Harry Murti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ihsanmuhamad (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ihsanmuhamad (bicara | kontrib)
k awal karier
Baris 45:
Bicara soal bisnis, ada dua nama perempuan penting yang sangat berpengaruh dalam perjalanan bisnis Harry. Pertama Isterinya : Norini Setiarini, kedua Ibunya : Almarhumah Nilawati Indra.
 
Harry menikah dengan teman SMP-nya Norini Setiarini pada tahun 1993. Untuk menghidupi keluarga, Harry bekerja dalam banyak bidang, mulai dari menyelenggarakan seminar, main foreign exchange, terjun ke property dan lain sebagainya. Namun,dan duakemudian tahun berbisnis, Harry tidak kerasan. Ia merasa mudah mendapat uang, tapi mudah pula langsung tertipu rekan-rekan bisnisnya. Iaharry memutuskan berhenti bekerja kantoran dan mengijinkanfokus isterinya lah yang bekerja danuntuk menghidupimeriset keluargadrum.
 
Harry pun memulaimulau petualanganmengexplorasi baru; hanya tinggal di rumahdrum dengan pekerjaancara merisetmembeli drum. Setiapbaru sangkemudian isteridibedah gajiandan dipotong-potong,disamping Harryitu langsungia mintamembaca uangreferensi,tulisan, untukreview bisadari membelimajalah2 barangDrum yangsalah terhubungsatunya dengan[[Modern drum. Selesai dibeli, barang-barang itu langsung dibedahDrummer]] dan dipotonglain-potonglain.sebagai risetnyanya. Orang yang melihat aksi ini, menyangka ia gila. Padahal, Harry tengah melakukan eksplorasi. bantuan untuk mendirikan [[Harry Drum Craft]] pun datang dari Ibunya Almarhumah Nilawati Indra, dengan menjadikan rumah keluarga di Bumi Serpong Damai di kawasan Vila Melati sebagai Workshop untuk pembuatan drum.
 
DenganDi modaltempat tersebut,itu Harrypula menjadikanharry rumahmemulai keluarga sebagai bengkel drum sekaligusmembuka sekolah musik yang diberi nama [[Kharisma Cipta Kreasi]]., Di dalam rumahselain itu, ia membangun coffee shop, studio rental dan show room alat musik. Barang-barang untuk show room didapat Harry dari titipan distributor.
Bantuan untuk menghidupkan Harry Drum Craft datang pula dari doa dan keikhlasan Ibunya Almarhumah Nilawati Indra. Pertama, Harry diijinkan pindah dari rumah mertua ke rumah milik keluarga di Bumi Serpong Damai di kawasan Vila Melati, dekat dengan rumah sang Ibu. Di sini Harry semakin bebas melakukan riset. Kedua, sesaat sebelum sang Ibu wafat, Harry diberi modal untuk berbisnis sesuai kata hatinya : drum!
 
Dengan modal tersebut, Harry menjadikan rumah keluarga sebagai bengkel drum sekaligus sekolah musik yang diberi nama [[Kharisma Cipta Kreasi]]. Di dalam rumah itu, ia membangun coffee shop, studio rental dan show room alat musik. Barang-barang untuk show room didapat Harry dari titipan distributor.
 
Di tahun 2005 harry dengan mantap membangun [[Jakarta Drum School]]