Tumaluntung, Kauditan, Minahasa Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
Rombongan ini berpindah dari Walantakan, Wewuringen, Kembuan (Tonsea Lama), Tinegadan si Kooko (sekarang Desa Tanggari), Saduan, Sawangan, Koyawas, ke Kadimbatu. Setelah tinggal beberapa tahun di Kadimbatu, Dotu Wagiu, adik Dotu Rotti, memboyong kawulanya berpindah ke arah barat dari Kadimbatu atas izin seluruh Dotu.
Dalam perjalanan meninggalkan Kadimbatu, rombongan Dotu Wagiu berpapasan dengan dua ekor burung yang sedang bersabung. Karena dianggap sebagai suatu pertanda ilahi, rombongan pun menghentikan perjalanan (''dumena''). Setelah memohon petunjuk dari ''Opo Empung Waidan'' (Yang Maha Mulia), Dotu Wagiu memberitahukan kepada kawulanya bahwa pertarungan kedua ekor burung itu adalah tanda bahwa mereka harus menunda perjalanan agar terhindar dari mara bahaya. Tiga hari kemudian, mereka didatangi seekor burung [[celepuk sulawesi|celepuk]] (''Manguni Rondor''), yang ditafsirkan bahwa mereka sudah boleh melanjutkan perjalanan, tetapi bukan ke arah timur melainkan ke arah barat dari Kadimbatu. Rombongan akhirnya turun ke Sungai Dinamunen, melanjutkan perjalanan ke arah utara, dan akhirnya menemukan sebuah mata air setelah menempuh jarak sejauh kurang lebih 150
Sementara itu di Kadimbatu, sepeninggal rombongan Dotu Wagiu, Dotu Makalew juga tergerak untuk meninjau wilayah di sebelah kiri Kadimbatu, akan tetapi setelah mereka ketahui bahwa Dotu Wagiu dan rombongannya bukan ke kanan, melainkan ke kiri, maka Dotu Makalew dan rombongannya meminta untuk lebih ke kiri lagi, menelusuri kali besar Tondano, rombongan mengijinkan. Sementara dalam perjalanan, tiba-tiba seekor ular hitam (''Teken ni Opo'') melintang menghalangi perjalanan mereka yang menurut kepercayaan mereka tandanya mereka tidak boleh lewat. Maka Dotu Makalew, setelah meminta petunjuk dari para leluhurnya kemudian berkata kepada rombongannya, "sudah jauh kita berjalan, sampai disini kita berhenti". Tempat itu mereka namakan Kinaengkoan, sekarang menjadi desa Kawangkoan, Kelawat Bawah.
|