Analisis kredit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k klasik |
k penilaian |
||
Baris 10:
Biasanya sebagian besar bank bergantung pada penilaian subjektif ketika mengukur risiko kredit dari peminjam korporat. Intinya, bankir memanfaatkan informasi pada berbagai karakteristik peminjam - seperti karakter ([[reputasi]]), modal (kemampuan/daya angkat), kapasitas (naik-turunnya [[capaian]]), kondisi (tujuan [[pinjaman]]), dan [[jaminan|jaminan/agunan]] - ketika memutuskan apakah pinjaman akan diberikan atau tidak. Karakteristik ini biasanya disingkat sebagai 5C.<ref>MBDA, "[http://www.mbda.gov/node/438]"</ref> Pengembangan [[sistem pakar]] jenis ini adalah mahal dan menyita waktu. Itulah mengapa, dari waktu ke waktu, bank telah berupaya memperbanyak proses pengambilan putusan mereka. Meski begitu, dalam pemberian kredit kepada nasabah korporat, banyak bank masih mengandalkan sistem pakar tradisional mereka untuk mengevaluasi calon peminjam.
== Sistem penilaian kredit ==
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, sejumlah objektif/tujuan, sistem kuantitatif untuk penilaian kredit telah dikembangkan. Dalam sistem penilaian kredit berbasis-[[akuntansi]] [[univariat]] (satu variabel), analis kredit membandingkan berbagai rasio akuntansi utama dari para calon peminjam dengan kecenderungan dan norma-norma kelompok atau industri di dalam variabel ini.
== Referensi ==
|