Tradisionalisme Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tolong jangan pakai blog sebagai sumber! |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
== Konsep Kekuasaan Jawa ==
Kekuasaan dalam tradisi jawa harus sinergis dengan alam lahir dan alam batin yang berasal dari kekuatan gaib alam semesta. Kekuasaan dipandang sebagai kenyataan non-duniawi yang menentukan dirinya sendiri. Orang yang mendapatkan kekuasaan ini dipandang hanya sebagai wadah yang menampung kekuasaan ini. <ref>https://www.academia.edu/8404219/PRAKTIK_KEPEMIMPINAN_SOEHARTO_DALAM_PERSPEKTIF_PEMIKIRAN_POLITIK_TRADISIONALISME_JAWA_unfinished_ </ref>
Kekuasaan Jawa ini memiliki 3 komponen, yaitu:
Baris 19:
# Kekuasan dianggap hilang bila pemimpin mulai menunjukkan sikap pamrihnya
# Kekuasaan tidak memerlukan legitimasi hukum. Raja dipandang sebagai sumber kedaulatan, dimana segala kekuasaan dan hukum berasal dari raja. Karena itulah, ia tidak perlu legitimasi dan pembatasan kekuasaan melaluiu hukum dalam menggunakan kekuasaannya
# Kekuasaan dinilai dari hasil yang dicapai. Kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran rakyat lah yang menjadi tolak ukur hasil yang dicapai dari penggunaan kekuasaan raja. <ref>https://www.academia.edu/8907825/Pemikiran_Politik_Tradisional_Jawa</ref>
#
== Referensi ==
|