Muhammad bin Zakariya ar-Razi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Isdina (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
Dia belajar ilmu kedokteran dari [[Ali ibnu Sahal at-Tabari]], seorang dokter dan filsuf yang lahir di [[Merv]]. Dahulu, gurunya merupakan seorang [[Yahudi]] yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah Abbasiyah, [[al-Mu'tashim]].
 
ar-Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter disana. Kemudian dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Arar-Razi juga menulis ''at-Tibb al-Mansur'' yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq. Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke [[Baghdad]] pada masa kekuasaan [[al-Muktafi]] dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di [[Baghdad]].
 
Setelah kematian Khalifan [[al-Muktafi]] pada tahun [[907]] Masehi, ar-Razi memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul ''Fihrist'', ar-Razi diberikan gelar [[Syaikh]] karena dia memiliki banyak murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya.
Baris 46:
 
==== Alergi dan demam ====
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang [[alergi]] dan [[imunologi]]. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit [[rhintis]] setelah mencium [[bunga mawar]] pada musim panas. ar-Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri.
 
==== Farmasi ====
Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Arar-raziRazi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari [[merkuri]].
 
==== Etika kedokteran ====