Binturung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Citra.yr (bicara | kontrib)
Citra.yr (bicara | kontrib)
Baris 26:
Berambut panjang dan kasar, berwarna hitam seluruhnya atau kecoklatan, dengan taburan uban keputih-putihan atau kemerahan. Pada masing-masing ujung telinga terdapat seberkas rambut yang memanjang. Ekor berambut lebat dan panjang, terutama di bagian mendekati pangkal, sehingga terkesan gemuk. Ekor ini dapat digunakan untuk berpegangan pada dahan (''prehensile tail''), sebagai ‘kaki kelima’.
 
== Reproduksi ==
Binturung betina memiliki ''pseudo-penis'' alias [[penis]] palsu, suatu organ khas yang langka ditemui.<ref>[http://www.conservatorscenter.org/speciesinfo/bint.pdf Stinner, Mindy. ''The Binturong Information Sheet'']</ref>
Masih sedikit peneliitan yang dilakukan untuk mengetahui sistem kawin dari spesies ini, akan tetapi sistem kawin dari binturung kemungkinan besar monogami. Binturung tIdak memiliki musim kawin karena spesies ini kawin sepanjang tahun, akan tetapi terdapat peningkatan jumlah kelahiran pada bulan Januari hingga Maret yang dapat disebabkan karena implantasi yang tertunda. Binturung betina mencapai kematangan seksual pada umur 30 bulan sementara pada binturung jantan pada umur 28 bulan. Hewan betina melahirkan 2 hingga 6 anak, setelah mengandung selama kurang lebih 91 hari.<ref>{{Cite web|url=http://animaldiversity.org/accounts/Arctictis_binturong/|title=Arctictis binturong (binturong)|website=Animal Diversity Web|language=en|access-date=2017-09-28}}</ref>
 
Binturung betina memiliki ''pseudo-penis'' alias [[penis]] palsu, suatu organ khas yang langka ditemui.<ref>[http://www.conservatorscenter.org/speciesinfo/bint.pdf Stinner, Mindy. ''The Binturong Information Sheet'']</ref>
 
== Kebiasaan dan Persebaran ==
Baris 35 ⟶ 38:
Pandai memanjat dan melompat dari dahan ke dahan, binturung biasanya bergerak tanpa tergesa-gesa di atas pohon. Ekornya digunakan untuk keseimbangan, atau kadang-kadang berpegangan manakala sedang meraih makanannya di ujung rerantingan. Cakarnya berkuku tajam dan melengkung, memungkinkannya untuk mencengkeram pepagan dengan kuat. Kaki belakangnya dapat diputar ke belakang untuk memegang batang pohon, sehingga binturung dapat turun dengan cepat dengan kepala lebih dulu.
 
Binturung mengeluarkan semacam bau, seperti umumnya musang, dari kelenjar di bawah pangkal ekornya. Bau ini digunakan untuk menandai wilayah kekuasaannya. Hewan betina melahirkan 2-6 anak, setelah mengandung selama kurang lebih 91 hari.
 
Binturung menyukai [[hutan primer|hutan-hutan primer]] dan [[hutan sekunder|sekunder]], hanya kadang-kadang saja ditemukan di [[kebun]] di tepi hutan.
 
Di hutan Kalimantan, binturung terlihat hidup hingga di ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut.<ref name=":0">Predicted distribution of the binturong ''Arctictis binturong'' (Mammalia: Carnivora: Viverridae) on Borneo
 
https://sites.lsa.umich.edu/ajmarsha/wp-content/uploads/sites/162/2016/07/Semiadi-et-al.-2016-Binturong-small.pdf
</ref>
 
Baris 46 ⟶ 51:
== Konservasi ==
[[Berkas:DSC05941.JPG|kiri|jmpl|250px|Binturung muda di Taman Negara, [[Malaysia]].]]
Berdasarkan Red List IUCN, binturung masuk dalam hewan dengan status ''vulnerable'' atau rentan akibat adanya penurunan jumlah populasi yang diperkirakan lebih dari 30% selama 18 tahun terakhir (tiga generasi).<ref>{{Cite web|url=http://www.iucnredlist.org/details/41690/0|title=Arctictis binturong (Bearcat, Binturong)|website=www.iucnredlist.org|access-date=2017-09-28}}</ref> Di Indonesia sendiri, spesies ini termasuk dalam satwa yang dilindungi yang diatur dalam UU no. 7 tahun 1999.<ref name=":0" />
 
Di [[desa]]-desa pinggiran hutan, binturung sering dipelihara sebagai hewan kesayangan (pet). Orang menangkapnya ketika hewan ini masih kecil dan membiasakannya dengan kehidupan manusia. Dengan pemeliharaan yang baik, binturung dapat mencapai usia 20 tahun dalam tangkaran.
Baris 52 ⟶ 57:
Sejalan dengan berkembangnya perdagangan, binturung juga diperjual belikan di pasar-pasar burung di kota. Selain itu, yang lebih mengancam kelestarian [[populasi]]nya di alam, binturung juga diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu tebal, dan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional ([[jamu]]).
 
Ancaman lain datang dari kerusakan lingkungan di [[hutan]]-hutan di wilayah tropis sebagai akibat [[pembalakan]] yang serampangan. Hancurnya hutan mengakibatkan rusaknya habitat binturung, sehingga populasinya di alam terus menurun. Kini binturung termasuk hewan yang dikhawatirkan kelestariannya, dan dilindungi oleh [[undang-undang]] negara Republik Indonesia.
 
== Referensi ==