'''Fanatisme dan fanatik''' berasal dari kata sifat latin ''fānāticē (fren-fānāticus; antusias, gembira; hebat, fanatik, berapi-api)''.<sup>[http://www.ksk.edu.ee/wp-content/uploads/2012/12/KVUOA_Toimetised_14_2_kalmer_marimaa.pdf <nowiki>[1]</nowiki>]</sup>[[Berkas:Eugène Delacroix - The Fanatics of Tangier - WGA06195.jpg|thumb|Penggambaran fanatisme melalui lukisan, dibuat oleh [[Eugène Delacroix]]]]
'''Fanatisme''' adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Filsuf [[George Santayana]] mendefinisikan fanatisme sebagai, "melipatgandakan usaha Anda ketika Anda lupa tujuan Anda";<supref>[2]Santayana, George (1905). Life of Reason: Reason in Common Sense. (New York: Charles Scribner's Sons) 13.</supref> dan menurut [[Winston Churchill]], "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan mengubah haluannya". Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.