Niccolò Machiavelli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kucing air (bicara | kontrib)
Menambahkan ide.
Triana Agustin (bicara | kontrib)
Menjelaskan mengenai kekuasaan dari machiavelli
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 62:
 
Tatanan konstitusional yang minimal adalah di mana subjek hidup dengan aman (vivere sicuro), diatur oleh pemerintah yang kuat yang senantiasa mengawasi perkembangan bangsawan dan rakyatnya, namun diimbangi dengan mekanisme hukum dan institusional lainnya. Sedangkan tatanan konstitusional yang penuh, tujuan tatanan politik adalah untuk kebebasan masyarakat (vivere libero) yang diciptakan secara aktif oleh partisipasi dan interaksi antara kaum bangsawan dan rakyat.
 
Nicolo Machiavelli memandang kekuasaan bukanlah semata – mata untuk kepentingan diri sendiri, akan tetapi itu semua adalah untuk kehormatan dan kesejahteraan negara, itulah prinsip Machiavelli. Ada beberapa hal yang diungkapkan Machiavelli kepada seorang penguasa dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan, seorang penguasa harus respect terhadap situasi dan kondisi negaranya. Jangan sampai seorang penguasa melakukan tindakan yang salah dalam mengambil tindakan politik.<ref> Mujahid, Haikal. 2011. Etika dan Kekuasaan: Pemikiran Niccolo Machiavelli Atas Etika dan       Kekuasaan dalam Ranah Politik. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta (Skripsi)</ref> Mengenai kekuasaan dan penguasa, bagi Machiavelli kekuasaan merupakan ''raison d’etre'' negara. Negara itu merupakan simbolisasi tertinggi kekuasaan politik yang sifatnya mencakup semua serta mutlak. Bertolak dari pandangan Machiavell itu, menurut Ahmad Suhelmi tokoh ini memiliki obsesi terhadap negara kekuasaan dimana kedaulatan tertinggi terletak pada kekuasaan penguasa dan bukan rakyat dan prinsip-prinsip hukum. Machiavelli juga mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan kekuasaan dapat saja menggunakan cara-cara keji dan tidak baik. Namun hal tersebut hanya menjadikan ia sebagai penguasa yang berkuasa bukan penguasa yang dihormati. Dan negara yang maju harus dibentuk oleh satu orang, peraturan-peraturan dan pemerintah yang diciptakannya menentukan watak nasional daripada bangsanya.<ref>Syam, Firdaus. 2007. Pemikiran Politik Barat Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Bumi Aksara: Jakarta.</ref>
 
Selama kariernya sebagai sekretaris dan diplomat pada Republik Florentine, Machiavelli mendapatkan pengalaman di lingkungan inti pemerintahan Perancis yang menurut pandangannya adalah model konstitusional minimal (the “secure” [but not free] polity). Machiavelli melihat kerajaan Perancis dan Rajanya memiliki dedikasi terhadap hukum. Dia menyatakan bahwa kerajaan Perancis merupakan kerajaan yang pada saat itu paling baik pengaturan hukumnya. Raja Perancis dan para bangsawan yang berkuasa dikontrol oleh aturan hukum yang dilaksanakan oleh otoritas independen dari parlemen. Oleh karena itu, kesempatan adanya tindakan tirani yang tak terkendali dapat dieliminasi.