir 21 Agustus 1993) dan Benazir Maharani Komarudin Puteri (lahir 21 Mei 1996) serta satu anak laki-laki yaitu Khalfani Mangkubuwana Komarudin Putera (lahir 7 Juli 2004). Puteri menyelesaikan pendidikan di University of Melbourne dan lulus tahun 2015.
 
== Pendidikan ==
Baris 52:
 
== Aktivitas Organisasi ==
Jiwa kepemimpinan AkomAde Komarudin sudah terasah sejak di bangku sekolah. Ia pernah menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS ditingkat SMP dan SMA. Pada tahun 1988, AkomAde Komarudin menjadi ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Cabang Ciputat.
Kariernya berlanjut setelah pada tahun 1989 diangkat menjadi salah satu ketua di PB HMI. Setelah menyelesaikan tugas di PB HMI, pada tahun  1993, Ade Komarudin ditunjuk menjadi Wakil Sekretaris Jenderal di dua organisasi berbeda secara bersamaa yaitu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Angkatan Muda pembaharuan Indonesia (AMPI). Pada tahun 2003, AkomAde Komarudin mulai masuk ke politik dengan menjadi Ketua Pokja Politik DPP Partai Golkar.
 
'''Ringkasan Aktivitas Organisasi:'''
Baris 72 ⟶ 73:
 
== Karier Politik ==
Pada pemilu 1997, AkomAde Komarudin terpilih untuk pertama kali sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar. Fraksi Partai Golkar menempatkannya sebagai anggota Komisi V yang membidangi industri perdagangan, koperasi dan usaha kecil serta pembinaan BUMN, sub minyak dan gas bumi.
 
Pada pemilu tahun 1999, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI untuk kedua kalinya. Karier politiknya semakin menanjak setelah menjadi anggota DPR RI. Pada tahun 1999, Ade Komarudin ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Bidang Umum Fraksi Partai Golkar. Pada tahun 2003, ia kembali diberi jabatan sebagai Wakil Sekretaris Bidang Umum Fraksi Partai Golkar. Pada tahun 2009, Ade Komarudin ditunjuk sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar mendampingi Setya Novanto yang ditunjuk sebagai Ketua Fraksi. Tahun 2014, Ade Komarudin ditunjuk menjadi Ketua Fraksi Partai Golkar.
 
Pada tanggal 16 Desember 2015, Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR RI setelah terlibat dalam kasus permintaan saham PT Freeport uIndonesia. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menunjuk Ade Komarudin sebagai Ketua DPR RI menggantikan Setya Novanto.
 
'''Ringkasan Karier:'''
Baris 93 ⟶ 94:
 
== Pemikiran dan Kebijakan ==
Pada tahun 2014, AkomAde Komarudin menerbitkan buku “Politik Hukum Integratif UMKM”. Dalam buku tersebut, Ade Komarudin menuliskan beberapa pemikirannya tentang perlindungan UMKM di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah:
 
'''Politik Hukum Integratif (Perlindungan UMKM);''' Perlu sebuah arsitektur politik hukum UMKM nasional (''umbrella legislation'') yang terintegrasi dan tidak tumpang tindih agar UMKM mempunyai kesetaraan dengan pelaku usaha besar dan BUMN (''same level of playing field'').
Baris 99 ⟶ 100:
'''Pembentukan Komisi (''Presidential Commission'') atau Dewan Nasional UMKM.;''' Untuk melindungi UMKM, selain diperlukan politik hukum integratif, juga diperlukan sebuah lembaga berupa Komisi Kepresidenan (''Presidential Commission'') atau pun Dewan Nasional UMKM.
 
Setelah resmi dilantik sebagai Ketua DPR RI, AkomAde Komarudin langsung mengeluarkan beberapa kebijakan penting. Beberapa diantaranya adalah pemotongan masa rese DPR dari 1,5 bulan menjadi 17 hari. Pemotongan masa reses anggota DPR RI bertujuan untuk mempercepat pembahasan Undang-Undang sehingga DPR RI mampu merealisasikan target prolegnas yang sudah ditetapkan sebelumnya.
 
Selain itu, AkomAde Komarudin juga mengurangi kunjungan anggota DPR RI. AkomAde Komarudin memutuskan dari semua komisi dan alat kelengkapan dewan diputuskan hanya diperkenanan satu kali saja melakukan kunjungan kerja untuk pengawasan atau studi banding ke luar negeri, kecuali alat kelengkapan dewan yang terkait dengan parlemen internasional yakni Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP). Pemangkasan kunjungan anggota DPR ke luar negeri berhasil menghemat anggaran negara sebesar Rp.139 miliar per tahun.
 
== Karya Tulis ==
Baris 116 ⟶ 117:
{{S-start}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi petahana|jabatan = [[Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]]|tahun = 20162016–sekarang |pendahulu = [[Setya Novanto]]<bR>[[Fadli Zon]]<bR><small>''sebagai Pelaksana Tugas''|pengganti =[[Setya Novanto]]Petahana}}
{{End}}
 
{{DEFAULTSORT:Komarudin, Ade}}
 
[[Kategori:Tokoh dari Purwakarta]]
[[Kategori:Tokoh Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaDPR]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]