Muara Angke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Abdullah Faqih (bicara | kontrib)
Asal Nama Muara Angke: Memberikan penjelasan tentang terpengaruhnya Muara Angke akibat proyek pembangunan pemerintah DKI
Baris 7:
 
Muara Angke merupakan bagian dari [[hutan bakau]] terakhir yang tersisa di provinsi [[DKI Jakarta]]. Kawasan hutan Angke-Kapuk yang terdiri dari Suaka Margasatwa Muara Angke, Hutan Lindung dan Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan hutan bakau yang terakhir yang dapat dijumpai di Jakarta. Kawasan hutan ini memiliki luas keseluruhan sekitar 170,60 ha.
 
Berkaitan dengan pembangunan ''giant sea wall'' di sepanjang pesisir Jakarta, proyek tersebut akan menyebabkan penutupan akses ke laut lepas di Muara Angke dan hanya menyisakan akses terbuka ke Tanjung Priok. Pelabuhan perikanan di Muara Angke secara otomatis akan ‘mati’ karena hilangnya akses terbuka ke laut lepas. Lebih jauh lagi, sejumlah nelayan juga akan kehilangan mata pencaharian utamanya. Sebab, mereka sangat membutuhkan akses ke laut lepas untuk pergi melaut dan menangkap ikan di perairan.<ref>Jaya, Adam Pasuna. (2014). Alternatif Kebijakan Kompensasi Nelayan Muara Angke Akibat Jakarta Coastal Defence Strategy. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota A V2N2 Institut Teknologi Bandung</ref>
 
== Asal Nama Muara Angke ==