Afiks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penggantian kata "dari" ke "di" dan penambahan kata "imbuhan".
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Ejaan, tanda baca dan spasi.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6:
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk
* [[Awalan]] atau prefiks, Contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
* [[Sisipan]] atau infiks, Contoh: -el-, -em-, -er-, -e-, dan -in-.
* [[Akhiran]] atau sufiks, Contoh: -kan, -an, -I, dan -nya.
* [[Konfiks]] atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus. Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.
 
Di samping itu, dikenal pula imbuhan yang diserap dari bahasa asing, yaitu: -i ; -man ; -wan ; -wati ; -iyah ; - is ; -sasi ; -isme.
 
Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing. Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
* Dari bahasa Arab:-ah, -i. Fungsinya sebagai penbentukpembentuk atau penanda kata sifat. Contohnya; manusiawi, alamiah, alami.
* Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,. Fungsinya sebagai pembentuk kata benda. Contohnya, budiman, wartawan, pragawati.
* Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya, egois, deskriptif, formal.
 
== Fungsi Imbuhan ==
Baris 21:
 
Contoh:
* batu (benda) -> membatu (sifat),
* indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan),
* mandi (kerja) -> pemandian (benda).
 
Fungsi imbuhan adalah:
* Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
* Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
* Membentuk kata sifat, yakni –I, -wi, -iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamis.
* Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
* Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya, dll.
Baris 34:
== Awalan pen- ==
Imbuhan pen- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif.
Makna yang dikandung awalan peN- bermacam- macam antara lain:
* Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, & pembaca.
* Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.
* Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris.
* Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum, penggembira.
* Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis, pemutih.
Baris 43:
== Awalan ber- ==
Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:
* Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-. Contoh: beramal, bekerja.
* Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-. Contoh: bel + ajar = belajar.
* Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa perubahan. Contoh: ber + balik = berbalik.
Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:
* Mempunyai, contoh: ''beratap, beranak, berhasil''.
* Menggunakan, contoh: ''bersepeda, bersepatu.''
* Mengeluarkan, contoh: ''bertelur, berbau, berkata''.
* Menyatakan sikap mental, contoh: ''berbahagia, berhati-hati.'',
* Dalam jumlah, contoh: ''berdua, bertiga''.
 
Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan ber-. Perhatikan kalimat berikut:
* Usahanya belum ''hasil''.
* Pendapat kita memang ''beda.''
* Murid-murid sudah ''kumpul'' di muka kelas.
 
Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian kalimat yang tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari bahasa daerah. Kalimat-kalimat tersebut seharusnya diucapkan:
* Usahanya belum ''berhasil.''
* Pendapat kita memang ''berbeda.''
* Murid-murid sudah ''berkumpul'' di muka kelas.
 
== Awalan men- ==
Baris 68:
 
;Kaidah imbuhan men-
Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' vokal, /J/ /k/, /h/, /g/ , /kh/ berubah menjadi meng-
Contoh:
* meN- + '''''a'''''mbil = '''''menga'''''mbil,
* meN- + '''''e'''''lak = '''''menge'''''lak,
* meN- + '''''k'''''alah = '''''menga'''''lah,
* meN- + '''''h'''''arap = '''''mengh'''''arap,
* meN- + '''''kh'''''awatirkan = '''''mengkh'''''awatirkan,
 
Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan ''fonem awal'' /l/, /m/, /n/, /ng/, /ny/, /r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi me-
* meN- + '''''l'''''amar = '''''mel'''''amar,
* meN- + '''''m'''''akan = '''''mem'''''akan,
* meN- + '''''n'''''ikah = '''''men'''''ikah,
* meN- + '''''ng'''''anga = '''''meng'''''anga,
* meN- + '''''ny'''''anyi = '''''meny'''''anyi,
* meN- + '''''r'''''aih = '''''mer'''''aih,
* meN- + '''''y'''''akini = '''''mey'''''akini,
* meN- + '''''w'''''ajibkan = '''''mew'''''ajibkan,
 
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang ber''fonem awal'' /c/ , /d/, /j/ , /sy/ atau /t/ bentuknya berubah menjadi men-
* meN- + '''''d'''''atang = '''''mend'''''atang,
* meN- + '''''t'''''anam = '''''men'''''anam,
* meN- + '''''c'''''ari = '''''menc'''''ari,
* meN- + '''''j'''''adi = '''''menj'''''adi,
* meN- + '''''sy'''''ukuri = '''''mensy'''''ukuri,
 
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah menjadi mem-
* meN- + '''''b'''''abat = '''''memb'''''abat,
* meN- + '''''p'''''ukul = '''''mem'''''ukul,
* meN- + '''''f'''''okuskan = '''''memf'''''okuskan,
 
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' /s/ bentuknya berubah menjadi meny- .
* meN- + '''''s'''''atu = '''''meny'''''atu,
 
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah menjadi menge-.
* meN- + '''''b'''''om = '''''meng'''''ebom,
* meN- + '''''c'''''ek = '''''meng'''''ecek,
 
Jika dirasakan masih baru, proses peluluhan kata-kata yang berasal dari bahasa asing tidak berlaku. Namun, jika kata dasar itu tidak asing lagi, proses penggabungan mengikuti kaidah yang umum.
Baris 109:
 
Jika kata kerja berkata dasar tunggal direduplikasi, kata dasarnya diulangi dengan mempertahankan peluluhan konsonan pertamanya.
* tulis = menulis-nulis; tulis-menulis.
* karang = mengarang-ngarang; karang-mengarang.
* cek = mengecek-ngecek.
* ulangi = mengulang-ulangi.
 
Makna awalan meN- adalah sebagai berikut:
* Melakukan perbuatan, tindakan; Contoh: ''mengambil, menjual.''
* Melakukan perbuatan dengan alat: Contoh: ''mengambil, menyabit.''
* Menjadi atau dalam keadaan; contoh: ''menurun, meluap.''
* Membuat kesan; contoh: ''mengalah, membisu.''
* Menuju ke; contoh;: ''mendarat, menepi.''
* Mencari; contoh: ''mendamar.''
 
Fonem /p/ menjadi luluh ke dalam fonem /m/. Namun, peluluhan tidak terjadi jika fonem /p/ adalah permulaan dari prefiks per- atau kata dasarnya mulai dengan per- atau pe- tertentu.
* meN- + pertinggi = mempertinggi.
* meN- + pertaruhkan = mempertaruhkan.
Penulisan yang benar untuk makna ‘membuat jadi lebih tinggi’ adalah mempertinggi atau meninggikan bukan mempertinggikan.
 
Baris 136:
* Sudah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.
* Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.
* Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh.
* Paling/superlatif; contoh: terindah, terbagus.
 
== Awalan se- ==
Awalan se- mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:
* Satu; contoh: seekor, sebutir.
* Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.
* Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.
* Sama dengan, seperti; contoh: seperti, selebar, seenaknya, semaumu.
* Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi.
 
== Awalan per- ==
Baris 164:
== Akhiran –an ==
Pada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan, ratusan.
Makna akhiran –an adalah sebagi berikut;:
* Menyatakan tempat: contoh: pangkalan, kubangan.
* Menyatakan alat; contoh: timbangan, ayunan.
* Menyatakan hal atau cara: contoh: didikan, pimpinan.
* Menyatakan akibat, hasil perbuatan: contoh: hukuman, balasan.
* Menyatakan sesuatu yang di; contoh: catatan, suruhan.
* Menyatakan seluruh, kumpulan; contoh: lautan, sayuran.
 
== Akhiran –kan dan -i ==
'''Fungsi'''
* Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran –kan dan –i dengan atau tanpa awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran –kan dan –i itu merupakan kata kerja bentuk imperatif. Contoh:
** panasPanas (kata sifat)
** panaskanPanaskan (kata kerja)
** panasiPanasi (kata kerja)
* Menjadikan kata kerja taktransitif menjadi kata kerja transitif. Contoh:
** Didi duduk di kursi (traktransitiftaktransitif)
** Didi menduduki kursi (transitif)
** Didi mendudukkan Adik di kursi (transitif)
* Mengintensifkan arti. Contoh:
** Polisi menangkap penjahat.
** Polisi menangkapi penjahat (pekerjaan itu dilakukan berulngberulang-ulang karena objeknya lebih dari satu).
 
=== Perbedaan-perbedaan ===
* Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –kan berpindah tempatnya dan objek itu merupakan alat. Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –i tetap tempatnya, taktidak berpindah, dan objek itu merupakan tempat berlakunya pekerjaan itu: Contoh:
** Petani itu menanamkan benih di sawahnya.
** Petani itu menanami sawahnya.
Baris 194:
** Dia menawari saya pekerjaan.
* Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga pemakaiannya seolah-olah sama saja dan dapat saling menggantikan. Contoh:
** Dia menamai anaknya Alam. (menamai = memberi nama)
** Dia menamakan anaknya Alam. (menamakan = menyebabkan bernama)
 
== Konfiks ke-an ==
Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian, kecepatan, keindahan, kesehatan.
Konfiks ke-an­ memiliki makna sebagai berikut:
* Menyatakan keadaaan: contoh; kedinginan, kesakitan.
* Menyatakan intensitas (terlalu, terlampau); contoh: kebesaran, kemahalan.
* Menyatakan agak, menyerupai: contoh: kehijau-hijauan, kebarat-baratan.
Baris 215:
== Konfiks per-an ==
Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut:
* Menyatakan tempat. Contoh: perhentian, percetakan.
* Menyatakan daerah. Contoh: perkebunan.
* Menyatakan hasil perbuatan. Contoh: pernyataan, pertahanan.
* Menyatakan perihal. Contoh: peristilahan, perhukuman.
* Menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh; peralatan, persyaratan.
 
== Konfiks se-nya ==
Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata keterangan.
Contoh: Se-nya +putih = seputih-putihnya ; pintar = sepintar-pintarnya
 
Konfiks se-nya menyatakan superlativesuperlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai.
Contoh: Seputih-putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar mungkin.
 
== Klitika –ku, -mu, nya ==
'''Fungsi'''
* Sebagai penunjuk kepunyaan. Contoh:
** rumahku, rumahmu, rumahnya
* Sebagai alat pembentuk kata benda. Contoh:
** salah (kata sifat) = salahmu (kata benda);,
** duduk (kata benda) = duduknya(kata benda),
* Sebagai objek penderita Contoh:
** Sudah beberapa kali ia membujukku.
Baris 244:
Khusus untuk –nya, selain sebagai klitika atau kata ganti orang, juga berfungsi sebagai imbuhan.
 
Fungsi imbuhan –nya adalah sebagai berikut;:
* Sebagai pembentuk kata keterangan. Contoh:
** Agaknya akan turun hujan hari ini.
Baris 251:
** Penyakit seperti ini sukar dicari obatnya.
** Rumah kami besar, kamar-kamarnya luas.
* Bersama-sama dengan awalan se- menyatakan superlativesuperlatif. Contoh:
** Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali gagal juga.
** Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah.