Pembicaraan Pengguna:Igho/Arsip 2017: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Boy235 (bicara | kontrib)
harahap: bagian baru
Baris 858:
| text = Mohon kiranya Anda dapat berpartisipasi lebih lanjut untuk memberikan komentar, pendapat, ataupun saran '''''[[Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Daftar pustaka Agatha Christie|di sini]]'''''.<br /> Terima kasih dan salam sejahtera. --[[Pengguna:Erik Fastman|Erik Fastman]] ([[Pembicaraan Pengguna:Erik Fastman|bicara]]) 24 September 2017 09.40 (UTC){{br}}{{br}}<p align=right><small>{{tl|Undangan diskusi}}</small></p>
}}
 
== harahap ==
 
Harahap merupakan keturunan Syeh Mahmud Harb gelar Oppu Nimarguru Harahap di Aek Dakka, Barus. Pada Abad 12 Harahap menyerang Kerajaan Hindu Rajendra Chola di Portibi, sebelumnya Portibi berada dibawah Kerajaan Budha Pannai Sriwijaya. Serangan itu dilakukan Zulkarnain Harahap gelar Simisang Andor di Portibi dan Husein Harahap gelar Si Andor Misang di Binanga, serangan dilakukan pada malam hari sehingga, senjata Chola pun seprerti Gajah berhasil di Kuasai umat Muslim. Masyarakat Rajendra Chola pun di Usir ke Utara sekarang jadi Batak Pakpak atau Batak Singkil.
Pada Abad 12 pun Harahap medirikan Kesultanan Aru yang menguasai daerah Bekas Kerajan Panai dan Kerajaan Rokan, jadi wilayah Kesultanan Aru membentang dari Sungai Rokan Sampai Sungai Asahan. Abad 12 Sultan Aru pertama adalah Usman Harahap gelar Sutan Nabuttu, kemudian pada abad 13 pada masa Marwan Harahap gelar Sutan Nasinok Kesultanan Aru diserang Nasution dari Pagaruyung, merekapun mengubah wilayah Aru itu jadi Mandehilang, pemimpin Nasution yaitu Baroar Nan Sakti mendapat gelar Sutan di Aru. Kepemimpinan Marwan Harahap gelar Sutan Nasinok digantikan Umar Harahap gelar Sutan Sukappe.
Pada abad 14 Aru menyerang balik Mandailing dibawah pimpinan Sultan Husein Harahap gelar Sutan Maujalo, berkat bantuan Kesultanan Malaka. Malaka menurunkan orang Bugis yang sekarang Lubis dan orang Melayu yang sekarang bermarga Tanjung. Aru bisa mengambil lagi Mandailing Julu, Pasaman, dan Sibolga dari Pagaruyung. Berkat Tanjung dan Lubis Perdagangan di Aru pun lancar kembali , barang- barang dari Pantai Barat disalurkan melalui Sungai Barumun, Sungai Bila, Sungai Rokan dan Sungai Asahan menuju Pantai Timur Malaka. Sultan Husein Harahap berhasil menikahi Putri Sultan Malaka yaitu Ince Purnama. Saat Malaka diserang Portugis abad 15 Sultan Husein Harahap memberikan tanahnya di Riau untuk diduduki Malaka, Malakapun berganti Nama jadi Kesultanan Johor.
Pada Abad 15 Aru berada dibawah pimpinan Sofyan Harahap gelar Sultan di Langit, masa ini Aru menugaskan panglima Karim Daulay untuk menjalin hubungan diplomatik atau pernikahan dengan Kesultana Pasai, kemungkinan untuk menyerang Johor, tapi Karim Daulay malah dihina disana, Sultan Dilangit dan Karim Daulay pun tidak terima, mereka pun bekerjasama dengan Portugis melawan Pasai, Pasaipun kalah ditangan Aru dan Portugis, orang Pasai yang sekarang Pasaribu pun di Undang Ke Tapanuli.
Pada Abad 15 Aru diserang Aceh di Portibi dekat Sungai Batang Pane, Sultan Ali Bincar Harahap gelar Sutan Simataniari pun tewas, pasukan Gajahnya pun diangkut Aceh. Ratu Arupun selamat yaitu Putri Sambilan Jogi Daulay, dia berhasil menikah dengan Sultan Johor yaitu Sultan Alaudin Riayatsah 2. Aceh pun diserang Aru dan Johor. Abad 16 Saudara Ali Bincar Hrp yang tidak setuju dengan kepemimpinan Sultan Johor yang Baru mendirikan Kesultanan Aru Barumun, dan didukung Portugis, pasukan Aru Johor di Langkat ditembaki Portugis. Pemimpin Aru Barumun yang baru diberi gelar Baginda, baginda pertama yaitu Burhanuddin Harahap gelar Baginda Harahap. Abad 16-18 Aru terdesak di Sumatera Timur karena serangan Aceh, Johor dan Belanda.
Pada Abad 18 Kesultanan Aru Barumun diserang, jutaan Pasukan Paderi dari Pagaruyung. Sultan Fakhruddin Harahap gelar Baginda Soripada di Langgapayung, Labuhan Batu tewas ditangan Tuanku Kotapinang dan Aminuddin Harahap gelar Baginda Pamenang di Pasir Pangarayan, Rokan Hulu tewas oleh Tuanku Tambusai. Kaum Sunni pun melawan Kaum Wahabi, setelah Kaum Wahabi Kalah, kaum Sunny mendirikan Tarekat Naksabandiyah, ulama-ulama diantaranya Syeh Zainail Abidin Harahap di Padang Sidempuan, Syeh Abdul Gani Harahap di Angkola, Syeh Ahmad Husein Harahap di Sibuhuan, Syeh Abdul Wahab di Rokan, Syeh Ismai bin Abdul Wahab Harahap di Tanjung Balai, Syeh Yahya Harahap di Langkat, Syeh Abdul Fatah Lubis di Mandailing Julu.
Harahap dapat merujuk kepada beberapa artikel antara lain:
Harahap (marga)
Dja Endar Moeda Harahap, perintis pemakaian bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia
Vitara Harahap, penyanyi cilik asal Indonesia
Marahalim Harahap, Gubernur Sumatera Utara terlama
Todung Sutan Gunung Mulia Harahap, Menteri Republik Indonesia pada masa kabinet Syahril
Amir Sjarifoeddin, mantan Perdana Menteri RI, tokoh sumpah pemuda
Arifin Harahap, Manteri Perdagangan Indonesia pada Kabinet kerja 1 dan 2
Burhanuddin Harahap, mantan Perdana Menteri RI
Abdul Hakim Harahap, mantan Wakil Perdana Menteri
Cindy Claudia Harahap, penyanyi, anak dari Musisi Rinto Harahap
Hasjrul Harahap, mantan Menteri Kehutanan era Orde Baru
Parada Harahap, Anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan, Pendiri Universitas Ibnu Khaldun
Rinto Harahap, musisi Indonesia
Syamsul Anwar Harahap, petinju Indonesia
Ucok Harahap, penyanyi aliran rock, pentolan grup band rock AKA asal Surabaya
Rahudman Harahap, wali kota Medan
Bachrum Harahap, bupati Padang Lawas Utara
Ali Sutan Harahap, bupati Padang Lawas 2008–2018
Chairuman Harahap, Anggota DPR RI Fraksi Golkar 1 Oktober 2009 – 1 Oktober 2014
Rolel Harahap, wali kota Tanjung Balai
Abdullah Harahap, penulis Indonesia
Letnan Harahap, film Indonesia tahun 1977
Kembali ke halaman pengguna "Igho/Arsip 2017".