Pemeluk Islam pertama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Menolak 4 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 12178345 oleh HsfBot
Baris 1:
{{Islam}}
'''''As-Sabiqun al-Awwalun''''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>السَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ</font>) adalah orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk/ memeluk [[Islam]]. Mereka adalah dari golongan kaum [[Muhajirin]] dan [[Anshar]],<ref>Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah 9:100)</ref> mereka semua sewaktu masuk Islam berada di kota [[Mekkah]], sekitar tahun [[610]] Masehi pada abad ke-7.<ref>[http://www.adriandw.com/aisyah.htm Nabi Muhammad {{saw}}][[:Berkas:Mohamed peace be upon him.svg|[[Berkas:Mohamed_peace_be_upon_him.svg|pra=|21x21px]]]][[:Berkas:Mohamed peace be upon him.svg|[[Berkas:Mohamed_peace_be_upon_him.svg|pra=|21x21px]]]]<span> berdakwah yaitu pada tahun 610 Masehi.</span>]</ref> Pada masa penyebaran Islam awal, para [[sahabat nabi]] di mana jumlahnya sangat sedikit dan berasalgolongan dari''as-sabiqun berbagaial-awwalun'' yang rata-ratanya adalah orang miskin dan kalanganlemah.
 
== Etimologi ==
Baris 10:
== Kerasulan Nabi Muhammad ==
=== Awal kerasulan ===
Nabi [[Muhammad]] dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan, pertempuran dan penyembahan [[berhala]]. Ia sering menyendiri ke [[Gua Hira]]', sebuah gua bukit dekat Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai ''Jabal An Nur'' karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.
 
Pada suatu malam, ketika Nabi [[Muhammad]] sedang bertafakur di [[Gua Hira']], Malaikat [[Jibril]] mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Nabi [[Muhammad]] membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya, Jibril berkata:
{{cquote|''Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.'' (Al-Alaq 96: 1-5)}}
 
Ini merupakan [[wahyu]] pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu ia berusia 40 tahun. Wahyu turun kepadanya secara berangsur-angsur dan sesuai dengan peristiwa di masyarakat, dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebut telah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama ''al-mushaf'' yang juga dinamakan ''[[al-Quran]]'' (bacaan).
 
=== Pendakwahan ===
Baris 38:
Namun ternyata hanya sedikit yang menerimanya. Sebagian menolak dengan halus, sebagian menolak dengan kasar, salah satunya adalah [[Abu Lahab]] dan istrinya [[Ummu Jamil]]. Mereka sangat membenci ajaran yang dibawa oleh Nabi [[Muhammad]].
 
Sebelum kelahiran Nabi [[Muhammad]], orang-orang Arab Quraisy adalah para penyembah [[berhala]]. Mereka suka membunuh anak laki-Iaki dan menanam hidup-hidup anak perempuan. Mereka mudah membunuh sebagian yang lain hanya karena hal-hal yang sepele. Oleh karena itu ketika Muhammad mengajak mereka untuk menyembah Allah yang Esa, meninggalkan kepercayaan mereka, mereka marah besar. Mereka yang semula cinta kepadanya berubah menjadi kebencian dan kemarahan. Sedangkan mereka yang semula membenarkan Muhammad, telah berubah menjadi orang-orang yang mendustakannya.
 
==== Madrasah Pertama ====
Baris 77:
{{col-break}}
* [[Utsman bin Mazh'un]]
* [[Sa'idSaid bin ZaidZayd bin Amru]]
* [[Abu Ubaidah bin al-Jarrah]]
* [[Waraqah bin Naufal]]
Baris 105:
 
=== Profesi ===
Pada awalnya golongan ini berjumlahhanya sedikitterdiri dari kaum miskin dan lemah, kemudian setelah menempuh waktu semakin bertambah dan masuk beberapa orang dari lapisan golongan [[masyarakat]], yang terdiri dari pemuka adat, pemimpin [[suku]], [[panglima]] perang, ibu rumah tangga, anak-anak, majikan, saudagar, [[pengusaha]], [[pedagang]], [[petani]], [[peternak]] binatang, pelayan rumah tangga, orang merdeka, [[budak]].
 
Para budak banyak yang tertarik dengan prinsip yang diajarkan oleh Islam, yaitu tentang kesetaraan manusia di hadapan Allah, rasulallah mempersaudarakan sebagian muslim dari golongan [[aristokrat]] Quraisy dengan sekelompok muslim lain yang dari golongan budak. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin, kuat maupun lemah, merdeka maupun budak, Arab maupun non-Arab, semua setara. Menurut kaca mata Islam, Allah tidak pernah melihat umat-Nya berdasarkan profesi/ pangkat dan jabatan seseorang, yang Allah nilai hanya [[iman]] dan [[taqwa]] hamba-Nya.
Baris 116:
* Beriman kepada para malaikat, rasul, kitab-kitab Allah, takdir
* Menegakkan [[salat]],
* Menunaikan [[zakat]],
* Melakukan keadilan,
* Melakukan amal kebaikan,
Baris 123 ⟶ 124:
* meninggalkan penyembahan [[berhala]],
{{col-break}}
* Berhala harus dihancurkan,
* Melarang ke[[musyrik]]an,
* Darah tidak ditumpahkan,
* Tidak ada jiwa yang harus dibunuh kecuali karena kebenaran,
* Jalan-jalan tetap aman,
* Tali silaturahmi terus dijalin,