Thomas More: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 135:
Di antara para komentator modern terdapat pandangan-pandangan berbeda seputar tindakan-tindakan keagamaan yang dilakukan More sebagai Kanselir. Sejumlah biograf, termasuk Ackroyd, memiliki suatu pandangan yang relatif toleran terkait kampanye More menentang Protestanisme dengan menempatkan tindakan-tindakannya di dalam iklim keagamaan yang tengah bergejolak pada waktu itu. Pihak lainnya seperti Richard Marius, seorang akademisi Amerika spesialis Reformasi Protestan, bersikap lebih kritis dengan meyakini bahwa tindakan-tindakan tersebut merupakan pengkhianatan terhadap keyakinan-keyakinan humanis More, termasuk juga dukungan atas pemberantasan kaum Protestan yang menurut Marius giat dilakukan oleh More dan terdokumentasi dengan baik.<ref name="Marius" />{{rp |386–406}}
 
Kalangan Protestan lainnya memiliki suatu pandangan yang berbeda lagi. Pada tahun 1980, nama More dimasukkan ke dalam kalender Para Kudus dan Pahlawan Gereja Kristen dalam [[Gereja Inggris]], kendati More adalah seorang penentang keras [[Reformasi Inggris]] yang melahirkan Gereja Inggris. Pemasukan namanya dilakukan bersamaan dengan pencantuman nama Uskup [[John Fisher|Yohanes Fisher]], untuk diperingati setiap tanggal 6 Juli (tanggal eksekusi More) sebagai "Thomas More, AkademisiCendekiawan, dan Yohanes Fisher, Uskup Rochester, Martir-Martir Reformasi, 1535".<ref name=CofEholyDays /> [[Paus Yohanes Paulus II]] memberikan penghormatan kepada More dengan menjadikannya [[santo pelindung]] para negarawan dan politikus pada bulan Oktober 2000, seraya menyatakan: "Dapat dikatakan bahwa ia memperlihatkan dengan satu cara luar biasa nilai dari suatu nurani moral... sekalipun dalam tindakan-tindakannya terhadap penganut-penganut bidah ia mencerminkan batas-batas budaya pada zamannya".<ref name=JP2PatronSaint /><ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=Diy8DQAAQBAJ&pg=PA16&dq=t+can+be+said+that+he+demonstrated+in+a+singular+way+the+value+of+a+moral+conscience...+even+if,+in+his+actions+against+heretics,+he+reflected+the+limits+of+the+culture+of+his+time&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiHyKTslI7VAhVL_IMKHfarA7wQ6AEIKDAA#v=onepage&q=t%20can%20be%20said%20that%20he%20demonstrated%20in%20a%20singular%20way%20the%20value%20of%20a%20moral%20conscience...%20even%20if%2C%20in%20his%20actions%20against%20heretics%2C%20he%20reflected%20the%20limits%20of%20the%20culture%20of%20his%20time&f=false |title=Executing The Tudors |author=Scott Shaw-Smith |publisher=Lulu.com |year=2016 |isbn=1326872265 |page=16}}</ref>
 
=== Pengunduran diri ===
Baris 183:
{{wide image|Nb pinacoteca yeames the meeting of sir thomas more with his daughter after his sentence of death.jpg|600px|''Pertemuan Sir Thomas More dengan putrinya setelah ia dijatuhi hukuman mati'', lukisan karya [[William Frederick Yeames]] tahun 1872.}}
 
Eksekusi More dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 1535. Ketika ia menapaki tangga ke atas panggung eksekusi, dengan rangkanya yang tampak sedemikian rapuh sehingga terlihat seperti akan runtuh,<ref>{{en}} {{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=5U0BAAAAQAAJ&pg=PA798|p=798|title=The comprehensive history of England, from the earliest period to the suppression of the Sepoy revolt|author1-first=Charles|author1-last=MacFarlane|authorlink1=Charles Macfarlane|author2-first=Thomas|author2-last=Thomson|authorlink2=Thomas Napier Thomson|year=1876|publisher=[[Blackie and Son]]}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=hdRLAAAAMAAJ&pg=PA434|p=434|title=Life and Writings of Sir Thomas More: Lord Chancellor of England and Martyr Under Henry VIII|author-first=Thomas Edward|author-last=Bridgett|authorlink=Thomas Edward Bridgett|edition=3|publisher=[[Burns & Oates]]|year=1891}}</ref> More banyak disitir mengatakan humornya kepada salah seorang petugas, "''I pray you, master Lieutenant, see me safe up and [for] my coming down, let me shift for my self''" ("Saya mohon kepadamu, Tuan Letnan, bantu saya naik dengan selamat, dan ketika saya turun, biarkan saya sendiri");<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=o6rFno1ffQoC&pg=PA531&dq=thomas+more++executed+++Lieutenant+see+me+safe&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiI9c2sl6LVAhUp4oMKHdq4CL4Q6AEIKDAA#v=onepage&q=thomas%20more%20%20executed%20%20%20Lieutenant%20see%20me%20safe&f=false |title=The Oxford Dictionary of Quotations |editor=Elizabeth M. Knowles |publisher=Oxford University Press |year=1999 |isbn=0198601735 |page=531}}</ref> dan setelah berada di atas panggung tersebut More menyatakan bahwa ia meninggal dunia sebagai "''the king's good servant, and God's first''" ("hamba raja yang baik, dan terutama sebagai hamba Allah yang baik").<ref>{{en}} {{cite web |url=https://thomasmorestudies.org/quotes.html |title=Famous Quotes |publisher=The Center for Thomas More Studies at The University of Dallas |accessdate=9 October 2017}}</ref><ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=AQtmzR9TXncC |title=A Thomas More Source Book |editor1=[[Gerard Wegemer]] |editor2=Stephen W. Smith |publisher=The Catholic University of America Press |year=2004 |isbn=0813213762 |page=357}}</ref><ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=JQTKJsDReLEC |title=Liturgy and Empire: Faith in Exile and Political Theology |editor1=[[Scott W. Hahn]] |editor2=David Scott |publisher=Emmaus Road Publishing |year=2009 |isbn=1931018561 |page=73 |quote="I die the king's good servant, but God's first." Footnote 133: "This phrase from Robert Bolt's play 'A Man for All Seasons' ... is an adjustment of More's actual last words: 'I die the king's good servant, and God's first.{{'"}}}}</ref> Setelah More selesai mendaraskan ''Miserere'' ([[Mazmur 51]])<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=kYGQAgAAQBAJ |title=Liturgy and Contemplation in Byrd's Gradualia |author=Kerry McCarthy |publisher=Routledge |year=2008 |isbn=1135865647 |page=61}}</ref><ref>{{en}} {{cite book |volume=2 |title=Ecclesiastical Biography, Or, Lives of Eminent Men Connected with the History of Religion in England: From the Commencement of the Reformation to the Revolution, Ecclesiastical Biography, Or, Lives of Eminent Men Connected with the History of Religion in England |location=London |year=1810 |publisher=F.C. and J. Rivington |url=https://books.google.com/books?id=_5ppAAAAMAAJ |pages=222-223}}</ref> sambil berlutut, algojo yang akan melaksanakan eksekusi dikabarkan meminta maaf kepada More, lalu More bangkit dengan riang hati, menciumnya, dan memberinya pengampunan.<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=hohZDgAAQBAJ |title=Pedro de Ribadeneyra’s 'Ecclesiastical History of the Schism of the Kingdom of England' |editor=Spencer J. Weinreich |publisher=BRILL |year=2017 |isbn=9004323961 |page=238}}</ref><ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=SnxEAAAAcAAJ |volume=IV |title=A Collection of the most remarkable Trials of persons for High-Treason, Murder, Heresy ... |year=1736 |location=London |publisher=T. Read |page=94}}</ref><ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=g6UEAAAAYAAJ |title=The Life and Letters of Sir Thomas More |author=Agnes M. Stewart |publisher=Burns & Oates |year=1876 |page=339}}</ref><ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=nx86AAAAcAAJ |title=Sir Thomas More His Life and Times: Illustrated from His Own Writings and from Contemporary Documents |author=W. Jos Walter |location=London |publisher=Charles Dolman |year=1840 |page=353}}</ref>
 
=== Relikui ===
Baris 201:
{{see also|Utopia}}
 
Karya tulis More yang paling terkenal dan dipandang paling kontroversial adalah ''[[Utopia (buku)|Utopia]]'', sebuah novel yang ditulis dalam [[bahasa Latin]]. Karyanya itu diterbitkan oleh teolog [[Erasmus]] di [[Leuven]] pada tahun 1516, namun baru diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan di tanah kelahirannya pada tahun 1551 (16 tahun seteleh eksekusinya), dan yang paling sering dikutip adalah terjemahan tahun 1684. More (juga merupakan nama salah satu tokoh dalam bukunya) dan sang narator/musafir, yaitu Raphael Hythlodaeus (nama yang menyiratkan [[Rafael]] sang malaikat penyembuh, dan 'penutur omong kosong', makna nama belakangnya yang dari bahasa Yunani), membahas penyakit-penyakit modern di [[Antwerpen]]. Selain itu, ''Utopia'' juga menggambarkan pengaturan politik di antara rakyat suatu negara pulau imajiner, Utopia (permainan kata Yunani 'ou-topos' [tiada tempat yang tidak ada] dan 'eu-topos' [tempat yang baik]), serta [[Pieter Gillis]] dan [[Hieronymus van Busleyden]]. Edisi asli ''Utopia'' mengandung 'alfabet Utopis' yang simetris, namun dihilangkan dalam edisi-edisi selanjutnya, yang kemungkinan merupakan salah satu upaya awal penciptaan [[kriptografi]] atau juga pendahulu [[stenografi]].
 
''Utopia'' mengontraskan kehidupan sosial yang kontroversial di negara-negara Eropa dengan pengaturan sosial selayaknya, yang tertata sempurna, di Pulau Utopia dan daerah sekitarnya (Tallstoria, Nolandia, dan Aircastle). Di Pulau Utopia, tidak ada pengacara karena kesederhanaan hukum dan karena pertemuan-pertemuan sosial dilakukan secara terbuka (mendorong para pesertanya untuk berperilaku baik), kepemilikan bersama menggantikan hak milik pribadi, kaum pria dan wanita menerima pendidikan yang setara, serta adanya toleransi beragama yang nyaris sempurna (kecuali bagi kaum [[ateis]], yang dipandang rendah kendati diperbolehkan). More mungkin menggunakan komunalisme [[monastisisme|monastik]] sebagai model, dan bukan komunalisme biblika dalam [[Kisah Para Rasul]], walaupun konsep-konsep lain seperti legalisasi [[eutanasia]] tetap jauh dari ajaran Gereja. Hythlodaeus menegaskan bahwa orang yang menolak untuk percaya pada suatu tuhan ataupun [[kehidupan setelah kematian]] tidak akan pernah dapat dipercaya, karena orang tersebut tidak akan mengakui adanya otoritas ataupun prinsip apa saja di luar dirinya sendiri. Beberapa pihak menafsirkan pesan utama novelnya sebagai kebutuhan sosial akan tatanan dan disiplin, bukan akan kebebasan. Hythlodaeus, yang meyakini bahwa para filsuf tidak seharusnya terlibat dalam politik, membahas konflik terakhir karakter More antara keyakinan-keyakinan humanistiknya dengan tugas-tugasnya sebagai hamba atau pelayan Raja Utopos, menunjukkan bahwa suatu hari moralitas tersebut akan bertentangan dengan realitas politik.
 
''Utopia'' memunculkan satu genre sastra, [[fiksi utopis dan distopis]], yang menampilkan masyarakat ideal atau kota sempurna, ataupun kebalikannya. Karya-karya awal yang mendapat pengaruh dari ''Utopia'' misalnya ''[[The New Atlantis|New Atlantis]]'' karya [[Francis Bacon]], ''[[Erewhon]]'' karya [[Samuel Butler (novelis)|Samuel Butler]], dan ''[[Candide]]'' karya [[Voltaire]]. Kendati [[Utopia#Utopianisme|UtopiaUtopianisme]] memadukan konsep-konsep klasik masyarakat sempurna ([[Plato]] dan [[Aristoteles]]) dengan kecakapan retoris Romawi (bdk. [[Cicero]], [[Quintilian]], orasi [[epideiktik]]), genre Renaisans ini berlanjut memasuki [[Abad Pencerahan]] dan terlestarikan dalam [[fiksi ilmiah]] modern.
 
=== Polemik religi ===
Pada tahun 1520, reformis [[Martin Luther]] memublikasikan tiga karyanya secara berturut-turut dalam waktu singkat: ''An den christlichen Adel deutscher Nation'' (''Kepada Bangsawan Kristen dari Negara Jerman'', Agustus), ''[[Tentang Penahanan Babilonia Gereja|Von der babylonischen Gefangenschaft der Kirche]]'' (''Mengenai Pembuangan Gereja ke Babel'', Oktober), dan ''Von der Freiheit eines Christenmenschen'' (''Tentang Kebebasan Seorang Kristen'', November).<ref name="Ackroyd" />{{rp|225}} Dalam buku-bukunya, Luther mengemukakan ajarannya tentang [[keselamatan (Kristen)|keselamatan]] melalui [[rahmat dalam Kekristenan|rahmat]] atau anugerah semata, menolak sejumlah praktik Katolik, dan menyerang hal-hal yang dianggapnya sebagai ekses serta penyalahgunaan di dalam Gereja Katolik.<ref name="Ackroyd" />{{rp|225–6}} Pada tahun 1521, Henry VIII secara resmi menanggapi kritik Luther dengan ''[[Pembelaan atas Tujuh Sakramen|Assertio Septem Sacramentorum]]'', yang diyakini telah ditulisnya dengan bantuan More. [[Paus Leo X]] menganugerahkan sang raja Inggris dengan gelar "[[Fidei defensor]]" ("Pembela Iman") karena karya tulisnya yang dipandang memerangi ajaran sesat Luther.<ref name="Ackroyd" />{{rp|226–7}}
 
Martin Luther kemudian menyerang Henry VIII dengan menulis ''Contra Henricum Regem Anglie'' (''Melawan Henry, Raja Inggris'', 1522), memanggilnya dengan sebutan "babi, bodoh, dan pembohong".<ref name="Ackroyd" />{{rp|227}} Atas perintah sang raja, More menyusun satu bantahan: ''Responsio ad Lutherum'' yang dipublikasikan pada akhir tahun 1523. Dalam ''Responsio'', More membela [[supremasi kepausan]], [[sakramen (Katolik)|sakramen-sakramen]], dan [[Tradisi Suci|tradisi Gereja]] lainnya. More, kendati dipandang sebagai pribadi yang karakternya jauh lebih tenang,<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=zENJHwQqSy0C |title=The Catholic Church Through the Ages: A History |author=[[John Vidmar]] |publisher=Paulist Press |year=2005 |isbn=0809142341 |page=184}}</ref> mendeskripsikan Luther sebagai "kera, pemabuk, dan [[frater]] kecil yang mengerikan", di antara julukan lainnya.<ref name="Ackroyd" />{{rp|230}} Menulis dengan pseudonim Gulielmus Rosseus,<ref name=rebhorn /> More memberitahu Luther bahwa:
 
:for as long as your reverend paternity will be determined to tell these shameless lies, others will be permitted, on behalf of his English majesty, to throw back into your paternity's shitty mouth, truly the shit-pool of all shit, all the muck and shit which your damnable rottenness has vomited up, and to empty out all the sewers and privies onto your crown divested of the dignity of the priestly crown, against which no less than the kingly crown you have determined to play the buffoon.<ref name="Dundes">{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=cFvY2jWqBlQC |author1=[[Alan Dundes]] |author2=Carl R. Pagter |title=Work Hard and You Shall be Rewarded: Urban Folklore from the Paperwork Empire |publisher=Wayne State University Press |year=1978 |isbn=0814324320 |pages=60-61}}</ref>
 
Perkataannya itu diikuti dengan semacam permintaan maaf kepada para pembaca, sementara Luther mungkin tidak pernah meminta maaf atas perkataannya.<ref name="Dundes"/> Seorang profesor humaniora [[Universitas Harvard]] bernama {{ill|Stephen Greenblatt|en}} berpendapat, "More berbicara atas nama rajanya dan menggunakan idiom seterunya; Luther berbicara atas nama dirinya sendiri dan ekspresi skatologisnya jauh melebihi semua yang dapat dihimpun More dalam hal kuantitas, intensitas, dan daya cipta. Apabila bagi More [[skatologi]] umumnya mengekspresikan suatu ketidaksetujuan komunal, bagi Luther, skatologi mengekspresikan suatu amarah personal yang mendalam."<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=11msvVh_3nMC |title=Learning to Curse: Essays in Early Modern Culture |author=[[Stephen Greenblatt]] |publisher=Routledge |year=2012 |isbn=1136774203 |page=95}}</ref>
 
Konfrontasinya dengan Luther dianggap sebagai penegasan konservatisme teologis More. Ia kemudian menghindari segala indikasi kritik seputar otoritas Gereja.<ref name="Ackroyd" />{{rp|230}} Pada tahun 1528, More memublikasikan polemik religi lainnya, ''A Dialogue Concerning Heresies'', yang menegaskan bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya gereja sejati, yang didirikan oleh Kristus dan para Rasul, serta menegaskan keabsahan otoritasnya, tradisi-tradisi dan praktik-praktiknya.<ref name="Ackroyd" />{{rp|279–81}} Pada tahun 1529, beredarnya pamflet ''Supplication for the Beggars'' karya [[Simon Fish]] mendorong More untuk menanggapinya dengan menulis ''The Supplication of Souls''. Karya More tersebut diterbitkan dalam dua buku, buku pertama membahas persoalan sosial dan ekonomi yang diajukan oleh Fish, buku kedua mempertahankan ajaran tentang [[purgatorium]].
 
Pada tahun 1531, setahun setelah wafatnya ayah More, [[William Tyndale]] memublikasikan ''An Answer to Sir Thomas More’s Dialogue'' sebagai tanggapan terhadap ''Dialogue Concerning Heresies'' karya More. More menanggapinya dengan menulis ''Confutation of Tyndale’s Answer'', yang memuat setengah juta kata dan dipandang sebagai polemik religi terpanjang yang pernah ditulis dalam bahasa Inggris. ''Confutation'' merupakan suatu dialog imajiner antara More dan Tyndale, yang di dalamnya More menanggapi semua kritik Tyndale secara satu per satu seputar ritus dan ajaran Katolik.<ref name="Ackroyd" />{{rp|307–9}} More, yang menghargai struktur, tradisi, dan tatanan dalam masyarakat sebagai pengamanan terhadap tirani dan kekeliruan, dengan penuh semangat meyakini bahwa [[Lutheranisme]] dan [[Reformasi Protestan]] pada umumnya berbahaya, tidak hanya terhadap [[Iman dalam Kekristenan#Katolik Roma|iman Katolik]] tetapi juga terhadap stabilitas masyarakat secara keseluruhan.<ref name="Ackroyd" />{{rp|307–9}}
 
=== Korespondensi ===
Kebanyakan humanis ternama adalah penulis surat yang produktif, tidak terkecuali Thomas More. Namun, sebagaimana dalam kasus [[Desiderius Erasmus|Erasmus dari Rotterdam]] temannya, hanya sebagian kecil korespondensinya yang terlestarikan hingga saat ini (yaitu sekitar 280 surat). Termasuk di dalamnya adalah segala sesuatu mulai dari surat-surat pribadi hingga korespondensi resmi pemerintahan (kebanyakan dalam bahasa Inggris), surat-surat kepada sesamanya cendekiawan humanis (dalam bahasa Latin), beberapa risalah literer, puisi-puisi, surat-surat pembuka (beberapa di antaranya fiksi) untuk sejumlah karyanya sendiri, surat-surat untuk anak-anaknya dan para tutor mereka (dalam bahasa Latin), dan apa yang disebut "''prison-letters''" (dalam bahasa Inggris) yang berupa surat-menyurat dengan Margaret putri tertuanya saat More dipenjara di Menara London sembari menantikan eksekusinya.<ref name="Gerard" /> More juga terlibat dalam sejumlah kontroversi sastra, terutama dengan seorang penyair Perancis bernama [[Germain de Brie]] yang sebagian disebabkan oleh kritiknya terhadap para pemimpin Inggris, kemudian memuncak dengan dipublikasikannya satire ''Antimorus'' (1519) oleh de Brie. [[Erasmus]] campur tangan dan mengakhiri perselisihan tersebut.<ref name="MoynahanBrian" />
 
More juga menulis karya-karya yang lebih rohaniah, misalnya: ''A Treatise on the Passion'' (alias ''Treatise on the Passion of Christ''), ''A Treatise to Receive the Blessed Body'' (alias ''Holy Body Treaty''), dan ''De Tristitia Christi'' (alias ''The Agony of Christ''). ''De Tristitia Christi'' berisi tafsir mengenai [[Penderitaan di Taman Getsemani|penderitaan Kristus di Taman Getsemani]], merupakan karya utama More yang terakhir, yang ditulisnya ketika dipenjarakan di Menara London sambil menantikan eksekusinya. Naskah terakhir ini terselamatkan dari penyitaan yang diperintahkan oleh Henry VIII, diwariskan oleh Margaret putrinya kepada pihak Spanyol melalui Frater Pedro de Soto, bapa [[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|pengakuan]] Kaisar Karl V. Teman More yang bernama [[Juan Luis Vives]] menerimanya di [[Valencia]], tempat naskah tersebut tersimpan hingga sekarang dalam koleksi Museum [[Real Colegio Seminario del Corpus Christi]].
 
== Karya-karya ==
Catatan: Referensi "CW" (''Complete Works'') merujukmengacu pada edisi yang bersangkutan dalam ''[[:en:Yale Edition of the Complete Works of St. Thomas More|Yale Edition of the Complete Works of St. Thomas More]]'' (New Haven and London, 1963–1997)
 
=== Diterbitkan selama More hidup (dengan tanggal publikasi) ===