Biara (tempat tinggal): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 48:
 
Wihara-wihara di dalam hutan – lebih sering dijumpai dalam mazhab [[Theravada|Terawada]] di Asia Tenggara dan Sri Lanka – adalah wihara-wihara yang lebih difungsikan sebagai tempat berlatih [[meditasi|semadi]] ketimbang sebagai lembaga pendidikan atau rumah ibadat. Wihara-wihara di dalam hutan ini seringkali mirip dengan biara-biara Kristen perdana, tempat sekelompok kecil biarawan hidup selayaknya para petapa di bawah bimbingan seorang guru tua yang disegani. Meskipun cara hidup mengembara yang dipraktikkan oleh Sang Buddha dan murid-muridnya tetap merupakan cara hidup ideal bagi para biksu yang hidup di hutan-hutan belantara [[Thailand|Muangthai]] dan negeri-negeri lain, masalah-masalah praktis–meliputi penyusutan kawasan hutan belantara, letak yang sulit dijangkau oleh umat Buddha yang menjadi penyokong hidup para biksu, dan konflik-konflik di tapal batas negara yang berpotensi merenggut nyawa para biksu–memaksa semakin banyak biksu petapa untuk meninggalkan cara hidup mengembara dan menetap di wihara-wihara.
 
Biara-biara [[Tibetan Buddhism|agama Buddha di Tibet]] kadang-kadang dalam bahasa Inggris disebut ''lamasery'' (tempat tinggal para lama, dalam bahasa Indonesia kira-kira menjadi "''lama''-an", bdk. ''nunery''-"susteran" dan ''friary''-"frateran") dan para biarawannya kadang-kadang (secara keliru) disebut [[Lama (Tibet)|lama]]. Balai pertemuan pertama dari [[Perhimpunan Teosofi|Paguyuban Teosofi]] bentukan [[H. P. Blavatsky]] di [[New York City]] dinamakan "''the Lamasery''."<ref>{{cite news|author=Crowley, John|title=Madame and the Masters: Blavatsky's cosmic soap opera|work= Harper's |date=February 2013|page= 84}}</ref>
 
Wihara-wihara terkenal antara lain: