Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, [[Sukarno]], pada [[28 November]] [[1959]] (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).<ref>[http://www.depsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-1 "DAFTAR NAMA PAHLAWAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA"]</ref>
dwewantorop
== Masa muda dan awal karier ==
Soewardi berasal dari lingkungan keluarga [[Kadipaten Paku Alaman|Kadipaten Pakualaman]], putra dari GPH Soerjaningrat, dan cucu dari Pakualam III. Ia menamatkan [[Sekolah Dasar|pendidikan dasar]] di [[ELS]] (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke [[STOVIA]] (Sekolah Dokter Bumiputera), tetapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan [[wartawan]] di beberapa [[surat kabar]], antara lain, ''[[Sediotomo]]'', ''[[Midden Java]]'', ''[[De Expres]]'', ''[[Oetoesan Hindia]]'', ''[[Kaoem Moeda]]'', ''[[Tjahaja Timoer (surat kabar)|Tjahaja Timoer]]'', dan ''[[Poesara]]''. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial.