Kota Malang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{redireksiIndoKabKota|Malang|Kabupaten}}
{{Kotak info kota Indonesia
|nama = Kota Malang
|nama_lain = {{jav|ꦏꦸꦛꦩꦭꦁ}} </br>''Kota Bunga'' </br> ''Parijs van Oost-Java'' </br> "''Zwitserland van Java''"
|foto = {{Photomontage
|border=0
|color_border=transparent
|color=transparent
|spacing=1
|size=265
|photo1a=Balai Kota Malang in day.jpg {{!}}Balai Kota Malang dan Alun-Alun Tugu
|photo2a=Gedung Rektorat Unibraw.jpg {{!}}Gedung Rektorat Universitas Brawijaya
|photo2b=Masjid-agung-kota-malang.jpg{{!}}Masjid Agung Jami' Malang
|photo3a=Gereja Katedral Malang.jpg{{!}}Gereja Katedral Ijen
|photo3b=Malang skyline and Semeru.jpg{{!}}Panorama Malang dan Gunung Semeru
|foot_montage = Dari atas searah jarum jam: Balai Kota Malang dan Alun-Alun Tugu, Masjid Agung Jami' Malang, Panorama Malang dan [[Gunung Semeru]], Gereja Katedral Ijen, Gedung Rektorat [[Universitas Brawijaya]]
}}
|size = 265px
|lambang = Logo Kota Malang color.png
|motto = ''Malangkuçeçwara <br>ꦩꦭꦴꦔ꧀ꦏꦸꦯꦺꦯ꧀ꦮꦫ <br>(Tuhan Menghancurkan yang Salah)''
|peta = Locator kota malang.png
|mapsize =
|map_caption = Letak Malang di Jawa Timur
|pulau = Jawa
|pushpin_map = Indonesia
|latd=7 |latm=16 |lats= |latNS=S
|longd=112 |longm=43 |longs= |longEW=E
|coordinates_region = 112,34'09" - 11,41'34" BT 7,54'52", 22 - 8,03'05", 11 LS
|provinsi = [[Jawa Timur]]
| dasar hukum = UU No. 12/1950
| tanggal = [[1 April]] [[1914]]
|ibukota =
|walikotalink = Daftar Wali Kota Malang
|nama walikota = [[Mochamad Anton|Ir. H. Mochamad Anton]]<ref>[http://news.okezone.com/read/2013/09/13/520/865362/anton-sutiaji-resmi-pimpin-kota-malang-gantikan-peni-suparto Anton Sutiaji Resmi Pimpin Kota Malang Gantikan Peni Suparto]</ref>
|wakilwalikotalink =
|nama wakil walikota =
|area_rank = 27
|population_density_rank = 17
|population_rank = 16
|luasref =
|luas = 252,10
|luasdaratan =
|luasperairan =
|persenperairan =
|luascat =
|elevation_m =+444
|penduduk = 911891
|penduduktahun = 2015
|kepadatan =
|suku = [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Madura|Madura]], [[Suku Arab|Arab]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], dll
|agama = [[Islam]] (86,25%)<br> [[Kristen Protestan]] (5,92%)<br>[[Katolik]] (4,41%)<br> [[Hindu]] (2,22%)<br> [[Buddha]] (1,10%)<br> [[Konghucu]] (0,01%)
|bahasa = [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Madura|Madura]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], dan [[Bahasa Inggris|Inggris]]
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|zona_utc = +7
| kecamatan = 5
| kelurahan = 57
|area_code = [[Daftar kode telepon di Indonesia|+62 341]]
|SNI = MLG
|bandar udara = [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh]]
|nomor_polisi = N
| dau = Rp. 746.686.937.000,-
| dauref = (2013)
|web = {{URL|www.malangkota.go.id}}
|ref =
}}
Baris 269 ⟶ 72:
== Sejarah ==
Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa [[
Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas asal usul nama "Malang". Sampai saat ini telah diperoleh beberapa [[hipotesis]] mengenai asal usul nama Malang tersebut.
Malangkuçeçwara (baca: Malangkusheshwara) yang tertulis di dalam lambang kota itu menurut salah satu hipotesis merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti [[Raja Balitung]] dari [[Jawa Tengah]], yakni [[Prasasti Mantyasih]] tahun [[907]], dan prasasti [[908]] yakni diketemukan di satu tempat antara [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan Malang. Namun demikian, letak sesungguhnya bangunan suci Malangkuçeçwara itu belum disepakati oleh para ahli. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah Gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur Kota Malang di mana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata di sebelah barat Kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.<ref name=":5">{{Cite web|url=http://kelsumbersari.malangkota.go.id/sejarah-kota-malang/|title=SEJARAH KOTA MALANG »|website=kelsumbersari.malangkota.go.id|language=id-ID|access-date=2017-09-25}}</ref>
Baris 278 ⟶ 81:
Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci [[Malangkuçeçwara]] itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu.
Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun [[1974]] di perkebunan Bantaran, [[Wlingi]], sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………” Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti itu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad [[
Nama Malangkuçeçwara terdiri atas 3 kata, yakni ''mala'' yang berarti kecurangan, kepalsuan, dan kebatilan; ''angkuça'' (baca: angkusha) yang berarti menghancurkan atau membinasakan; dan ''Içwara'' (baca: ishwara) yang berarti "Tuhan". Sehingga, Malangkuçeçwara berarti "Tuhan telah menghancurkan kejahatan".
Baris 288 ⟶ 91:
Setelah kerajaan Kanjuruhan, pada masa emas kerajaan [[Singasari]] (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika [[Islam]] menaklukkan [[Kerajaan Majapahit]] sekitar tahun [[1400]], Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama [[Kutobedah]] di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.
Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial [[Hindia Belanda]]. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang, misalnya [[''Ijen Boullevard'']] dan kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang menjadi monumen hidup dan seringkali dikunjungi oleh keturunan keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di sana
Pada masa penjajahan kolonial [[Hindia Belanda]], daerah Malang dijadikan wilayah "Gemente" (Kota). Sebelum tahun [[1964]], dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal [[1 April]] [[1964]], kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkuçeçwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum [[Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka]], karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal usul kota Malang yang pada masa [[Ken Arok]] kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkuçeçwara.
Kota Malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun [[1879]]. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.[[Berkas:Coat of arms of Malang (-1950).jpg|thumb|115x115px|Lambang Kota Malang pada Masa [[Hindia Belanda]]]]
* Tahun [[1767]] Hindia Belanda memasuki kota
* Tahun [[1821]] kedudukan pemerintah [[Belanda]] di pusatkan di sekitar [[kali Brantas]]
* Tahun [[1824]] Malang mempunyai asisten residen
* Tahun [[1882]] rumah-rumah di bagian barat dan kota didirikan dan alun-alun dibangun.
* [[1 April]] [[1914]] Malang di tetapkan sebagai kotapraja dan menjadi tanggal hari ulang tahun
* [[8 Maret]] [[1942]] Malang diduduki [[Jepang]]
* [[21 September]] [[1945]] Malang masuk wilayah [[Republik Indonesia]]
* [[22 Juli]] [[1947]] Malang diduduki [[Belanda]]
* [[2 Maret]] [[1947]] pemerintah [[Republik Indonesia]] kembali memasuki Kota Malang.
* [[1 Januari]] [[2001]] menjadi Pemerintah [[Kota Malang]].
=== Makna lambang ===
[[Berkas:Logo_Kota_Malang_color.png|jmpl|
DPRDGR mengukuhkan lambang Kotamadya Malang dengan Perda No. 4
* Merah Putih, adalah lambang [[Bendera Indonesia|bendera nasional Indonesia]]
* Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran
* Hijau adalah [[Kesuburan tanah|kesuburan]]
* Biru Muda berarti kesetiaan pada [[Tuhan]], [[Indonesia|negara]], dan bangsa
* [[Segi lima]] berbentuk perisai bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, [[pegunungan]], serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan [[Pancasila]]
Semboyan tersebut dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya Kotapraja Malang pada 1964. Sebelum itu, semboyan yang digunakan adalah "MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU" yang merupakan terjemahan dari semboyan [[Bahasa Latin|berbahasa Latin]], yaitu "MALANG NOMINOR, SURSUMMOVEOR" yang disahkan oleh Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027. Semboyan baru itu diusulkan oleh Prof. DR. R. Ng. Poerbatjaraka dan erat hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada zaman [[Ken Arok]].<ref>{{Cite news|url=http://malangkota.go.id/sekilas-malang/makna-lambang/|title=Makna Lambang - Pemerintah Kota Malang|newspaper=Pemerintah Kota Malang|language=id-ID|access-date=2017-09-21}}</ref>
== Astronomi, geografi, dan geologi Kota Malang ==
Kota Malang yang terletak di dataran tinggi yaitu pada ketinggian antara 440-667 meter diatas permukaan air laut, merupakan salah satu kota tujuan pariwisata karena keindahan alamnya yang dikelilingi pegunungan. Letak kota Malang berada di tengah-tengah wilayah [[Kabupaten Malang]] dan secara astronomis terletak 112,06°-112,07° [[Bujur Timur]] (BT) dan 7,06°-8,02° [[Lintang selatan|Lintang Selatan]] (LS), dengan batas wilayah sebagai berikut:<ref name=":4">{{Cite news|url=http://malangkota.go.id/sekilas-malang/geografis/|title=Geografis - Pemerintah Kota Malang|newspaper=Pemerintah Kota Malang|language=id-ID|access-date=2017-09-21}}</ref>
{| class="wikitable"
!Sebelah
!Kecamatan di Sisi [[Kabupaten Malang|Kabupaten]] yang Berbatasan
dengan Kota
|-
|Utara
Baris 368 ⟶ 138:
Kota Malang dikelilingi oleh beberapa [[gunung]] serta [[pegunungan]]. Kota ini dikelilingi oleh [[Gunung Arjuno]] di sebelah utara, [[Gunung Semeru]] di sebelah timur, [[Gunung Kawi]] dan [[Gunung Panderman]] di sebelah barat, dan [[Gunung Kelud]] di sebelah selatan.<ref name=":4" /> Letak kota yang dikelilingi oleh Gunung Semeru inilah yang membuat Kota Malang dijadikan tempat perhentian pertama bagi para wisatawan yang hendak menjelajahi [[Taman Nasional Bromo Tengger Semeru]]. Hal ini bisa dibuktikan dalam film "[[5 cm (film)|5 cm]]".
Selain itu, kota Malang juga dilalui salah satu sungai terpanjang di Indonesia serta terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah [[Sungai Bengawan Solo|Bengawan Solo]], yaitu [[Sungai Brantas]] yang mata airnya terletak di lereng [[Gunung Arjuno]] di sebelah barat laut kota.<ref>{{Cite news|url=http://malangku.com/464/jembatan-brantas-kota-malang/|title=Jembatan Brantas Kota Malang - Malangku|date=2016-07-29|newspaper=Malangku|language=id-ID|access-date=2017-09-21}}</ref>
[[Berkas:Malang city view.jpg|right|thumb|Pemandangan kota Malang.|
[[Berkas:Malang skyline day.jpg|right|thumb|Kota Malang dengan latar belakang Gunung Semeru.|
=== Keadaan geologi ===
Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain :
Baris 395 ⟶ 165:
== Demografi ==
Jumlah penduduk Kota Malang 845.973 jiwa (2014), dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,70% pertahun dari 2010 - 2015, dan 0,63% per tahun dari 2014 hingga tahun 2015<ref>{{Cite web|url=https://jatim.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/330|title=BPS Provinsi Jawa Timur|website=jatim.bps.go.id|language=en|access-date=2017-02-17}}</ref>. Dengan luas Kota Malang yang mencapai 110,06 km<sup>2</sup>, kepadatan penduduk Kota Malang mencapai 7.800 jiwa/km<sup>2</sup>.
=== Suku bangsa ===
Sebagian besar penduduk Kota Malang berasal dari suku [[Suku Jawa|Jawa]]. Namun, suku Jawa di Malang dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya memiliki temperamen yang sedikit lebih ''keras'' dan ''egaliter''. Salah satu penyebabnya adalah tipologi arek Malang terinspirasi oleh [[Ken Arok]] yang diceritakan sebagai raja yang tegas dan lugas meskipun lebih mengarah keras. Terdapat pula sejumlah suku-suku minoritas seperti [[Suku Madura|Madura]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Cina Indonesia|Cina]] dan lain-lain. Sebagai kota pendidikan, Malang juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri.
[[Berkas:Masjid-agung-kota-malang.jpg|thumb|Masjid Agung Jami' Kota Malang]]
Baris 461 ⟶ 231:
=== Pembagian administratif ===
{{main|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Malang}}
[[Berkas:Pembagian administratif Kota Malang.jpg|thumb|230px|left|Peta Pembagian Administratif Kota Malang.]]
Kota Malang terdiri atas 5 kecamatan dan 57 kelurahan. Berikut ini senarainya.
{| class="wikitable" style="text-align:center"
! colspan="15" |Kecamatan<ref
|-
! colspan="3" |[[Klojen, Malang|Klojen]]
<small>Camat: Agus Subali</small>
! colspan="3" |[[Blimbing, Malang|Blimbing]]
<small>Camat: Muarib</small>
! colspan="3" |[[Kedungkandang, Malang|Kedungkandang]]
<small>Camat: Pent. Haryanto</small>
! colspan="3" |[[Lowokwaru, Malang|Lowokwaru]]
<small>Camat: Imam Badar</small>
! colspan="3" |[[Sukun, Malang|Sukun]]
<small>Camat: Sinarni</small>
|-
!Kelurahan
Baris 747 ⟶ 482:
* Monumen Hamid Rusdi. Lokasi Jalan Simpang Balapan
* Monumen Panglima Sudirman. Lokasi Jalan Panglima Sudirman
* Monumen Singo Edan. Lokasi Taman Bentoel Trunojoyo
* Monumen Arema. Lokasi Jalan Lembang
* Monumen KNIP Malang. Lokasi utara Alun-Alun Kota (Mall Sarinah)
* Monumen Melati (Monumen Kadet Suropati). Lokasi Jalan Ijen
* Monumen Chairil Anwar. Lokasi Jalan Basuki Rahmat (Kayutangan)
Baris 814 ⟶ 549:
* Hypermart Veteran
* Giant Ekspres Kawi
* Giant Ekspres Dinoyo
* Giant Ekspres Sawojajar
* Giant Ekspres Plaza Araya
Baris 972 ⟶ 707:
* [[Rumah Sakit Islam Malang]]
* [[Rumah Sakit Islam Unisma]]
* [[Rumah Sakit akademik Muhammadiyah]]
* [[Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan]]
* [[Rumah Sakit Lembaga Pemasyarakatan Malang]]
Baris 996 ⟶ 731:
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu [[Taman Krida Budaya Jawa Timur]], di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti [[Ludruk]], [[Ketoprak]], [[Wayang]] Orang, Wayang Kulit, [[Reog]], [[Kuda Lumping]], Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian "Bantengan" kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli Malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru sekaranglah "Bantengan" lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan.
Festival tahunan yang menjadi event ikon kota juga sering diadakan setiap tahunnya. Beberapa festival kota tahunan diantaranya adalah:
* Festival Malang Kembali: Diadakan untuk memperingati HUT Kota Malang, biasa digelar pada tanggal 21 Mei. Festival ini mengusung situasi kota pada masa lalu, mengubah jalan-jalan protokol kota menjadi museum hidup selama kurang lebih 1 minggu festival ini diadakan.
* Karnaval Bunga
Baris 1.003 ⟶ 738:
== Lingkungan ==
=== Taman ===
[[Berkas:Taman Alun Alun Malang.jpg|thumb|300px|Taman Alun-Alun Merdeka.]]
[[Berkas:Taman Kertanegara, Malang.JPG|thumb|300px|Taman Bentoel Trunojoyo.]]
Kota Malang merupakan salah satu kota terbersih dan terindah di Indonesia. Taman-taman kota yang rindang dan indah di beberapa sudut kota merupakan salah satu kuncinya. Taman kota di Malang di antaranya adalah:
* Tarekot (Taman Rekreasi Kota), terletak di belakang kompleks
* Alun-Alun Merdeka
* Alun-Alun Tugu
*
*
* Taman Bentoel Trunojoyo, terletak di Jalan Trunojoyo di depan Stasiun Kota Baru, Malang.
* Taman Kunang-Kunang, terletak di sepanjang Jl. Jakarta
Baris 1.019 ⟶ 754:
=== Penghargaan ===
Di bidang lingkungan, Kota Malang telah beberapa kali meraih penghargaan di antaranya
== Transportasi ==
Baris 1.027 ⟶ 762:
==== Kereta api ====
[[Berkas:Malang Station.jpg|thumb
Kota Malang dilalui jalur kereta api jurusan Malang-Jakarta oleh [[kereta api Gajayana]] (eksekutif), [[kereta api Bima]] (eksekutif) , [[kereta api Majapahit]] (Ekonomi AC non-PSO), [[kereta api Jayabaya]] (Ekonomi AC non-PSO), dan [[kereta api Matarmaja|Matarmaja]] (Ekonomi AC PSO). Jurusan Malang-Bandung-Jakarta [[kereta api Malabar]] (eksekutif-bisnis-ekonomi) dan [[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]] (eksekutif dan bisnis ac). Jurusan Malang-Yogyakarta [[kereta api Malioboro Ekspres]] (eksekutif dan ekonomi ac non-pso). Malang-Banyuwangi [[kereta api Tawang Alun]] (ekonomi). Untuk jalur kereta api yang melalui Surabaya-Malang-Blitar-Kediri-Kertosono adalah Kereta api harian kelas ekonomi ([[kereta api Penataran|Penataran]]) melayani jalur Surabaya-Malang via [[Stasiun Bangil|Bangil]]. Serta [[Kereta api Tumapel]] (ekonomi) jurusan Malang-Surabaya. Stasiun utama adalah [[Stasiun Malang]] (Kotabaru) (+444 M). 2 Stasiun lainnya adalah [[Stasiun Malang Kotalama]] (+429 M) dan [[Stasiun Blimbing (Jawa Timur)|Stasiun Blimbing]] (+460 M).
==== Bus ====
Untuk jalur bus, [[Terminal Arjosari]] yang merupakan terminal terbesar di Malang melayani rute ke seluruh jurusan kota-kota utama di pulau Jawa, [[Bali]], [[NTB]] dan [[Sumatera]] baik kelas ekonomi, Bisnis maupun eksekutif. Untuk pemberangkatan tujuan luar kota Malang terminal Arjosari tidak siaga 24 jam. Pemberangkatan bus terakhir ke Surabaya habis pukul 22.30 WIB dan Baru ada pagi hari pukul 03.00 WIB. Sedangkan untuk kedatangan bus dari luar kota ke Arjosari siaga 24 jam. Terminal Arjosari relatif aman dari calo yang sering memaksa penumpang. Saat ini biaya peron/jasa ruang tunggu [[Terminal Arjosari]] telah dihapuskan (gratis).[[Terminal Gadang]] melayani rute Malang-Lumajang, Malang-Blitar-Tulungagung-Trenggalek. Namun, saat ini keberadaan Terminal Gadang telah digantikan oleh Terminal Hamid Rusdi yang terletak kurang lebih 2 KM di sebelah timur Terminal Gadang. Sedangkan [[Terminal Landungsari]] melayani rute Malang-Kediri, Malang-Jombang dan Malang-Tuban.
Adapun 2 sub terminal lainnya adalah Sub-Terminal Madyopuro di bagian timur Kota Malang, tepatnya di daerah Madyopuro (dekat Sawojajar) dan Sub-Terminal Mulyorejo yang terlatak di sebelah barat daya Kota Malang, tepatnya di daerah Mulyorejo Kecamatan Sukun. Terminal tersebut hanya disinggahi oleh angkutan kota.
==== Angkutan kota ====
Kelima terminal yang ada di Kota Malang terhubung dengan berbagai angkutan kota (biasa disebut angkota atau mikrolet). Angkota atau mikrolet ini ada 2 macam, yakni mikrolet untuk jalur dalam kota dan mikrolet untuk jalur luar kota. Mikrolet jalur dalam kota berwarna biru tua dengan kode garis warna yang beragam untuk membedakan jalurnya, contoh: Arjosari-Gadang (AG) dengan garis warna oranye (saat ini huruf G diganti dengan huruf H untuk Hamid Rusdi), Landungsari-Dinoyo-Hamid Rusdi (LDG, sebelumnya LDH)dengan garis warna putih, Arjosari-Landungsari (AL)dengan garis putih-merah, dan lain sebagainya. Termasuk juga dengan angkot yang menuju sub-terminal. Sedangkan mikrolet untuk jalur luar kota (dari Kota Malang ke Kabupaten Malang atau Kota Batu) berwarna selain biru tua, contoh: LA (Lawang-Arjosari) berwarna hijau, TA (Tumpang-Arjosari) berwarna putih atau putih-hijau, BL (Batu-Landungsari) berwarna ungu muda, dan lain sebagainya.
===== Trayek angkutan kota =====
Terdapat sekitar 25 trayek angkota di Kota Malang. Tidak semua angkota di Malang beroperasi 24 jam hanya angkot yang melewati jalur tengah saja yang melayani penumpang 24 jam seperti angkot AG dan GA (Arjosari-Gadang) via alun-alun. Sejak penyesuaian subsidi BBM, mulai bulan Mei Tahun 2015, tarif angkota di Kota Malang ini (sesuai Peraturan Walikota Malang No. 6 Tahun 2015 tentang Tarip Angkutan) sebesar Rp4.000,- (untuk umum) dan Rp 2.000,- (untuk pelajar).
Berikut ini trayek angkutan kota yang melewati jalur dalam Kota Malang
{{sembunyikan mulai|titlestyle = background:lightgrey;|title=Trayek Angkutan Kota Malang}}
{| class="wikitable sortable" style="font-size: 100%;"
Baris 1.102 ⟶ 835:
==== Angkutan Massal Cepat ====
Pemerintah kota Malang tengah merencanakan pembangunan sistem transportasi massal dalam kota berbasis rel dalam bentuk [[Monorel]] dan [[kereta gantung Gondola
=== Udara ===
Kota Malang dan seluruh kawasan [[Malang Raya]] dilayani oleh sebuah [[bandar udara]] yang bernama [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh]]<ref>{{Cite news|url=http://www.kemalangaja.com/2017/05/bandara-satu-satunya-di-malang-bandara.html|title=Bandara Satu-Satunya Di Malang Bandara Abdul Rahman Saleh|last=KeMalangAja.Com|newspaper=KeMalangAja.Com - Sajian Informasi Khas Malang Raya|language=en-US|access-date=2017-09-02}}</ref> yang lokasinya berada di [[Pakis, Malang|Kecamatan Pakis]], [[Kabupaten Malang]]. Bandara Abdul Rachman Saleh menghubungkan Malang dengan kota-kota lainnya di Indonesia seperti [[Jakarta]], [[Denpasar]], [[Makassar]], dan sebagainya. Bandara Abdul Rachman Saleh juga menjadi bandara terbesar kedua di Jawa Timur setelah [[Bandara Juanda]] di Surabaya. Bandara ini mulai berkembang sejak peristiwa [[Lumpur Lapindo]] yang menghambat perjalanan dari Malang ke Bandara Juanda. Sebelumnya bandara ini adalah bandara militer yang sesekali digunakan untuk kegiatan tertentu, seperti balap mobil ''drag race'' yang memerlukan lintasan yang panjang. Rencananya, Bandara Abdul Rachman Saleh akan ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional serta memperpanjang landasan pacu bandara.<ref>{{Cite web|url=http://mediamalang.com/bandara-abdurahman-saleh-akan-jadi-bandara-internasional/|title=Bandara Abdulrachman Saleh Akan Jadi Bandara Internasional|website=mediamalang.com|language=id-ID|access-date=2016-11-05}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-persoalan-jika-abdulrachman-saleh-jadi-bandara-internasional.html|title=Ini persoalan jika Abdulrachman Saleh jadi bandara internasional {{!}} merdeka.com|newspaper=merdeka.com|access-date=2016-11-05}}</ref> Selain itu, bandara ini akan terhubung dengan ruas tol [[Jalan Tol Pandaan–Malang|Malang-Pandaan]] yang tengah dalam tahap pembangunanan.
Baris 1.115 ⟶ 845:
Kota Malang mempunyai beberapa Masakan khas, di antaranya:
* Bakso
* Orem-orem
* Bakso Bakar
* Cwie Mie / sejenis pangsit mie dengan taburan [[sawi hijau]]
Baris 1.183 ⟶ 913:
== Media ==
=== Televisi ===
Daftar televisi terestrial (analog)<ref>[http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/11/daftar-siaran-televisi-di-kota-malang/#axzz4VegieETR Daftar dari malangkota.go.id]</ref>
{| class="wikitable sortable"
!Kanal
Baris 1.490 ⟶ 1.220:
* ''Kota Olahraga'', Banyak lahir bibit-bibit olahragawan yang berasal dari Malang, yang paling terkenal dengan olah raga sepak bolanya terbukti dengan berdirinya 2 team sepak bola seperti Persema dan Arema yang mempunyai prestasi cukup baik di tingkat regional dan nasional,di tambah lagi supporter yang sangat fanatik dan atraktif Ngalamania serta Aremania.
* ''Kota Apel'', mempunyai produksi [[apel]] melimpah yang pusat produksinya berada di luar wilayah kota Malang, yakni [[Kota Batu]] dan [[Poncokusumo]], Kabupaten Malang. Apel ini banyak di ekspor ke dalam dan luar negeri. Di sana apel diolah menjadi bermacam-macam makanan maupun minuman, contohnya Sari apel, Keripik Apel, Manisan dll.
* ''Kota Susu'', mempunyai produksi susu skala nasional dan internasional yang produksinya terletak di [[Kecamatan Pujon]], yang termasuk wilayah Kabupaten Malang. Susu yang didapatkan berasal dari sapi luar negeri sehingga susu yang diperoleh mempunyai kualitas bagus.
* ''Kota Dingin'', karena memiliki letak geografis yang dikelilingi pegunungan, yaitu pegunungan Arjuno-Welirang, pegunungan Butak-Kawi-Panderman, dan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru.
* ''Kota Pelajar'', karena Malang memiliki banyak universitas negeri ataupun swsta yang cukup terkenal sehingga banyak orang dari luar pulau yang pindah ke Malang untuk mencari pendidikan yang lebih baik dari kota lain.
* ''Kota Kuliner'', karena di Malang banyak terdapat jenis makanan khas yang menggugah selera banyak wisatawan.
|