Tatanan imajiner: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
Dalam tatanan inilah terjadi alienasi pada disi sang anak. Sang anak diasingkan dari dirinya sendiri dan diidentifikasikan dengan "yang lain", yang bukan dirinya. Hal ini akan terjadi di sepanjang hidup sang anak, dia akan selalu mengidentifikasikan diirinya dengan "yang lain", sebagai pantulan dalam cermin yang mengandung diri ilusif maupun mencari gambaran dirinya dalam diri orang lain. Tatanan imajiner ini dipenuhi dengan gambaran dan imajinasi, dan juga kekeliruan.<ref name=":0"/>
==Neurosis dan psikosis==
Lacan menjelaskan bahwa hubungan antara tatanan imajiner adalah tatanan di mana tidak ada perantara antara diri dan benda, antara diri dan obyek hasrat, antara diri dan ide atau konsep. [[Subjek_(filsafat)|Subjek]] masuk ke dalam tatanan simbolik dan mengenal penanda. Penanda inilah yang menjadi perantara yang absen dalam tatanan imajiner. Dengan menamai benda, sorang [[Subjek_(filsafat)|Subjek]] memiliki perantara antara dirinya dengan yang lain. Hal ini menciptakan individualitas pada diri sang [[Subjek_(filsafat)|Subjek]] dengan cara membawanya keluar dari tatanan imajiner. Dengan menamai benda, seseorang jadi berjarak terhadap sang benda, menempatkan benda terlepas dari dirinya dan bukan dirinya. Benda adalah yang lain. Penanda dan efek pembedaan simbol inilah yang dibutuhkan dalam pembentukan [[Subjek_(filsafat)|Subjek]].
[[Neurosis]] dipengaruhi oleh transisi ke tatanan simbolik, sedangkan seorang [[psikosis]] tidak pernah mengalami hal itu secara utuh. Neurosis kehilangan hubungan simbolik dari penanda yang menghasilkan inti struktur dari kelainannya. Neurosis menekan gejala-gejala ("penanda") dari "yang ditandakan", seorang neurosis menekan makna dari "yang ditandakan". Hal ini menyebabkan seorang neurosis selalu kembali pada tatanan imajiner, pada ketiadaan akan perantara antara diri dan ide. Sang [[Subjek_(filsafat)|Subjek]] tidak mampu masuk ke dalam dimensi simbolik dari gejala-gejalanya, sang [[Subjek_(filsafat)|Subjek]] tidak mampu membedakan antara [[Subjek_(filsafat)|Subjek]], simbol-simbol, dan kenyataan. Dalam hal neurosis, [[Subjek_(filsafat)|Subjek]] membangun pengalaman imajinernya dalam [[tatanan riil]]. Neurosis juga ditandai oleh kekacauan dalam penggunaan umum terhadap hubungan yang penting. Hubungan yang dimaksud adalah antara tanda-tanda yang saling memunculkan.<ref name=":3">Lemaire, Anika. (1977). ''Jacques Lacan''. Boston: Routledge & Kegan Paul.</ref>
|