Islam di Jerman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
Tercatat ada 206 masjid dan sekitar 2.600 rumah ibadan kaum Muslim. 53,7% masjid yang ada di Jerman berada di pusat kota sedangkan sisanya, 26,8% dibangun di pemukiman. Dari presentase tersebut, 120 di antaranya tengah dalam tahap pembangunan atau perencanaan.<ref name=":1" />
 
SatuKeberadaan di antara ratusanbangunan masjid yang berada di Jerman adalahsudah Masjidada Berlinsejak Turkakhir Sehitlikabad Camiike-18. atauMasjid biasapertama dikenaldi denganJerman namadibangun Masjiddi Kota SehitlikSchwetzingen. MasjidRaja ituFrederick merupakanII, salahpemegang satukekaisaran masjidRoma bersejarahdan dijermanRaja karenaYerusalem merupakandan masjidSicilia tertuapernah yang dibangunberkata pada 1983. Nama1740, ''<nowiki/>'Sehitlik'''</nowiki>Semua diambilagama dariadalah Bahasasama Turkidan yang berarti Para Syuhada. Itu dikarenakan Masjid Sehitlik berada di areal pemakaman Sehitlitk 'pemakaman para syuhada'baik, pemakamanjika Islam tertua di Jerman. Pemakaman Sehitlik merupakan pemakamanorang-orang yang diberikanmemeluknya olehjujur, pemimpindan Prusiabila kalaTurki itu,datang Rajakemari Friedrichdan Willhelmingin IIItinggal saatdi perwakilannegara diplomatik Kesultanan Ottomanini, Alimaka Azizkita Effendiakan meninggaldirikan duniabagi padamereka abad kemasjid-18masjid.<nowiki>''</nowiki>''<ref name=":23">{{Cite news|url=http://khazanahwww.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantaramancanegara/1710/0508/0423/opfbbh313131532-masjiddi-istana-sehitlikschwetzingen-berdiri-masjid-tertuayang-di-jermanindah|title=MasjidDi Sehitlik,Istana Schwetzingen Berdiri Masjid Tertuayang diIndah Jerman {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2017-10-03}}</ref>
 
Pada 1779 Jerman membangun Masjid Schwetzingen di dalam kompleks Istana Schwetzingen dengan rancangan arsitek Perancis, Nicolas de Pigage. Pembangunan masjid memakan waktu selama 15 tahun, yakni dari 1779 hingga 1796. Meski bertujuan untuk menghormati toleransi, namun ada isu yang beredar bahwa Schwetzingen dibangun sebagai hadiah bagi salah satu istri raja Turki yang beragama Islam. Isu lain menyatakan bahwa salah satu bangsawan yang hidup di sana pada masa itu memeluk agama Islam. Kini bangunan masjid tidak lagi digunakan sebagai tempat untuk ibadah, melainkan telah dialihfungsikan sebagai objek wisata dan bangunan bersejarah. Masjid Schwetzingen dapat dikunjungi oleh para pengunjung setiap hari kecuali hari Senin.<ref name=":3" />
 
Selain Schwetzingen, masjid bersejarah lainnya adalah Masjid Berlin Turk Sehitlik Camii atau biasa dikenal dengan nama Masjid Sehitlik.Bedanya, Schwetzingen telah menjadi 'bekas masjid' namun Sehitlik masih difungsikan sebagai tempat ibadah. Masjid Sehitlik merupakan salah satu masjid bersejarah di Jerman karena merupakan masjid tertua yang dibangun pada 1983. Nama ''<nowiki/>'Sehitlik''' diambil dari Bahasa Turki yang berarti Para Syuhada. Itu dikarenakan Masjid Sehitlik berada di areal pemakaman Sehitlitk 'pemakaman para syuhada', pemakaman Islam tertua di Jerman. Pemakaman Sehitlik merupakan pemakaman yang diberikan oleh pemimpin Prusia kala itu, Raja Friedrich Willhelm III saat perwakilan diplomatik Kesultanan Ottoman, Ali Aziz Effendi meninggal dunia pada abad ke-18.<ref name=":2">{{Cite news|url=http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/05/04/opfbbh313-masjid-sehitlik-masjid-tertua-di-jerman|title=Masjid Sehitlik, Masjid Tertua di Jerman {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2017-10-03}}</ref>
 
Dengan gaya arsitektur Ottoman, masjid yang terletak di Jalan Columbiadamm, Tempelhof, Berlin tersebut dirancang oleh arsitek Turki, Hilmi Senalp. Masjid Sehitlik memiliki kubah besar dan dua menara lancip dan kompleksnya masih menjadi wilayah diplomatik pemerintah Turki.<ref name=":2" />