Inflasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Penyebab: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 54:
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah [[uang]] beredar dan/atau tingkat [[suku bunga]] sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal ([[kurs]]). Saat ini pola ''[[inflation targeting]]'' banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh [[Bank Indonesia]].
Bank sentral melalui [[kebijakan moneter]] dapat mengontrol jumlah uang beredar untuk mengendalikan inflasi dengan menggunakan tiga kebijakan moneter utama sebagai berikut. <ref> Mankiw, G., Quah, E. & Wilson, P. (2013). ''Pengantar Ekonomi Mikro, Edisi Asia (Volume 2)''. Jakarta: Salemba Empat ISBN 978-981-4384-85-8 </ref>
# '''Operasi Pasar Terbuka''' atau ''open market operation''. Bank sentral membeli dan menjual obligasi negara dengan cara bank sentral mengisntruksikan para pialang obligasi untuk membeli dari publik di pasar obligasi nasional. Uang yang dibayarkan bank sentral untuk obligasi tersebut meningkatkan jumlah uang beredar di suatu negara. Untuk mengurangi jumlah uang beredar, pemerintah melakukan hal yang sebaliknya.
# '''Syarat Cadangan Kas Minimum''' atau ''reserve requirements''. Bank sentral dapat meningkatkan atau mengurangi syarat cadangan kas minimum yang harus dimiliki oleh bank umum di negaranya. Kenaikan syarat cadangan kas minimum berarti bahwa bank-bank harus memegang lebih banyak cadangan sehingga mengurangi pinjaman dari setiap unit yang disimpan, akibatnya hal tersebut meningkatkan rasio cadangan menurunkan penggandaan uang, dan menurunkan jumlah uang yang beredar. Sebaliknya penurunan syarat cadangan minimum menurunkan rasio cadangan, meningkatkan penggandaan uang, dan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
# '''Tingkat diskonto''' atau ''disount rate''. Bank sentral melalui regulasinya dapat menaikkan atau menurunkan tingkat bunga pinjaman untuk bank-bank umum di bawahnya. Bank umum meminjam dari bank sentral jika memiliki sedikit cadangan untuk memenuhi persyaratan cadangan, ketika bank sentral memberikan pinjaman kepada bank umum tersebut, sistem perbankan memiliki lebih banyak cadangandibandingkan dengan yang seharusnya sehingga cadangan tambahan ini memungkinkan sistem perbankan menciptakan lebih banyak uang. Semakin tinggi tingkat diskonto yang ditetapkan bank sentral terhadap bank umum, maka semakin enggan bank meminjam cadangan dari bank sentral. Oleh karena itu, kenaikan tingkat diskonto mengurangi cadangan dalam sistem perbankan yang kemudian mengurangi jumlah uang beredar.
# '''
== Lihat pula ==
|