Jalan Tol Medan—Binjai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hapus pranala ke "Binjai": Tidak melayani kepentingan navigasi, hanya menuju ke artikel non-disambiguasi.. (Twinkle 🍁)
Joe Nathan (bicara | kontrib)
Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 23:
 
Pintu tol direncanakan berjumlah 3 pintu, 2 arah dengan 3 jalur pada masing-masing arah dengan desain kecepatan maksimum 100 [[km/jam]].
 
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Jalan Tol Medan-Binjai resmi beroperasi hari ini setelah diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (13/10) sore.
 
Meski sudah beroperasi namun belum seluruh ruas jalan tol seperti yang direncanakan bisa dilalui karena masih terkendala pembebasan lahan.
 
Presiden Joko Widodo mendorong percepatan pembebasan lahan untuk jalan bebas hambatan atau tol di Sumatera Utara.
 
"Ada masalah di (jalan tol) Medan-Binjai yaitu soal pembebasan lahan. Saya sudah perintahkan Kapolda, Kajati agar ikut mendukung penyelesaian (pembebasan lahan) agar dipercepat," kata Presiden Joko Widodo di dekat pintu tol Kualanamu, kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, Jumat sore.
 
Presiden Joko Widodo meresmikan dua jalan tol di Sumatera Utara yaitu tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi untuk ruas Kualanamu-Sei Rampah sepanjang sekitar 42 kilometer dan tol Medan-Binjai untuk ruas Helvatia-Semayang-Binjai sepanjang 10,46 kilometer.
 
"Tentu kuncinya juga Kanwil BPN (Badan Pertanahan Nasional) melakukan pendekatan-pendekatan yang baik. Ini bukan untuk kepentingan 1-2 orang tapi untuk kepentingan rakyat semuanya, untuk mobilitas barang dan orang karena kita ketinggalan jauh sekali. Saat terlambat dibangun maka selanjutnya akan lebih mahal, pembebasan lahan mahal, pembangunan juga mahal," ungkap Presiden.
 
Presiden mengaku bahwa untuk menyambungkan jalan tol dari Lampung sampai Aceh dalam jalan trans-Sumatera, selain masalah pembebasan lahan maka perlu juga dipersiapkan soal pendanaan.
 
"Dari Lampung sampai ke Aceh panjangnya 2.700 kilometer, yang pertama pembebasan lahan semakin cepat semakin baik, yang kedua masalah pembangunan konstruksinya juga semakin cepat, yang ketiga pendanaan juga semakin siap. Itu sebabnya kenapa BUMN melakukan sekuritisasi, melakukan nanti 'Limited Concession Scheme (LCS)' atau mencarikan 'partner' dengan swasta. Kalau itu bisa dilakukan akan semakin cepat," tutur Presiden. (
 
 
<center>