Daun dewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Diraliya (bicara | kontrib)
megedit bagian pengolahan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Diraliya (bicara | kontrib)
menambah pranala dalam
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 8:
Tumbuh di daerah dengan ketinggian 200-800 meter di atas permukaan air laut (dpl), daun dewa berkembang biak dengan [[umbi]] atau stek batang.
 
Tak jarang bila penanganan tidak tepat, daun dewa bisa saja terserang hama. Salah satu [[hama]] yang sering menyerang daun dewa adalah [[kutu putih]]. Upaya pengendalian hama dapat menggunakan [[pestisida alami]] atau [[pestisida nabati]]. Kita dapat membuat sendiri pestisida nabati menggunakan daun mimba, akar tuba, dan tembakau. Dengan cara ditumbuk halus, lalu direndam air dan dibiarkan semalaman. Keesokan harinya ramuan tersebut disaring, kemudian dilarutkan dengan air hangat. Hasilnya disemprotkan pagi atau sore hari ketika cuaca cerah, tidak hujan, yang akan menghilangkan khasiat pembasmi hamanya. Hindari penyemprotan pada siang hari, karena sinar matahari yang terik dapat menguraikan bahan aktif pestisida [[organik]] tersebut.
 
Macam pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman daun dewa adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran [[sapi]], [[kambing]], [[kerbau]] ataupun [[ayam]], dan pupuk [[organik]] atau yang alami seperti [[kompos]].