Museum Dewantara Kirti Griya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Sepakbola +Sepak bola)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox Historic building
| image=Pendapa tamansiswa.jpg
| name=Museum Dewantara Kirti Griya<br />ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦢꦺꦮꦤ꧀ꦠꦫ​ꦏꦶꦂꦠꦶ​ꦒꦿꦶꦪ
| latitude=-7.805389
| longitude=110.378043
Baris 11 ⟶ 12:
}}
 
'''Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya''' ({{lang-jv|ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦢꦺꦮꦤ꧀ꦠꦫꦏꦶꦂꦠꦶ​ꦒꦿꦶꦪ}}) merupakan museum peninggalan dari tokoh pendidikan Indonesia yaitu [[Ki Hadjar Dewantara]] yang berupa rumah dan pendapa. Selain itu, museum juga menampilkan koleksi peninggalan barang-barang yang dipakai oleh [[Ki Hadjar Dewantara]] beserta keluarga.
 
== Sejarah ==
Baris 30 ⟶ 31:
Pada tanggal 11 Oktober 1969 Ki Nayono menerima surat dari Nyi Hadjar Dewantara (pribadi). Dengan adanya surat tersebut, Ki Nayono tergugah untuk segera meminta perhatian kepada Majelis Luhur agar bekas tempat tinggal Ki Hadjar yang sudah dinyatakan sebagai Dewantara Memorial segera dijadikan museum.
 
Pada tanggal 2 Mei 1970, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, museum diresmikan dan dibuka untuk umum oleh Nyi Hadjar Dewantara sebagai pemimpin umum [[Taman Siswa]]. Museum diberi nama '''Dewantara Kirti Griya''', nama tersebut pemberian dari Bapak Hadiwidjono (EYD : Hadiwijoyo), seorang ahli bahasa Jawa. Adapun keterangannya sebagai berikut. Dewantara, diambil dari nama Ki Hadjar Dewantara. Kirti, artinya pekerjaan ([[Sansekerta]]). Griya, berarti rumah. Dengan demikian arti lengkapnya adalah rumah yang berisi hasil kerja Ki HadjarDewantaraHadjar Dewantara. Peresmian museum ditandai dengan candrasengkala '''Miyat Ngaluhur Trusing Budi''' yang menunjukkan angka tahun 1902 Jawa atau tanggal 2 Mei 1970 Masehi.
 
Makna yang terkandung dalam sengkalan tersebut sama dengan makna dan tujuan memorial yakni, dengan melalui museum diharapkan para pengunjung khususnya generasi muda akan dapat mempelajari, memahami dan kemudian dapat mewujudkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, kedalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baris 38 ⟶ 39:
== Pendapa Agung Taman Siswa ==
 
[[Berkas:Mortil.jpg|right|thumb|250px|Mortil yang pernah ditembakan oleh Belanda mengarah ke pendapa [[Taman Siswa]].]]
Perguruan Tamansiswa berdiri 3 Juli 1922. Saat berdiri memiliki 25 anak didik. Itupun hanya di bagian Taman Indra (TK). Karena setiap tahun meningkat maka tempat kelahiran [[Tamansiswa]] yang bertempat di Jl. Gajah Mada Yogyakarta dipindahkan di Jl. Tamansiswa noNo. 31 dan 33.
 
[[Ki Hadjar Dewantara]] beserta keluarga belum berkenan pindah. Dia menginginkan kepindahannya akan dilakukan bersamaan waktunya dengan terwujudnya sebuah pendapa dalam komplek baru. Bagi [[Tamansiswa]] pendapa adalah sebuah tempat yang diliputi suasana keluhuran budi.
 
Untuk mewujudkan gagasan [[Ki Hadjar Dewantara]] membentuk komisi dengan struktur sebagai berikut :
 
:'''Ketua''' : Ki R. Roedjito (EYD : R. Rujito) (OLMij 1922)
:'''Wakil Ketua''' : B.P.H Soejodiningrat (EYD : B.P.H Suryodiningrat)
:'''Perencana''' : G.P.H Tedjokoesoemo (EYD : G.P.H Tejokusumo)
:'''Pembantu''' : Katri Kartisoeseno (EYD : Katri Kartisuseno)
:'''Pelaksana''' : R. Sindoetomo (EYD : R. Sindutomo) (Arsitek)
 
Dana pembangunan pendapa yang diperkirakan menghabiskan dana f. 4000,00 (empat ribu [[gulden]]).{{cn}}
Dana pembanguan
Dana pembangunan pendapa yang diperkirakan menghabiskan dana f. 4000,00 (empat ribu [[gulden]])
 
Sumber dana antara lain berasal dari para siswa setanah air dengan Gerakan Sebenggolan. Setiap siswa menyumbang satu benggol atau dua setengah sen (satu per empat puluh gulden), setiap bulan. Kedua, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia melakukan penarikan pertandingan sepak bola di berbagai tempat dan uang seluruhnya diserahkan kepada Tamansiswa. Ketiga, asil penjualan pekerjaan tangan Wisma Rini yang pada waktu itu pengasuhnya adalah Ni Koema Ratih Wonobojo.
Sumber dana antara lain :
# Para siswa setanah air dengan Gerakan Sebenggolan tiap siswa menyumbang satu benggol = dua setengah sen = satu per empat puluh gulden, setiap bulan.
# Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia melakukan penarikan pertandingan sepak bola di berbagai tempat dan uang seluruhnya diserahkan kepada Tamansiswa.
# Hasil penjualan pekerjaan tangan Wisma Rini yang pada waktu itu pengasuhnya adalah Ni Koema Ratih Wonobojo.
 
Pada hari Minggu, 10 Juli 1938 Masehi atau 12 Jumadil Awal 1869 Jawa atau 1357 Hijriyah merupakan peletakan batu pertama pendapa oleh Raden Ajeng Soetartinah atau yang lebih dikenal sebagai [[Nyi Hadjar Dewantara]] dengan ditandai candra sengkala '''Ambuka Paras Angesti Widji'''.
 
Pada hari Selasa, 27 September 1938 diadakan upacara pemasangan molo<ref>Di bahasa Indonesia diartikan rusuk atap rumah</ref> dengan penacapan paku emas yang dipasang oleh B.P.H. Soerjodiningrat. Pada tanggal 16 November 1938 pendapa dibuka resmi. Setelah upacara pembukaan dilanjutdilanjutkan dengan Rapat Besar Umum (kongres) Taman Siswa. Rapat berlangsung hingga tanggal 22 November 1938 di Pendapa Agung Tamansiswa. Bersamaan dengan resminya pendapa maka [[Ki Hadjar Dewantara]] berkenan pindah di rumah Jl. Tamansiswa noNo. 31.
 
== Bentuk Bangunan Pendapa Agung Tamansiswabangunan ==
 
Pendapa ini bergaya Jawa [[Yogyakarta]] dengan ukuran 17 &nbsp;m x 17 &nbsp;m. Sedangkan lantai pendapa lebih tinggi satu meter dari lantai tanah dan tinggi pendapa 12 meter. Pada tahun 1952 pendapa diperluas dengan penambahan sayap kanan kiri pendapa dan tempat penyimpanan gamelan.
 
== Patung Ki Hadjar Dewantara ==
 
Patung ini terletak di depan pendapa. Patung yang terbuat dari perunggu. Di bagian depan patung tertulis '''TUTTut WURIWuri HANDAYANI'Handayani'' dan di bagian belakang patung tertulis pembuat patung, yaitu Ki Hendrojasmoro, yang merupakan bekas Pamong Tamansiswa cabang [[Kebumen]]. Diresmikan pada hari Selasa 16 Desember 1975 oleh [[Sri Sultan Hamengkubuwana IX]].
 
== Cagar Budaya ==
 
== Cagar Budayabudaya ==
Museum Dewantara Kirti Griya dan Pendapa Agung Tamansiswa sebagai Monumen Persatuan Tamansiswa. Telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya (BCB) dengan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor : PM.25/PW.007/MKP/2007. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Maret 2007.
 
== PranalaSumber luarbacaan ==
* {{cite book|author=Taman Siswa|title=Buku Petunjuk Musuem Dewantara Kirti Griya|publisher = Proyek Taman Siswa|year=1993}}
* http://sejarahkita.blogspot.com/2006_10_01_archive.html
* {{cite book|author=Taman Siswa|title=Peraturan-peratura Besar Tamansiswa|publisher = Proyek Taman Siswa|year=1989}}
* http://www.purbakalayogya.com/?page=gambar-info-detail.html&id=50
* http://www.tamansiswa.org/
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
* http://www.purbakalayogya.com/?page=gambar-info-detail.html&id=50
* {{cite book|author=Taman Siswa|title=Buku Petunjuk Musuem Dewantara Kirti Griya|publisher = Proyek Taman Siswa|year=1993}}
* {{cite book|author=Taman Siswa|title=Peraturan-peratura Besar Tamansiswa|publisher = Proyek Taman Siswa|year=1989}}
 
== Lihat Pulapula ==
* [[Taman Siswa]]
* [[Taman Wijaya Brata]]
Baris 93 ⟶ 85:
* [[Daftar museum di Kota Yogyakarta]]
 
[[KategoriCategory:Museum di Yogyakarta]]